Salbuven Expectorant Sirup 100 ml

Salbutamol merupakan obat golongan bronkodilator adrenergik. Bronkodilator adrenergik adalah obat yang berfungsi untuk membuka saluran bronkial (saluran udara) di paru-paru.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, salbutamol diketahui memiliki status:

• Absorpsi: Mudah diserap dari saluran pencernaan.
• Metabolisme: Menjalani metabolisme di hati dan di dinding usus.
• Ekskresi: Melalui urine (sebagai metabolit dan obat tidak berubah) dan feses dalam jumlah kecil.

Guaiphenesin adalah obat mukolitik yang bekerja dengan mengencerkan lendir di saluran udara untuk memudahkan batuk dan membersihkan saluran udara.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, guaiphenesin diketahui memiliki status:

• Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran cerna. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu untuk konsentrasi plasma puncak) kira-kira 15 menit.
• Distribusi: Memasuki ASI dalam jumlah kecil.
• Metabolisme: Dimetabolisme di hati.
• Ekskresi: Terutama melalui urine. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 1 jam.

Obat ini digunakan untuk mengobati gangguan saluran pernapasan, seperti:

• Asma bronkial
• Peradangan pada bronkus atau saluran udara (bronkitis)
• Penyempitan saluran pernapasan (bronkospasme)
• Kerusakan pada kantung udara yang menyebabkan napas menjadi pendek (emfisema)

Salbutamol bekerja secara selektif pada reseptor beta 2 adrenergik dengan merelaksasi otot saluran udara atau bronkus dan menyebabkan bronkodiltasi, yaitu pelebaran pada bronkus. Obat ini akan mengendurkan otot di sekitar saluran udara, sehingga membuat pasien lebih mudah bernapas.

Guaiphenesin adalah ekspektoran yang bekerja dengan mengurangi kelengketan lendir di saluran udara, sehingga membuatnya lebih mudah dikeluarkan.

Tiap 5 ml:

• Salbutamol sulfate yang setara dengan salbutamol 1 mg
• Guaiphenesin 50 mg

Dewasa: 1-2 sendok takar (5 ml) sebanyak 3-4 kali/hari

Anak-anak:

• 2-6 tahun: ½-1 sendok takar (5 ml) sebanyak 3-4 kali/hari
• 6-12 tahun: 1 sendok takar (5 ml) sebanyak 3-4 kali/hari

Sebaiknya dikonsumsi pada saat perut kosong, misalnya satu jam sebelum atau dua jam sesudah makan.

• Mual atau muntah
  Hindari makanan dengan rasa yang kuat, seperti pedas. Cobalah minum obat ini setelah makan. Hubungi dokter jika gejala berlangsung lebih dari beberapa hari atau bertambah buruk.
• Sakit kepala
  Pastikan Anda beristirahat dan minum banyak cairan. Jangan minum terlalu banyak alkohol. Mintalah rekomendasi obat penghilang rasa sakit kepada dokter atau apoteker. Jika sakit kepala berlangsung lebih dari seminggu atau gejala bertambah buruk, segera hubungi dokter.
• Pembengkakan pada jaringan bawah kulit yang disebabkan reaksi alergi (angioedema)
• Penurunan tekanan darah hingga di bawah batas normal (hipotensi)
• Reaksi alergi, seperti ruam kulit dan biduran (urtikaria)
• Pembesaran pembuluh darah (vasodilatasi perifer)
• Gemetar yang tidak terkendali (tremor)
• Detak jantung melebihi 100 kali per menit (takikardia) ringan
• Jantung berdebar-debar (palpitasi)
• Pencernaan tidak nyaman
• Mengantuk
• Pusing

Simpan pada suhu di bawah 30°C.

• Pasien yang memiliki kadar tiroid terlalu tinggi dalam tubuh (hipertiroid)
• Pasien yang memiliki kadar kalium rendah dalam tubuh (hipokalemia)
• Pasien yang mengalami gangguan irama jantung (aritmia)
• Pasien yang menderita gangguan gangguan kardiovaskular
• Pasien yang menderita tekanan darah tinggi (hipertensi)
• Pasien yang menderita kencing manis (diabetes)
• Pasien yang menderita gangguan ginjal
• Pasien yang mengalami kejang
• Wanita hamil trimester pertama

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Salbuven expectorant pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

• Pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap komponen obat ini
• Pasien yang memiliki riwayat pengguguran kandungan (abortus) yang mengancam nyawa

• Obat antidiabetes
  Salbutamol dapat memberikan efek berlawanan pada obat antidiabetes.
• Propranolol
  Penggunaan propranolol bersama salbutamol dapat mengurangi manfaat kedua obat tersebut karena keduanya memiliki efek berlawanan dalam tubuh. Selain itu, propranolol terkadang dapat menyebabkan penyempitan saluran udara yang dapat memperburuk masalah pernapasan pasien atau memicu serangan asma yang parah.

• Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
  Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
• Sudah mendekati jadwal berikutnya
  Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
• Jangan menggandakan dosis yang terlewat
  Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter.
• Sering lupa mengonsumsi obat
  Jika sering lupa minum obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Hubungi dokter jika Anda mengalami:

• Pusing yang sangat parah dan nyeri dada, terutama jika Anda juga memiliki detak jantung yang cepat atau tidak terasa normal
• Tanda kadar kalium rendah, seperti nyeri atau kelemahan otot, kram otot, atau detak jantung tidak normal

1 box isi 1 botol @ 100 ml