Nikmati promo GRATIS Ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya di https://toko.sehatq.com/voucher
Renatac Tablet 150 mg (10 Strip @ 10 Tablet)
Golongan Obat
Obat Bebas
Kandungan Utama
Ranitidin HCl
Kelas Terapi
Antasida, antirefluks, dan antiulserasi
Klasifikasi
Antagonis reseptor histamin H2
Kategori Kehamilan
Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya. Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.
Informasi Zat Aktif
Ranitidine merupakan antasida atau obat penetral asam lambung. Obat ini masuk ke dalam golongan antagonis reseptor histamin H2. Cara kerjanya adalah dengan menghambat zat histamin pada reseptor H2 dari sel parietal lambung, sehingga mengurangi jumlah asam lambung yang diproduksi
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, ranitidine diketahui memiliki status:
Absorpsi: 50% dari dosis yang diberikan diserap dari saluran pencernaan. Waktu untuk konsentrasi plasma puncak selama 2-3 jam. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) sekitar 50%.
Distribusi: Minimal menembus sawar darah-otak, melintasi plasenta, dan memasuki ASI. Volume distribusi sekitar 1,4 L/kg. Ikatan protein plasma sekitar 15%.
Metabolisme: Dimetabolisme di hati.
Ekskresi: Terutama melalui urine sebanyak 30% dan feses (sebagai metabolit). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) 2,5-3 jam .
Ranitidine adalah obat untuk mengatasi berbagai kondisi karena peningkatan asam lambung, antara lain:
Tumor di pankreas atau bagian atas usus halus (sindrom Zollinger-Ellison)
Rasa terbakar pada area dada dan kerongkongan karena naiknya asam lambung ke kerongkongan, sehingga menyebabkan iritasi
Peradangan mukosa esofagus atau kerongkongan yang disebabkan refluks cairan lambung (esofagitis refluks)
Ranitidine mampu menghambat aksi histamin, yaitu bahan kimia alami yang merangsang sel-sel di perut untuk menghasilkan asam. Penghambatan aktivitas histamin tersebut akan mengurangi produksi asam di perut, sehingga tidak merusak lambung dan usus dua belas jari serta menyebabkan peradangan.
Ranitidin HCl 150 mg
Ulkus duodenum aktif: 150 mg sebanyak 2 kali/hari (pagi dan malam) atau 300 mg/hari sebelum tidur selama 4-8 minggu
Ulkus gaster patologis: 150 mg sebanyak 2 kali/hari selama 4-8 minggu
Refluks esofagitis: 150 mg sebanyak 2 kali/hari selama 8 minggu
Pencegahan ulkus peptik kambuh: 150 mg pada malam hari selama 12 bulan
Dikonsumsi pada pagi dan pada malam hari, sesudah makan malam atau sebelum tidur.
Tidak
Sakit kepala Istirahat dan tidur yang cukup dapat membantu Anda menjadi lebih rileks. Jika Anda duduk dalam waktu lama, cobalah bangun dan sering-seringlah bergerak. Cobalah membuat rahang, leher, dan bahu Anda lebih rileks.
Kesulitan buang air besar (konstipasi) Konsumsilah lebih banyak makanan berserat tinggi, seperti buah, sayuran segar, dan sereal, serta minumlah banyak air. Lakukan olahraga dengan berjalan-jalan atau berlari setiap hari. Jika cara ini tidak membantu, segera hubungi apoteker atau dokter Anda.
Sakit perut Cobalah untuk istirahat. Makan dan minum secara perlahan, serta makan lebih sedikit dan lebih sering. Kompres perut Anda dengan bantalan panas atau botol berisi air panas. Jika Anda sangat kesakitan, segera hubungi dokter atau apoteker.
Diare Untuk mengatasi diare ringan, Anda perlu mengganti cairan dan elektrolit (garam) yang hilang dengan meminum banyak air atau minuman olahraga kaya elektrolit. Hindari kopi, minuman berkafein, minuman manis, soda, dan alkohol karena memiliki efek pencahar. Sebaiknya, hindari juga produk susu.
Mual Konsumsilah makanan ringan dan hindari makanan berat. Minumlah obat ini setelah makan. Hubungi dokter, jika gejala terus berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin memburuk.
Sumsum tulang gagal membentuk granulosit, yaitu jenis sel darah putih yang membantu melawan infeksi (granulositopenia)
Rendahnya jumlah sel darah putih (leukopenia)
Berkurangnya jumah trombosit (trombositopenia)
Ruam kulit
Lemas
Simpan di tempat kering dan sejuk pada suhu di bawah 30 °C. Jauhkan dari cahaya matahari langsung.
Pasien yang cenderung memiliki gangguan irama jantung
Pasien yang mengalami gangguan kekebalan atau sakit parah
Pasien penderita gangguan fungsi ginjal dan hati
Pasien penderita kencing manis (diabetes)
Penderita penyakit paru kronis
Hati-hati penggunaan obat untuk ibu hamil dan menyusui
Anak-anak
Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini
Pasien dengan riwayat kelainan proses pembentukan heme yang tidak sempurna (porfiria akut). Heme merupakan salah satu bagian hemoglobin, yaitu komponen utama sel darah merah.
