Obat ResepProduk ini hanya dapat dibeli melalui Chat Dokter berdasarkan gejala Anda.
Deskripsi
Trixim Kapsul adalah obat keras atau obat resep yang mengandung cefixime trihydrate 100 mg.. Beli obat online di Toko SehatQ - Pasti asli!
Nikmati promo GRATIS Ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya di https://toko.sehatq.com/voucher
Trixim Kapsul 100 mg (1 Strip @ 6 Kapsul)
Golongan Obat
Obat Keras
Informasi Tambahan
obat resep
Kandungan Utama
Cefixime trihydrate
Kelas Terapi
Antiinfeksi
Klasifikasi
Sefalosporin
Informasi Zat Aktif
Cefixime bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri sehingga akan menghambat pertumbuhan bakteri dan membunuh bakteri.
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, cefixime diketahui memiliki status:
Absorpsi: Diserap perlahan dari saluran pencernaan (40-50%). Makanan dapat memperlambat penyerapan. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah sekitar 22-54%. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu konsentrasi puncak plasma) sekitar 3-8 jam.
Distribusi: Tersebar luas ke sebagian besar jaringan dan cairan tubuh. Melintasi plasenta.
Ekskresi: Terutama melalui urine sekitar 50% sebagai obat tidak berubah dan feses sekitar 10%. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 3-4 jam.
Indikasi (manfaat)
Mengatasi berbagai infeksi bakteri, seperti:
Peradangan pada saluran napas (bronkus) yang terjadi selama 3 bulan hingga 2 tahun berturut-turut dan memburuk (bronkitis kronik dari eksaserbasi).
Peradangan pada saluran napas yang terjadi tiba-tiba (bronkitis akut).
Infeksi dan peradangan pada bagian tengah telinga (otitis media).
Peradangan pada faring atau tenggorokan (faringitis).
Infeksi saluran kemih yang tidak terkomplikasi.
Peradangan pada amandel (tonsilitis).
Cefixime digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi yang disebabkan bakteri. Obat ini bekerja dengan mengganggu dinding sel bakteri, sehingga dapat membunuh dan mencegah pertumbuhan bakteri.
Komposisi
Cefixime trihydrate 100 mg.
Dosis
Dewasa dan anak-anak dengan berat badan 30 kg ke atas: 50-100 mg sebanyak 2 kali/hari.
Anak-anak berusia 6 bulan hingga 10 tahun dengan berat badan di bawah 50 kg: 8 mg/kg BB/ hari dalam satu atau dua dosis terbagi.
Dosis dihitung dengan mengalikan berat badan pasien.
Aturan pakai
Dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Perlu Resep
Ya
Efek Samping
Sakit kepala. Ketika merasa sakit kepala, beristirahatlah hingga merasa lebih baik. Jangan mengonsumsi alkohol karena akan menimbulkan rasa kantuk. Mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Sakit kepala biasanya akan hilang setelah seminggu pertama.
Pusing. Jika Anda mulai merasa pusing, baringkan tubuh agar tidak pingsan. Lalu, duduklah sampai Anda merasa lebih baik. Berhati-hatilah saat mengemudi atau mengoperasikan mesin jika Anda mengalami efek samping ini.
Mual. Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dari dalam tubuh dan mencegah dehidrasi. Kondisi dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Hindari konsumsi makanan pedas.
Muntah. Minumlah banyak air untuk menghindari terjadinya kekurangan cairan atau dehidrasi. Minumlah sedikit demi sedikit. Jangan minum obat lain untuk mengobati muntah tanpa berbicara dengan dokter atau apoteker.
Diare. Minum banyak air untuk mengganti cairan yang hilang. Jika diare berlanjut selama lebih dari 24 jam, bertambah parah, atau mengandung darah, segera hubungi dokter.
Radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan (stomatitis).
Rasa panas dan terbakar pada dada akibat peningkatan asam lambung (heartburn).
Infeksi yang disebabkan jamur Candida albicans (kandidiasis).
Kegagalan sumsum tulang membentuk granulosit (granulositopenia).
Penurunan jumlah trombosit dalam darah (trombositopenia).
Gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus).
Tingginya kadar eosinofil dalam darah (eosinofilia).
Peningkatan enzim SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) atau SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) yang banyak terdapat di hati. Tingginya kadar enzim tersebut dapat mengganggu fungsi hati.
Peningkatan kadar alkali fosfatase, yang merupakan enzim yang ada di seluruh tubuh terutama di hati, tulang, dan plasenta. Tingginya kadar alkali fosfatase dapat menandakan beberapa penyakit seperti gangguang fungsi hati dan batu empedu.
Reaksi alergi.
Kekurangan vitamin K.
Nyeri pada perut.
Biduran.
Gangguan saluran pernapasan.
Kesulitan buang air besar (konstipasi).
Gangguan ginjal.
Gangguan saluran pencernaan.
Kehilangan nafsu makan (anoreksia).
Rasa tidak nyaman pada perut.
Cara Penyimpanan
Simpan di tempat kering dan sejuk pada suhu di bawah 30 °C. Jauhkan dari cahaya matahari langsung.
Perhatian Khusus
Pasien penderita kekurangan darah akibat sel darah merah hancur lebih cepat dibanding pembentukannya (anemia hemolitik).
Pasien penderita gangguan fungsi ginjal.
Pasien dengan kondisi fisik lemah.
Pasien penderita gangguan pencernaan.
Wanita hamil dan ibu menyusui.
Pasien lanjut usia.
Anak-anak.
Kategori Kehamilan
Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya. Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.
Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)
Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
Pasien penderita gangguan hati.
Pasien penderita diare akibat infeksi bakteri Clostridium difficile.
