SehatQ
SehatQ Profile
|
|
|
X-Cam tablet adalah obat untuk meringankan nyeri dan peradangan pada bagian sendi.

X-Cam Tablet 7,5 mg (1 Strip @ 10 Tablet)


Harga Produk
Mulai dari
Rp 58.000


Tersedia 4 Penjual

Urutkan
Apotek Pratama Medika
Rp 60.300
Apotek Pratama MedikaKota Jakarta Utara
12.48 km
Apotek Villa Farma
Rp 58.000
Apotek Villa FarmaKota Tangerang Selatan
23.09 km
Apotek Ella Farma
Rp 70.051
Apotek Ella FarmaKota Denpasar
963.51 km
Apotek Gamma Medan
Rp 64.727
Apotek Gamma MedanKota Medan
1414.47 km
logo-prescription
Obat ResepProduk ini hanya dapat dibeli melalui Chat Dokter berdasarkan gejala Anda.

Deskripsi

X-Cam tablet adalah obat untuk meringankan nyeri dan peradangan pada bagian sendi seperti osteoartritis dan rheumatoid arthritis. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. X-Cam tablet mengandung zat aktif meloksikam.

Beli obat online di Toko SehatQ - Pasti asli!

Nikmati promo GRATIS Ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya di https://toko.sehatq.com/voucher

X-Cam Tablet 7,5 mg (1 Strip @ 10 Tablet)
Golongan Obat
Obat Keras
Informasi Tambahan
obat resep
Kandungan Utama
Salbutamol sulphate dan Theophylline anhydrate
Kelas Terapi
Beta-2 agonis.
Klasifikasi
-

Indikasi (manfaat)

Meloksikam adalah obat antiinflamasi non-steroid (NSAID) yang dapat meredakan gejala peradangan pada sendi diantaranya pembengkakan, kekakuan, dan nyeri pada sendi. Obat ini bekerja dengan menghambat biosintesis dari prostaglandin atau senyawa yang menyebabkan peradangan melalui penghambatan enzim siklooksigenase sehingga proses peradangan akan terhambat dan rasa sakit akan berkurang.

Mengatasi nyeri akibat peradangan pada sendi (osteoarthritis).
Meringankan peradangan sendi akibat sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringannya sendiri (rheumatoid arthritis).
Mengobati peradangan sendi pada punggung belakang yang terasa nyeri dan kaku (ankylosing spondylitis).

Komposisi

Meloksikam 7,5 mg.

Dosis

  • Rheumatoid arthritis: 15 mg/hari, dosis dapat dikurangi hingga 7,5 mg/hari.
  • Osteoarthritis: 7,5 mg/hari, dosis dapat ditingkatkan hingga 15 mg/hari.
  • Pasien penderita gagal ginjal atau yang melakukan cuci darah:
  • Dosis maksimal: 7,5 mg/hari.

Aturan pakai

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Dapat dikonsumsi dengan makanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan.

Perlu Resep

Ya

Efek Samping

  • Kesulitan mengeluarkan cairan (retensi urin).
  • Pembengkakan pada tubuh akibat penumpukan cairan pada jaringan tubuh (edema).
  • Gangguan fungsi ginjal.
  • Gagal ginjal akut.
  • Peningkatan kadar kalium dalam tubuh (hiperkalemia).
  • Penglihatan kabur.
  • Anemia.
  • Kegagalan sumsum tulang membentuk granulosit (agranulositosis).
  • Penurunan kadar trombosit dalam tubuh (trombositopenia).
  • Penurunan jumlah sel darah putih dalam tubuh.
  • Gagal jantung.
  • Jantung berdebar-debar (palpitasi).
  • Sesak napas.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Nyeri pada perut.
  • Gangguan kesulitan buang air besar (konstipasi).
  • Diare.
  • Lemas.
  • Kelelahan.
  • Pembengkakan pada bagian tubuh biasanya berada di sekitar mata, bibir atau pipi (angioedema).
  • Dehidrasi.
  • Sakit kepala.
  • Kesemutan (parestesia).
  • Gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus).
  • Ruam.
  • Penurunan tekanan darah (hipotensi).
  • Reaksi sensitif terhadap cahaya (fotosensitivitas).
  • Biduran (urtikaria).
  • Peningkatan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu di bawah 30°C.

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita asma.
  • Pasien yang mengalami luka atau perdarahan pada saluran pencernaan.
  • Pasien penderita tekanan darah tinggi.
  • Pasien yang mengalami kekurangan cairan (dehidrasi).
  • Pasien dengan kondisi ketika jumlah darah dan cairan di dalam tubuh berkurang secara drastis (hipovalemia).
  • Pasien dengan kondisi rusaknya organ hati akibat terbentuknya jaringan parut (sirosis hati).
  • Pasien penderita serangan jantung.
  • Pasien dengan kondisi di mana kadar lipid atau lemak dalam darah meningkat tinggi (hiperlipidemia).
  • Pasien penderita kencing manis (diabetes melitus).
  • Pasien penderita gangguan jantung dan hati.
  • Anak-anak.
  • Pasien lanjut usia.
  • Wanita hamil pada trimester 1 dan 2.
  • Pasien yang mengonsumsi obat antiinflamasi non-steroid lain, kortikosteroid, antiplatelet, dan obat penghambat pembekuan darah (antikoagulan).

