SehatQ
SehatQ Profile
|
|
|
Prolon Tablet adalah obat yang mengandung methylprednisolone 4 mg.

Prolon Tablet 8 mg (1 Strip @ 10 Tablet)


Harga Produk
Rp 0


Apotek Nasifa Farma
Rp 74.200
Apotek Nasifa FarmaKota Batam
866.95 km
logo-prescription
Obat ResepProduk ini hanya dapat dibeli melalui Chat Dokter berdasarkan gejala Anda.

Deskripsi

Prolon Tablet adalah obat yang digunakan untuk membantu mengatasi kondisi alergi dan inflamasi atau peradangan, seperti radang sendi (arthritis), penyakit kulit yang menyebabkan gatal atau kemerahan, peradangan pada saluran napas, gangguan endokrin, penyakit autoimun, gangguan pada darah, dan sindrom nefrotik.

Prolon Tablet mengandung zat aktif methylprednisolone 8 mg. Methylprednisolone merupakan obat golongan kortikosteroid yang mampu mengurangi respons sistem kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit untuk mengurangi gejala peradangan, seperti pembengkakan, nyeri, dan reaksi tipe alergi.

Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter.

Beli obat online di Toko SehatQ - Pasti asli!

Nikmati promo GRATIS Ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya di https://toko.sehatq.com/voucher

Prolon Tablet 8 mg (1 Strip @ 10 Tablet)
Golongan Obat
Obat Keras
Informasi Tambahan
obat resep
Kandungan Utama
Methylprednisolone
Kelas Terapi

Hormon kortikosteroid

Klasifikasi

Glukokortikoid

Kategori Kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Prolon tablet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Informasi Zat Aktif

Methylprednisolone bekerja pada sistem kekebalan untuk membantu meredakan pembengkakan, kemerahan, gatal, dan reaksi alergi di tubuh.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, methylprednisolone memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan mudah setelah pemberian melalui mulut atau oral.
  • Distribusi: Didistribusikan dengan cepat ke otot, hati, kulit, usus, dan ginjal. Didistribusikan ke dalam ASI dan melalui plasenta.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati menjadi metabolit glukoronida dan sulfat yang tidak aktif.
  • Ekskresi: Metabolit tidak aktif dan sejumlah kecil obat yang tidak termetabolisme dikeluarkan oleh ginjal. Jumlah obat yang tidak signifikan dikeluarkan melalui feses. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi terminal) adalah 18 hingga 36 jam.

Indikasi (manfaat)

  • Mengobati alergi dan peradangan.
  • Mengatasi asma bronkial.
  • Mengobati alergi parah.
  • Mengobati jenis kanker tertentu.
  • Mengobati penyakit kelainan pada darah.
  • Pasien dengan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri (autoimun).
  • Mengobati gangguan kolagen, seperti lupus eritematosus sistemik.
  • mengobati kelainan endokrin.
  • Mengatasi peradangan sendi (artritis), gangguan kulit, sel darah, ginjal, mata, tiroid, dan usus seperti peradangan pada usus besar atau kolon (kolitis).
  • Mengatasi gangguan pada kulit, seperti gatal-gatal, kemerahan pada kulit, peradangan kulit (dermatitis), peradangan pada kulit yang ditandai dengan kemerahan, kulit kering, dan mudah terkelupas (psoriasis), kelainan pada kulit, mulut, alat kelamin, dubur, dan lapisan bola mata (sindrom Stevens-Johnson), dan kelainan kulit lainnya yang responsif terhadap kortikosteroid.
  • Penyakit peradangan pada sendi yang disebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri (rheumatoid arthritis).

Methylprednisolone mampu mengurangi respons sistem kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit, sehingga dapat mengurangi gejala pembengkakan, rasa sakit, dan reaksi alergi.

Komposisi

Methylprednisolone 4 mg.

Dosis

Dewasa dan anak-anak berusia 12 tahun ke atas:

  • Dosis awal: 4-48 mg/hari, dikonsumsi dalam dosis tunggal atau dosis terbagi.
  • Dosis pemeliharaan: 4-16 mg/hari.

Anak-anak berusia 12 tahun ke bawah: 0,8-1,5 mg/kgBB/hari.

  • Dosis maksimal: 80 mg/hari.

Dosis dihitung dengan mengalikan berat badan pasien.

Aturan pakai

Dikonsumsi bersama makanan.