Interaksi (jangan digunakan bersamaan dengan)
Triazolam, glipizide, midazolam, atazanavir, gefitnib, ketoconazole, dan delaviridin
Ranitidine mengubah penyerapan obat yang bergantung pada pH yang dapat meningkatkan penyerapan triazolam, glipizid, dan midazolam, serta menurunkan penyerapan atazanavir, gefitnib, ketoconazole, dan delaviridin.
Prokainamid dan N-asetilprokainamid
Ranitidine dalam dosis tinggi dapat mengurangi pengeluaran dan meningkatkan konsentrasi plasma prokainamid dan N-asetilprokainamid, sehingga dapat meningkatkan risiko efek samping obat tersebut, seperti nyeri dada dan detak jantung lambat atau cepat.
Warfarin
Ranitidine dapat mengubah waktu pembekuan darah (waktu protrombin) dan meningkatkan kadar obat, sehingga meningkatkan efek samping tiap obat.
Sukralfat
Sukralfat dapat menurunkan penyerapan dan efektivitas ranitidine.
Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?
Masih dekat dengan jadwal sebelumnya Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
Sudah mendekati jadwal berikutnya Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
Jangan menggandakan dosis yang terlewat Jangan menggunakan total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
Sering lupa mengonsumsi obat Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami:
Detak jantung cepat atau lambat
Mudah memar atau berdarah
Perubahan warna kulit dan bagian putih mata menjadi kekuningan
Belum Ada UlasanJadilah yang pertama untuk mengulas produk ini.
Produk Terkait
FAQ
Ranitidine adalah obat untuk mengatasi berbagai kondisi karena peningkatan asam lambung, antara lain:
Luka pada dinding usus 12 jari atau tukak duodenum
Luka pada dinding lambung atau tukak lambung
Tumor di pankreas atau bagian atas usus halus (sindrom Zollinger-Ellison)
Rasa terbakar pada area dada dan kerongkongan karena naiknya asam lambung ke kerongkongan, sehingga menyebabkan iritasi
Peradangan mukosa esofagus atau kerongkongan yang disebabkan refluks cairan lambung (esofagitis refluks)
Ranitidine mampu menghambat aksi histamin, yaitu bahan kimia alami yang merangsang sel-sel di perut untuk menghasilkan asam. Penghambatan aktivitas histamin tersebut akan mengurangi produksi asam di perut, sehingga tidak merusak lambung dan usus dua belas jari serta menyebabkan peradangan.
Ulkus duodenum aktif: 150 mg sebanyak 2 kali/hari (pagi dan malam) atau 300 mg/hari sebelum tidur selama 4-8 minggu
Ulkus gaster patologis: 150 mg sebanyak 2 kali/hari selama 4-8 minggu
Refluks esofagitis: 150 mg sebanyak 2 kali/hari selama 8 minggu
Pencegahan ulkus peptik kambuh: 150 mg pada malam hari selama 12 bulan
Dikonsumsi pada pagi dan pada malam hari, sesudah makan malam atau sebelum tidur.
Sakit kepalaIstirahat dan tidur yang cukup dapat membantu Anda menjadi lebih rileks. Jika Anda duduk dalam waktu lama, cobalah bangun dan sering-seringlah bergerak. Cobalah membuat rahang, leher, dan bahu Anda lebih rileks.
Kesulitan buang air besar (konstipasi)Konsumsilah lebih banyak makanan berserat tinggi, seperti buah, sayuran segar, dan sereal, serta minumlah banyak air. Lakukan olahraga dengan berjalan-jalan atau berlari setiap hari. Jika cara ini tidak membantu, segera hubungi apoteker atau dokter Anda.
Sakit perutCobalah untuk istirahat. Makan dan minum secara perlahan, serta makan lebih sedikit dan lebih sering. Kompres perut Anda dengan bantalan panas atau botol berisi air panas. Jika Anda sangat kesakitan, segera hubungi dokter atau apoteker.
DiareUntuk mengatasi diare ringan, Anda perlu mengganti cairan dan elektrolit (garam) yang hilang dengan meminum banyak air atau minuman olahraga kaya elektrolit. Hindari kopi, minuman berkafein, minuman manis, soda, dan alkohol karena memiliki efek pencahar. Sebaiknya, hindari juga produk susu.
MualKonsumsilah makanan ringan dan hindari makanan berat. Minumlah obat ini setelah makan. Hubungi dokter, jika gejala terus berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin memburuk.
Sumsum tulang gagal membentuk granulosit, yaitu jenis sel darah putih yang membantu melawan infeksi (granulositopenia)
Rendahnya jumlah sel darah putih (leukopenia)
Berkurangnya jumah trombosit (trombositopenia)
Ruam kulit
Lemas