Zendalat Tablet 10 mg (1 Strip @ 10 Tablet)
Tersedia 5 Penjual
Deskripsi
Zendalat tablet adalah obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi) dan nyeri dada akibat penyakit jantung koroner (angina pektoris).
Penyebab paling umum hipertensi adalah merokok, obesitas atau kelebihan berat badan, kencing manis (diabetes), kurang berolahraga, dan tingginya asupan garam atau alkohol. Hipertensi sendiri dapat menandakan adanya masalah kesehatan serius, misalnya stroke dan serangan jantung.
Obat ini mengandung zat aktif nifedipine 10 mg. Kandungan utama ini mampu membantu mencegah penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke. Selain itu, obat ini mampu mengatasi kekurangan aliran darah karena mengecilnya pembuluh nadi yang mengalirkan darah ke jari tangan dan kaki.
Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter.
Obat yang Anda terima memiliki masa kedaluwarsa sekurang-kurangnya 4 bulan dengan kemasan yang masih tersegel.
Nikmati promo GRATIS Ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya disini.
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Zendalat tablet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.
Informasi Zat Aktif
Nifedipine bekerja dengan cara melemaskan otot-otot jantung dan pembuluh darah, sehingga darah akan lebih mudah mengalir dan tekanan darah menurun.
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, nifedipine diketahui memiliki status:
- Absorpsi: Diserap dengan cepat dan hampir sepenuhnya dari saluran pencernaan. Penyerapan dapat dipengaruhi oleh makanan, tetapi hasilnya bervariasi tergantung pada sediaan obat yang digunakan. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) sekitar 65-89%. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu untuk mencapai puncak konsentrasi plasma) selama 30-60 menit.
- Distribusi: Memasuki ASI. Ikatan protein plasma sekitar 92-98%.
- Metabolisme: Dimetabolisme di hati.
- Ekskresi: Melalui urine (80-95% sebagai metabolit tidak aktif) dan feses. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) selama kira-kira 2 jam.
- Mengobati tekanan darah tinggi.
- Mengobati nyeri dada setelah serangan jantung (angina pektoris pascainfark), kecuali delapan hari pertama setelah serangan jantung.
- Mengatasi sindrom Raynaud.
Nifedipine termasuk dalam golongan obat penghambat saluran kalsium (calcium channel blockers). Penghambatan saluran kalsium akan merelaksasi pembuluh darah di seluruh tubuh, sehingga dapat membantu menurunkan tekanan darah. Dengan menurunnya tekanan darah, jantung pun tidak harus bekerja keras memompa darah.
Nifedipine 10 mg
Penggunaan obat harus sesuai petunjuk dokter.
- Hipertensi dan penyakit jantung koroner: 1 tablet sebanyak 1 kali/hari.
Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Tablet ditelan secara utuh dan jangan dikunyah.
- Sakit kepala.
Ketika merasa sakit kepala, jangan mengonsumsi alkohol karena akan memperburuk keadaan Anda. Pastikan Anda beristirahat dan minum banyak cairan. Sebelum mengonsumsi obat penghilang rasa sakit, mintalah rekomendasi kepada apoteker. - Mual.
Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda. Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur.
Anda juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sedikit sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari. - Pusing.
Jika Anda mulai merasa pusing, baringkan tubuh Anda agar tidak pingsan. Duduklah sampai Anda merasa lebih baik. Berhati-hatilah saat mengemudi atau mengoperasikan mesin jika Anda mengalami efek samping ini. - Kemerahan pada kulit.
- Rasa nyeri pada perut bagian atas.
- Kram otot.
- Konstipasi (sembelit).
- Batuk.
- Penurunan kemampuan atau keinginan seksual.
- Bengkak di tungkai atau kaki (edema).
- Kelemahan
- Tekanan darah rendah (hipotensi).
- Peningkatan buang air kecil.
Simpan di tempat kering dan sejuk pada suhu di bawah 30 °C. Jauhkan dari cahaya matahari langsung.
- Pasien gagal jantung.
- Pasien serangan jantung (infark miokard akut).
- Ibu hamil dan menyusui.
- Pasien lanjut usia.
- Pasien gangguan metabolisme yang menyebabkan terjadinya gangguan darah (porfiria).
- Pasien gangguan hati dan ginjal.
- Pasien dengan riwayat penyumbatan pada saluran pencernaan.
- Pasien dengan kondisi salah satu katup di jantung, yang disebut katup aorta, tidak terbuka sepenuhnya (stenosis aorta).
- Pasien penderita kencing manis (diabetes melitus).
- Pasien yang memiliki alergi terhadap nifedipine.
- Pasien yang mengalami gangguan jantung dalam memompa darah ke seluruh tubuh (syok kardiogenik).
- Pasien yang memiliki penyakit penyumbatan arteri koroner parah atau mengalami serangan jantung dalam 2 minggu terakhir.
- Wanita dengan usia kehamilan di atas 20 minggu.
Interaksi (jangan digunakan bersamaan dengan)
- Obat penurun tekanan darah, aldesleukin, dan antipsikotik.
Penggunaan obat di atas dapat meningkatkan efek penurun tekanan darah, sehingga dapat menyebabkan tekanan darah menjadi sangat rendah (hipotensi). - Phenytoin, carbamazepine, dan rifampicin.
Penggunaan obat di atas dapat menurunkan efektivitas nifedipine dalam menurunkan tekanan darah. - Fentanil
Penggunaan fentanil dan nifedipine dapat meningkatkan efek penurun tekanan darah. - Insulin.
Penggunaan insulin dapat mengubah respons glukosa dan insulin. - Benazerpril.
Nifedipine dan benazerpril dapat meningkatkan denyut jantung menjadi 100 kali/menit (takikardi). - Obat penghambat pembekuan darah (antikoagulan), seperti warfarin.
Penggunaan bersama antikoagulan kumarin dapat meningkatkan penghambatan pembekuan darah, sehingga menyebabkan terjadinya risiko perdarahan.
Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?
- Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat. - Sudah mendekati jadwal berikutnya.
Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya. - Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda. - Sering lupa mengonsumsi obat.
Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?
1 strip @ 10 tablet (10 mg)
