Lakukan pemeriksaan tifus dengan promo Promo Typhoid Fever Test di Laboratorium Klinik Kimia Farma (Jawa Timur, Bali & Nusa Tenggara) dengan harga Rp 360.000,00. Promo ini meliputi pemeriksaan:
Promo typhoid fever test adalah promo pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi apakah pasien menderita demam tifoid atau tidak. Pemeriksaan ini terdiri dari pemeriksaan hematologi, pemeriksaan SGPT dan widal. Ketiga pemeriksaan ini berfungsi untuk membantu dokter dalam menegakkan diagnosa demam tifoid.
Menurut WHO, diperkirakan 11-20 juta orang terkena demam tifoid dan 128.000-161.000 di antaranya meninggal akibat penyakit ini setiap tahunnya. Oleh karena itu demam tifoid atau yang juga dikenal dengan tifus ini sangat berbahaya jika tidak mendapat penanganan yang cepat dan tepat.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhii. Umumnya bakteri ini menyebar melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi bakteri penyebab tifus. Selain itu masyarakat yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang buruk juga berisiko lebih tinggi mengalami demam tifoid.
Jadi tes demam tifoid di Laboratorium Klinik Kimia Farma ini bisa menjadi pilihan yang sangat tepat bagi Anda yang ingin melakukan pemeriksaan tifus.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa infeksi demam tifoid ini sangat berbahaya jika pasien tidak mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. Oleh karena itu penting untuk mengetahui gejala umum yang terjadi pada demam tifoid, antara lain:
Pada beberapa kasus pasien juga bisa mengalami ruam pada kulit. Bahkan pada beberapa kasus yang parah bisa menyebabkan komplikasi hingga kematian. Oleh karena itu penting untuk melakukan tes tifus.
Tidak terdapat persiapan khusus yang harus dilakukan pasien dalam pemeriksaan demam tifoid ini. Namun dalam pengobatan demam tifoid, pasien mungkin akan diberikan obat-obatan antibiotik untuk meredakan infeksi. Namun perlu diingat bahwa obat-obatan ini harus dikonsumsi sesuai dengan resep dokter agar tidak menimbulkan risiko kesehatan akibat kesalahan penggunaan obat seperti resistensi antibiotik.
Selain itu, meski pasien telah dinyatakan sembuh daru infeksi tifus, pasien mungkin masih menjadi pembawa (karier) bakteri Salmonella typhii di dalam tubuhnya yang mana berarti masih bisa menyebarkannya kepada orang lain. Oleh karena itu pasien perlu melakukan beberpa hal pasca dinyatakan sembuh dari demam tifoid, yaitu:
Dalam pemeriksaan tes demam tifoid ini, pasien harus melalui beberapa tahapan pemeriksaan, yaitu: