Lakukan vaksinasi untuk imunitas Anda dengan Vaksin Polio IPV Anak di FASTLab Widya Chandra, Jakarta Selatan, DKI Jakarta dengan harga Rp 850.000,00.
Vaksin polio perlu diberikan sejak bayi baru lahir. Tentu, pemberian vaksin ini bertujuan untuk memberikan perlindungan tubuh terhadap infeksi virus penyebab polio. Diketahui, polio menyebabkan lumpuh layu.
Vaksin IPV atau inactivated poliovirus vaccine merupakan salah satu vaksin untuk mencegah polio.
Virus ini menular pada orang lain melalui tinja orang yang terinfeksi. Virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut, lalu menyerang sistem saraf pusat sehingga menyebabkan kelumpuhan otot hingga kematian. Terdapat tiga tipe virus polio, yaitu virus polio 1, 2, dan 3.
Pemberian vaksin ini penting untuk mencegah polio, tepatnya untuk menjaga tubuh dari infeksi ketiga tipe virus tersebut. Vaksin ini menjadi salah satu imunisasi dasar sejak tahun 1980. Pada tahun 2007, imunisasi dalam bentuk suntik mulai diberikan di Indonesia.
IPV bekerja dengan cara menghasilkan antibodi di dalam darah untuk menangkal tiga jenis virus polio. Tujuannya, untuk melindungi tubuh dari kondisi paralytic poliomyelitis.
Jika virus menjangkiti tubuh, antibodi tersebut mencegah virus menyebar ke sistem saraf pusat. Oleh karena itu, tubuh pun terlindung dari kelumpuhan akibat polio.
Sementara, OPV mengandung virus yang dilemahkan. Virus ini mampu berproses (bereplikasi) di dalam usus. Namun, ukuran virus di dalam vaksin ini 10 ribu lebih sedikit daripada virus polio liar.
Vaksin melalui suntikan ini tidak dapat memberikan kekebalan pada lingkungan. Kekebalan tubuh yang terjadi akibat imunisasi suntik hanya efektif bagi orang yang mendapatkan vaksinasi.
Vaksin IPV dapat menjadi pilihan untuk pencegahan polio pada bayi dan anak dengan kekebalan tubuh yang lemah, atau bila OPV tidak dianjurkan.
Namun, vaksin suntik ini tidak dapat diberikan ketika bayi mengalami demam, penyakit akut, atau penyakit kronis yang progresif. Bayi bisa menerima vaksin setelah sembuh dari penyakitnya.
Selain itu, bayi yang mengalami alergi terhadap streptomisin tidak dapat menerima vaksin polio. Hal ini dikarenakan vaksin ini mengandung antibiotik streptomisin sebagai pengawet.
Vaksin polio pun sama seperti imunisasi lainnya. Ya, vaksin ini juga menimbulkan efek samping. Namun, yang perlu diketahui, efek samping imunisasi polio ini tidak membahayakan keselamatan nyawa bayi.
Riset yang terbit pada jurnal Pathogens and Global Health, efek samping vaksin polio oral (OPV) adalah:
Sebenarnya, vaksin tetes sangat jarang menyebabkan terjadinya reaksi. Bayi boleh mendapatkan makan dan minum seperti biasa setelah mendapat vaksin.
Apabila bayi muntah dalam 30 menit setelah pemberian imunisasi tipe tetes, maka mereka perlu mendapatkan dosis ulangan.
Sementara itu, efek samping yang didapat dari imunisasi polio suntik adalah:
Sementara, bayi yang menerima vaksin suntikan berpotensi mengalami reaksi dalam waktu 48 jam setelah penyuntikan. Kondisi ini mampu bertahan selama satu atau dua hari.
Tidak ada perhatian khusus sebelum melakukan Vaksin Polio IPV Anak di FASTLab Widya Chandra. Namun pasien dapat berkonsultasi terlebih dahulu jika diperlukan.
Prosedur Vaksin Polio IPV Anak di FASTLab Widya Chandra dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di fasilitas kesehatan terkait.