Obat ResepProduk ini hanya dapat dibeli melalui Chat Dokter berdasarkan gejala Anda.
Deskripsi
Silopect tablet adalah obat untuk mengencerkan dahak (sekretolitik). Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Silopect tablet mengandung zat aktif ambroksol hidroklorida yang bekerja sebagai mukolitik atau mengeluarkan lendir yang kental dan lengket dari saluran pernapasan.
Gangguan saluran pernapasan yang terkait dengan lendir kental atau berlebihan (sekretolitik).
Gangguan saluran napas akut dan kronik terutama pada saat kambuh atau keadaan dimana penyakit (yang biasanya kronis) tiba-tiba menjadi lebih buruk daripada biasanya (eksaserbasi) pada bronkitis kronik dan bronkitis asmatik.
Asma umum yang disebabkan oleh peradangan dalam saluran udara (bronkus) (asma bronkial).
Komposisi
Ambroksol hidroklorida 30 mg.
Dosis
Dewasa: 1 tablet sebanyak 3 kali/hari.
Aturan pakai
Dikonsumsi sesudah makan.
Perlu Resep
Ya
Efek Samping
Gangguan saluran pencernaan ringan.
Reaksi alergi.
Pembengkakan pada wajah.
Sesak napas (dispnea).
Demam.
Kelainan serius pada kulit, serta lapisan bola mata, dalam mulut, dubur, dan alat kelamin (Sindrom Stevens-Jonhnson).
Kondisi timbulnya ruam yang sering kali disebabkan oleh infeksi (eritema multiformis).
Sensasi dimana dada terasa panas dan seperti terbakar akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan (heartburn).
Reaksi alergi berat (reaksi anafilaksis).
Pembengkakan akibat penumpukan cairan pada beberapa bagian tubuh yang biasanya berada di sekitar mata, pipi, atau bibir (angioedema).
Ruam pada kulit.
Biduran (urtikaria).
Rasa gatal pada sebagian atau seluruh tubuh.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu di bawah 30°C
Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)
Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
Pasien yang memiliki luka pada dinding lambung (tukak lambung).
Interaksi (jangan digunakan bersamaan dengan)
Amoksisilin.
Sefuroksim.
Eritromisin.
Doksisiklin.
Glikosida jantung.
Golongan obat yang meningkatkan pengeluaran urin (diuretik).
Golongan obat yang meningkatkan hormon steroid untuk mengatasi peradangan (kortikosteroid).
Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?
Masih dekat dengan jadwal sebelumnya. Jika masih dekat dengan jadwal minum atau penggunaan obat sebelumnya, segera konsumsi atau gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
Sudah mendekati jadwal berikutnya. Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi atau menggunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
Jangan menggandakan dosis yang terlewat. Jangan mengonsumsi atau menggunakan total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat. Jika sering lupa menggunakan atau mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal penggunaan atau minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?
Hentikan penggunaan jika efek samping tidak kunjung membaik atau bertambah buruk.
Mengobati:
Gangguan saluran pernapasan yang terkait dengan lendir kental atau berlebihan (sekretolitik).
Gangguan saluran napas akut dan kronik terutama pada saat kambuh atau keadaan dimana penyakit (yang biasanya kronis) tiba-tiba menjadi lebih buruk daripada biasanya (eksaserbasi) pada bronkitis kronik dan bronkitis asmatik.
Asma umum yang disebabkan oleh peradangan dalam saluran udara (bronkus) (asma bronkial).
Dewasa: 1 tablet sebanyak 3 kali/hari.
Dikonsumsi sesudah makan.
Gangguan saluran pencernaan ringan.
Reaksi alergi.
Pembengkakan pada wajah.
Sesak napas (dispnea).
Demam.
Kelainan serius pada kulit, serta lapisan bola mata, dalam mulut, dubur, dan alat kelamin (Sindrom Stevens-Jonhnson).
Kondisi timbulnya ruam yang sering kali disebabkan oleh infeksi (eritema multiformis).
Ganggguan saluran pencernaan:
Mual.
Diare.
Pusing.
Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia).
Mulut dan tenggorokan kering.
Nyeri pada perut.
Sensasi dimana dada terasa panas dan seperti terbakar akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan (heartburn).
Reaksi alergi berat (reaksi anafilaksis).
Pembengkakan akibat penumpukan cairan pada beberapa bagian tubuh yang biasanya berada di sekitar mata, pipi, atau bibir (angioedema).
Ruam pada kulit.
Biduran (urtikaria).
Rasa gatal pada sebagian atau seluruh tubuh.