Ranitidine Bernofarm tablet adalah obat untuk mengatasi tukak lambung akibat asam lambung berlebih. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter.
Ranitidine mengandung zat aktif ranitidine. Obat ranitidine digunakan untuk mengobati penyakit yang berkaitan dengan asam lambung, misalnya radang usus dan lambung, penyakit gastroesophageal reflux (GERD), kerusakan pada lapisan kerongkongan (esofagus), serta penyakit langka yang disebabkan tumor di usus atau pankreas (sindrom Zollinger-Ellison).
Ranitidine bekerja dengan membantu menyembuhkan dan mencegah luka atau tukak, serta meredakan gejala seperti mulas dan sakit perut.
Informasi zat aktif :
Ranitidine merupakan antasida atau obat penetral asam lambung. Obat ini masuk ke dalam golongan antagonis reseptor histamin H2. Cara kerjanya adalah dengan menghambat zat histamin pada reseptor H2 dari sel parietal lambung, sehingga mengurangi jumlah asam lambung yang diproduksi
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, ranitidine diketahui memiliki status:
- Absorpsi: 50% dari dosis yang diberikan diserap dari saluran pencernaan. Waktu untuk konsentrasi plasma puncak selama 2-3 jam. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) sekitar 50%.
- Distribusi: Minimal menembus sawar darah-otak, melintasi plasenta, dan memasuki ASI. Volume distribusi sekitar 1,4 L/kg. Ikatan protein plasma sekitar 15%.
- Metabolisme: Dimetabolisme di hati.
- Ekskresi: Terutama melalui urine sebanyak 30% dan feses (sebagai metabolit). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) 2,5-3 jam .
Kategori kehamilan dan menyusui :
Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya.
Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.
Interaksi obat :
- Triazolam, glipizide, midazolam, atazanavir, gefitnib, ketoconazole, dan delaviridin
Ranitidine mengubah penyerapan obat yang bergantung pada pH yang dapat meningkatkan penyerapan triazolam, glipizid, dan midazolam, serta menurunkan penyerapan atazanavir, gefitnib, ketoconazole, dan delaviridin. - Prokainamid dan N-asetilprokainamid
Ranitidine dalam dosis tinggi dapat mengurangi pengeluaran dan meningkatkan konsentrasi plasma prokainamid dan N-asetilprokainamid, sehingga dapat meningkatkan risiko efek samping obat tersebut, seperti nyeri dada dan detak jantung lambat atau cepat. - Warfarin
Ranitidine dapat mengubah waktu pembekuan darah (waktu protrombin) dan meningkatkan kadar obat, sehingga meningkatkan efek samping tiap obat. - Sukralfat
Sukralfat dapat menurunkan penyerapan dan efektivitas ranitidine.
Apa yang harus dilakukan jika dosis terlewat :
- Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera gunakan obat sesuai dosis yang terlewat. - Sudah mendekati jadwal berikutnya
Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya. - Jangan menggandakan dosis yang terlewat
Jangan menggunakan total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda. - Sering lupa mengonsumsi obat
Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter :
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami:
- Detak jantung cepat atau lambat
- Mudah memar atau berdarah
- Perubahan warna kulit dan bagian putih mata menjadi kekuningan
- Sakit perut
- Urine berwarna gelap
- Kehilangan nafsu makan
- Demam menggigil
- Batuk berlendir
- Nyeri dada
- Sesak napas