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap meloksikam, aspirin atau obat antiinflamasi non-steroid lainnya.
  • Pasien dengan riwayat mengalami perdarahan atau luka pada saluran pencernaan.
  • Pasien penderita gagal jantung.
  • Wanita hamil pada trimester ketiga.
  • Pasien penderita gangguan fungsi hati.
  • Wanita hamil pada trimester ketiga dan ibu menyusui.
  • Anak-anak 15 tahun ke bawah.
  • Pasien yang mengalami pendarahan pada serebrovaskular.

Interaksi (jangan digunakan bersamaan dengan)

Ciprofloxacin. Ciprofloxacin dapat meningkatkan kadar theophylline dalam darah secara signifikan, sehingga menyebabkan efek samping serius dan mengancam jiwa. Theophylline, cimetidine, erythromycin, esomeprazole . Menggunakan obat-obatan ini bersama-sama dapat meningkatkan beberapa efek samping theophylline, misalnya mual, muntah, kesulitan tidur (insomnia), tremor, gelisah, detak jantung tidak normal, dan kejang. Prednisone. Menggunakan theophylline bersama prednisone dapat menyebabkan kadar kalium darah rendah (hipokalemia) dan meningkatkan kadar theophylline.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum atau penggunaan obat sebelumnya, segera konsumsi atau gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi atau menggunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi atau menggunakan total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat.
    Jika sering lupa menggunakan atau mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal penggunaan atau minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan jika efek samping tidak kunjung membaik atau bertambah buruk.

Nomor Izin Edar

DKL0315616110A1

Kemasan

1 strip @ 10 tablet (7,5 mg)

Produsen

Meprofarm
Dexa Medica. https://www.dexa-medica.com/brandedcontoh/Teosal-Tablet Diaskes pada 30 Desember 2020 Drugs. https://www.drugs.com/drug-interactions/theophylline.html Diaskes pada 30 Desember 2020 WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-3591-3076/theophylline-oral/theophylline-sustained-release-oral/details Diaskes pada 30 Desember 2020 Healthline. https://www.healthline.com/health/theophylline-oral-tablet#side-effects Diaskes pada 30 Desember 2020 NHS. https://www.nhs.uk/medicines/salbutamol-inhaler/ Diaskes pada 30 Desember 2020 Patient. https://patient.info/medicine/salbutamol-inhaler-airomir-asmasal-asmavent-salamol-salbulin-ventolin#nav-4 Diaskes pada 30 Desember 2020
SehatQ
Belum Ada UlasanJadilah yang pertama untuk mengulas produk ini.

Produk Terkait

FAQ

Meloksikam adalah obat antiinflamasi non-steroid (NSAID) yang dapat meredakan gejala peradangan pada sendi diantaranya pembengkakan, kekakuan, dan nyeri pada sendi. Obat ini bekerja dengan menghambat biosintesis dari prostaglandin atau senyawa yang menyebabkan peradangan melalui penghambatan enzim siklooksigenase sehingga proses peradangan akan terhambat dan rasa sakit akan berkurang.Mengatasi nyeri akibat peradangan pada sendi (osteoarthritis).Meringankan peradangan sendi akibat sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringannya sendiri (rheumatoid arthritis).Mengobati peradangan sendi pada punggung belakang yang terasa nyeri dan kaku (ankylosing spondylitis).

Rheumatoid arthritis: 15 mg/hari, dosis dapat dikurangi hingga 7,5 mg/hari.Osteoarthritis: 7,5 mg/hari, dosis dapat ditingkatkan hingga 15 mg/hari.Pasien penderita gagal ginjal atau yang melakukan cuci darah:Dosis maksimal: 7,5 mg/hari.

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Dapat dikonsumsi dengan makanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan.

Kesulitan mengeluarkan cairan (retensi urin).Pembengkakan pada tubuh akibat penumpukan cairan pada jaringan tubuh (edema).Gangguan fungsi ginjal.Gagal ginjal akut.Peningkatan kadar kalium dalam tubuh (hiperkalemia).Penglihatan kabur.Anemia.Kegagalan sumsum tulang membentuk granulosit (agranulositosis).Penurunan kadar trombosit dalam tubuh (trombositopenia).Penurunan jumlah sel darah putih dalam tubuh.Gagal jantung.Jantung berdebar-debar (palpitasi).Sesak napas.Mual.Muntah.Nyeri pada perut.Gangguan kesulitan buang air besar (konstipasi).Diare.Lemas.Kelelahan.Pembengkakan pada bagian tubuh biasanya berada di sekitar mata, bibir atau pipi (angioedema).Dehidrasi.Sakit kepala.Kesemutan (parestesia).Gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus).Ruam.Penurunan tekanan darah (hipotensi).Reaksi sensitif terhadap cahaya (fotosensitivitas).Biduran (urtikaria).Peningkatan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Nama Produk

X-Cam Tablet 7,5 mg (1 Strip @ 10 Tablet)

Total

Rp 60.300