SehatQ
SehatQ Profile
|
|
|
Stok Habis
Suprax tablet adalah obat untuk mengatasi berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

Suprax Tablet 200 mg (1 Strip @ 7 Tablet)


Stok HabisCari produk lain dikategoriBronkitisataulihat selengkapnya dari Suprax
logo-prescription
Obat ResepProduk ini hanya dapat dibeli melalui Chat Dokter berdasarkan gejala Anda.

Deskripsi

Suprax tablet adalah obat untuk mengatasi berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti infeksi telinga dan saluran kemih. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Suprax tablet mengandung zat aktif sefiksim.

Beli obat online di Toko SehatQ - Pasti asli!

Nikmati promo GRATIS Ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya di https://toko.sehatq.com/voucher

Suprax Tablet 200 mg (1 Strip @ 7 Tablet)
Golongan Obat
Obat Keras
Informasi Tambahan
obat resep
Kandungan Utama
Sefiksim.
Kelas Terapi
Antiinfeksi.
Klasifikasi
Sefalosporin.
Kategori Kehamilan
Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya. Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.

Informasi Zat Aktif

Sefiksim adalah antibiotik golongan sefalosporin generasi ke-3, mengikat satu atau lebih protein pengikat penisilin (PBP) yang menghambat langkah pembentukan peptidoglikan di dinding sel bakteri, sehingga menghambat pembentukan dinding sel yang mengakibatkan lisis sel bakteri dan kematian.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, sefiksim diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap perlahan dari saluran gastrointestinal (40-50%). Makanan dapat mengakibatkan keterlambatan tingkat penyerapan. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) sekitar 22-54%. waktu dimana obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu konsentrasi puncak plasma) sekitar 3-8 jam.
  • Distribusi: Tersebar luas ke sebagian besar jaringan dan cairan tubuh (misalnya cairan sinovial, perikardial, pleura, dan peritoneal; empedu, dahak, urin, tulang, miokardium, kandung empedu, kulit, dan jaringan lunak). Melintasi plasenta. Pengikatan protein plasma sekitar 65%.
  • Ekskresi: Terutama melalui urin (sekitar 50% sebagai obat tidak berubah); feses (10%). Waktu paruh eliminasi: 3-4 jam.

Indikasi (manfaat)

Mengobati:

  • Peradangan pada amandel (tonsilitis).
  • Infeksi saluran kemih yang tidak terkomplikasi.
  • Peradangan pada tenggorokan atau faring (faringitis).
  • Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thypii (demam tifoid) pada anak.
  • Peradangan pada saluran napas (bronkus) yang terjadi secara tiba-tiba (bronkitis akut).
  • Infeksi dan peradangan pada telinga di bagian tengah (otitis media).
  • Peradangan atau pembengkakan yang terjadi pada uretra, yaitu saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh (uretritis).
  • Infeksi peradangan yang terjadi pada serviks atau leher rahim tanpa kencing nanah (servisitis non GO).
  • Peradangan pada saluran napas (bronkus) yang terjadi selama 3 bulan hingga 2 tahun berturut-turut dan memburuk (bronkitis kronik dari eksaserbasi).

Sefiksim merupakan antibiotik golongan sefalosporin yang mampu mengatasi berbagai infeksi bakteri, obat ini bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri sehingga akan menghambat pertumbuhan bakteri dan membunuh bakteri.

Komposisi

Sefiksim 200 mg.

Dosis

  • Dewasa dan anak-anak dengan berat badan 30 kg ke atas: 50-100 mg sebanyak 2 kali/hari.
  • Anak-anak 6 bulan hingga 10 tahun ke bawah dengan berat badan 50 kg ke bawah: 8 mg/kg BB/ hari dalam satu atau dua dosis terbagi.

Aturan pakai

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Dapat dikonsumsi dengan makanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan.

Perlu Resep

Ya

Efek Samping

  • Mual.
  • Muntah.
  • Diare.
  • Syok.
  • Pusing.
  • Reaksi alergi.
  • Kegagalan sumsum tulang membentuk granulosit (granulositopenia).
  • Penurunan jumlah trombosit dalam darah (trombositopenia).
  • Sakit kepala.
  • Nyeri pada perut.
  • Sensasi rasa panas dan terbakar pada dada akibat peningkatan asam lambung (heartburn).
  • Biduran.
  • Gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus).
  • Tingginya kadar eosinofil dalam darah (eosinofilia).
  • Peningkatan SGOT atau SGPT, alkali fosfatase.
  • Gangguan ginjal.
  • Gangguan saluran pencernaan.
  • Kehilangan nafsu makan (anoreksia).
  • Rasa tidak nyaman pada perut.
  • Gangguan saluran pernapasan.
  • Radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan (stomatitis).
  • Infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Candida albicans (kandidiasis).
  • Kekurangan vitamin K.
  • Kesulitan buang air besar (konstipasi).

Cara Penyimpanan

Simpan pada suhu 20-25°C.