Interaksi (jangan digunakan bersamaan dengan)
Furosemide dan bumetanide. Antibiotik sefalosporin, seperti cefixime terkadang dapat menyebabkan masalah ginjal. Mengonsumsinya bersama furosemide dapat meningkatkan risiko tersebut.
Chloramphenicol. Chloramphenicol dapat mengurangi efek cefixime dalam pengobatan infeksi tertentu.
Warfarin. Penggunaan cefixime bersama warfarin dapat meningkatkan efek obat warfarin dalam penghambat pembekuan darah, sehingga menyebabkan risiko terjadinya perdarahan.
Carbamazepine. Penggunaan bersama carbamazepine dapat menyebabkan peningkatan kadar carbamazepine dalam darah dan dapat meningkatkan risiko timbulnya efek samping, seperti pusing, kehilangan koordinasi tubuh, mual, muntah, dan mengantuk.
Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?
Masih dekat dengan jadwal sebelumnya. Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
Sudah mendekati jadwal berikutnya. Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
Jangan menggandakan dosis yang terlewat. Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
Sering lupa mengonsumsi obat. Jika sering lupa menggunakan obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?
Hubungi dokter jika Anda mengalami:
Masalah pada ginjal, seperti penurunan jumlah dan frekuensi buang air kecil, nyeri saat buang air kecil, bengkak di kaki atau pergelangan kaki, lelah, dan sesak napas.
Sakit perut parah.
Reaksi kulit yang parah disertai demam, sakit tenggorokan, bengkak di wajah atau lidah, rasa terbakar di mata, nyeri kulit diikuti ruam kulit yang menyebar (terutama di wajah atau tubuh bagian atas) dan pengelupasan kulit.
Diare berair atau berdarah.
Perubahan warna kulit dan bagian putih mata menjadi kekuningan.
Kulit pucat atau menguning, urine berwarna gelap, kebingungan, atau kondisi tubuh melemah.
Kejang.
Penurunan jumlah sel darah yang ditandai dengan kelemahan mendadak atau perasaan sakit, demam, menggigil, gejala seperti flu, gusi bengkak, seriawan, luka pada kulit, detak jantung cepat, kulit pucat, mudah memar, pendarahan yang tidak biasa, dan timbul perasaan pusing.
Belum Ada UlasanJadilah yang pertama untuk mengulas produk ini.
Produk Terkait
FAQ
Mengatasi berbagai infeksi bakteri, seperti:Peradangan pada saluran napas (bronkus) yang terjadi selama 3 bulan hingga 2 tahun berturut-turut dan memburuk (bronkitis kronik dari eksaserbasi).Peradangan pada saluran napas yang terjadi tiba-tiba (bronkitis akut).Infeksi dan peradangan pada bagian tengah telinga (otitis media).Peradangan pada faring atau tenggorokan (faringitis).Infeksi saluran kemih yang tidak terkomplikasi.Peradangan pada amandel (tonsilitis).Cefixime digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi yang disebabkan bakteri. Obat ini bekerja dengan mengganggu dinding sel bakteri, sehingga dapat membunuh dan mencegah pertumbuhan bakteri.
Dewasa dan anak-anak dengan berat badan 30 kg ke atas: 50-100 mg sebanyak 2 kali/hari.Anak-anak berusia 6 bulan hingga 10 tahun dengan berat badan di bawah 50 kg: 8 mg/kg BB/ hari dalam satu atau dua dosis terbagi.Dosis dihitung dengan mengalikan berat badan pasien.
Dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Sakit kepala.Ketika merasa sakit kepala, beristirahatlah hingga merasa lebih baik. Jangan mengonsumsi alkohol karena akan menimbulkan rasa kantuk. Mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Sakit kepala biasanya akan hilang setelah seminggu pertama.Pusing.Jika Anda mulai merasa pusing, baringkan tubuh agar tidak pingsan. Lalu, duduklah sampai Anda merasa lebih baik. Berhati-hatilah saat mengemudi atau mengoperasikan mesin jika Anda mengalami efek samping ini.Mual.Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dari dalam tubuh dan mencegah dehidrasi. Kondisi dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Hindari konsumsi makanan pedas.Muntah.Minumlah banyak air untuk menghindari terjadinya kekurangan cairan atau dehidrasi. Minumlah sedikit demi sedikit. Jangan minum obat lain untuk mengobati muntah tanpa berbicara dengan dokter atau apoteker.Diare.Minum banyak air untuk mengganti cairan yang hilang. Jika diare berlanjut selama lebih dari 24 jam, bertambah parah, atau mengandung darah, segera hubungi dokter.Radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan (stomatitis).Rasa panas dan terbakar pada dada akibat peningkatan asam lambung (heartburn).Infeksi yang disebabkan jamur Candida albicans (kandidiasis).Kegagalan sumsum tulang membentuk granulosit (granulositopenia).Penurunan jumlah trombosit dalam darah (trombositopenia).Gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus).Tingginya kadar eosinofil dalam darah (eosinofilia).Peningkatan enzim SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) atau SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) yang banyak terdapat di hati. Tingginya kadar enzim tersebut dapat mengganggu fungsi hati.Peningkatan kadar alkali fosfatase, yang merupakan enzim yang ada di seluruh tubuh terutama di hati, tulang, dan plasenta. Tingginya kadar alkali fosfatase dapat menandakan beberapa penyakit seperti gangguang fungsi hati dan batu empedu.Reaksi alergi.Kekurangan vitamin K.Nyeri pada perut.Biduran.Gangguan saluran pernapasan.Kesulitan buang air besar (konstipasi).Gangguan ginjal.Gangguan saluran pencernaan.Kehilangan nafsu makan (anoreksia).Rasa tidak nyaman pada perut.