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita gangguan pada pencernaan.
  • Pasien penderita gangguan fungsi ginjal.
  • Anak-anak.
  • Pasien penderita penyakit kekurangan darah akibat hancurnya sel darah merah yang lebih cepat dibandingkan pembentukannya (anemia hemolitik).

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Pasien yang mempunyai alergi terhadap penggunaan penisilin, sefalosporin, dan antibiotika golongan beta laktam lainnya.

Interaksi (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Karbamazepin.
    Penggunaan bersama karbamazepin dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi karbamazepin dalam darah dan dapat meningkatkan risiko timbulnya efek samping.
  • Probenesid.
    Sefiksim dapat meningkatkan konsentrasi serum jika dikonsumsi dengan probenesid.
  • Nifedipin.
    Sefiksim dapat meningkatkan efektivitas nifedipin.
  • Warfarin.
    Sefiksim dapat meningkatkan efektivitas obat penghambat pembekuan darah seperti warfarin.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.

Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.

  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.

Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.

  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.

Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.

  • Sering lupa mengonsumsi obat.

Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Jika Anda mengalami salah satu gejala berikut, segera hubungi dokter Anda atau dapatkan perawatan medis darurat:

  • Feses berair atau berdarah.
  • Kram perut, atau demam selama pengobatan atau hingga dua bulan atau lebih setelah menghentikan pengobatan.
  • Ruam.
  • Gatal.
  • Gatal-gatal.
  • Kesulitan bernapas atau menelan.
  • Sesak napas (mengi).
  • Pembengkakan pada wajah, tenggorokan, lidah, bibir, dan mata.
  • Kembalinya sakit tenggorokan, demam, menggigil, atau tanda-tanda infeksi lainnya.

Kemasan

1 strip @ 7 tablet (200 mg)

Produsen

Sanofi Aventis

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cefixime?mtype=generic
Diakses pada 6 Agustus 2020

Rxlist. https://www.rxlist.com/suprax-drug.htm#interactions
Diakses pada 6 Agustus 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-3778-7011/cefixime-oral/cefixime-oral/details
Diakses pada 6 Agustus 2020

Medline Plus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a690007.html#:~:text=Continue%20to%20take%20cefixime%20even,may%20become%20resistant%20to%20antibiotics.
Diakses pada 6 Agustus 2020

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/cefixime-oral-route/side-effects/drg-20073374
Diakses pada 6 Agustus 2020

SehatQ
Belum Ada UlasanJadilah yang pertama untuk mengulas produk ini.

Produk Terkait

FAQ

Mengobati: Peradangan pada amandel (tonsilitis). Infeksi saluran kemih yang tidak terkomplikasi. Peradangan pada tenggorokan atau faring (faringitis). Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella thypii (demam tifoid) pada anak. Peradangan pada saluran napas (bronkus) yang terjadi secara tiba-tiba (bronkitis akut). Infeksi dan peradangan pada telinga di bagian tengah (otitis media). Peradangan atau pembengkakan yang terjadi pada uretra, yaitu saluran yang membawa urine dari kandung kemih ke luar tubuh (uretritis). Infeksi peradangan yang terjadi pada serviks atau leher rahim tanpa kencing nanah (servisitis non GO). Peradangan pada saluran napas (bronkus) yang terjadi selama 3 bulan hingga 2 tahun berturut-turut dan memburuk (bronkitis kronik dari eksaserbasi). Sefiksim merupakan antibiotik golongan sefalosporin yang mampu mengatasi berbagai infeksi bakteri, obat ini bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri sehingga akan menghambat pertumbuhan bakteri dan membunuh bakteri.

Dewasa dan anak-anak dengan berat badan 30 kg ke atas: 50-100 mg sebanyak 2 kali/hari. Anak-anak 6 bulan hingga 10 tahun ke bawah dengan berat badan 50 kg ke bawah: 8 mg/kg BB/ hari dalam satu atau dua dosis terbagi.

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Dapat dikonsumsi dengan makanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan.

Mual. Muntah. Diare. Syok. Pusing. Reaksi alergi. Kegagalan sumsum tulang membentuk granulosit (granulositopenia). Penurunan jumlah trombosit dalam darah (trombositopenia). Sakit kepala. Nyeri pada perut. Sensasi rasa panas dan terbakar pada dada akibat peningkatan asam lambung (heartburn). Biduran. Gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus). Tingginya kadar eosinofil dalam darah (eosinofilia). Peningkatan SGOT atau SGPT, alkali fosfatase. Gangguan ginjal. Gangguan saluran pencernaan. Kehilangan nafsu makan (anoreksia). Rasa tidak nyaman pada perut. Gangguan saluran pernapasan. Radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan (stomatitis). Infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Candida albicans (kandidiasis). Kekurangan vitamin K. Kesulitan buang air besar (konstipasi).

Nama Produk

Suprax Tablet 200 mg (1 Strip @ 7 Tablet)