Perlu Resep

Ya

Efek Samping

  • Sakit kepala.
    Istirahat dan tidur yang cukup akan membantu Anda lebih relaks. Jika Anda duduk dalam waktu yang lama, bangun dan sering-seringlah bergerak. Lemaskan otot rahang, leher, dan bahu Anda.
  • Muntah.
    Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Konsumsilah makanan sederhana dan hindari makanan kaya rasa, seperti makanan pedas.
  • Pusing.
    Jika Anda mulai merasa pusing, baringkan tubuh Anda agar tidak pingsan, lalu duduklah sampai Anda merasa lebih baik. Berhati-hatilah saat mengemudi atau mengoperasikan mesin jika Anda pusing.
  • Mudah berkeringat.
    Penggunaan methylprednisolone dapat meningkatkan kadar gula darah yang akan memperburuk kondisi penderita diabetes. Jadi, berkonsultasilah dengan dokter jika mengalami kadar gula darah tinggi, seperti mudah merasa haus dan meningkatnya kecenderungan ingin buang air kecil. Methylprednisolone juga dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi yang menyerang dan akan memperparah infeksi. Konsultasikan juga kepada dokter jika memiliki gejala infeksi, seperti demam, menggigil, sakit tenggorokan terus menerus, dan batuk.
  • Mual.
    Konsumsilah makanan ringan dan hindari makanan berat atau pedas. Minumlah obat ini setelah makan. Hubungi dokter Anda jika gejala berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin memburuk.
  • Gangguan tidur.
  • Rasa terbakar pada dada.
  • Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia).
  • Gatal-gatal.
  • Diare.
  • Kesulitan buang air besar (sembelit).
  • Keringat berlebih.
  • Luka pada dinding lambung (tukak lambung).
  • Perubahan nafsu makan.
  • Kesulitan bernapas.

Cara Penyimpanan

Simpan di tempat kering dan sejuk pada suhu di bawah 30 °C. Jauhkan dari cahaya matahari langsung.

Perhatian Khusus

  • Bayi.
  • Pasien yang mengonsumsi obat ini dalam jangka panjang.
  • Penggunaan bersama asam asetilsalisilat dapat meningkatkan risiko efek samping pada saluran pencernaan, seperti peradangan, perdarahan, dan maag.
  • Pasien dengan riwayat pembedahan pada saluran pencernaan, peradangan berupa kantung-kantung kecil (divertikula) yang muncul pada dinding saluran pencernaan (divertikulitis), luka pada dinding lambung (tukak peptik) aktif atau laten, gangguan ginjal (insufisiensi ginjal), tekanan darah tinggi (hipertensi), pengeroposan tulang (osteoporosis), dan kelemahan otot (myasthenia gravis).
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Rusaknya organ hati akibat terbentuknya jaringan parut (sirosis).
  • Pasien penderita kencing manis (diabetes melitus).
  • Pasien penderita tuberkulosis.
  • Anak-anak.
  • Pasien dengan kondisi ketika tubuh hanya menghasilkan sedikit hormon tiroid (hipotiroid).
  • Pasien penderita peradangan pada usus besar (kolon) dan bagian akhir usus besar yang tersambung ke anus (kolitis ulseratif non spesifik).

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien penderita luka pada dinding lambung (tukak lambung).
  • Pasien penderita peningkatan tekanan bola mata menjadi terlalu tinggi (glaukoma sudut tertutup).
  • Pasien yang mengalami infeksi virus.
  • Pasien penderita infeksi jamur sistemik.
  • Pasien penderita infeksi parasit di dalam usus besar (amebiasis).
  • Pasien penderita gangguan mental.
  • Pasien penderita penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen (poliomielitis).
  • Pasien yang mengalami pengeroposan tulang (osteoporosis).

Interaksi (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Ketoconazol, boseprevir, ciclosporin, erythromicin, rifamisin, phenitoin, phenobarbital, dan telaprevir.
    Penggunaan obat di atas bersama methylprednisolone dapat menyebabkan terganggunya kerja methylprednisolone dalam mengatasi gatal dan peradangan.
  • Aldesleukin, mifepriston, clopidogrel, warfarin, ibuprofen, celecoxib, aspirin, dan salisilat.
    Penggunaan obat di atas bersama methylprednisolone dapat menyebabkan risiko terjadinya pendarahan atau timbul memar pada kulit.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Jangan berhenti menggunakan metilprednisolon tanpa berbicara dengan dokter Anda. Menghentikan obat secara tiba-tiba dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan, sakit perut, muntah, kantuk, kebingungan, sakit kepala, demam, nyeri sendi dan otot, kulit mengelupas, dan penurunan berat badan.
Jika Anda mengonsumsi obat ini dalam dosis besar dan waktu yang lama, dokter mungkin akan menurunkan dosis secara bertahap agar tubuh Anda dapat beradaptasi, sebelum menghentikan obat sepenuhnya. Perhatikan efek samping di atas jika Anda secara bertahap mengurangi dosis dan menghentikan penggunaan obat ini. Jika mengalami efek samping tersebut, segera hubungi dokter. Anda mungkin perlu meningkatkan dosis obat sementara atau mulai meminum obat ini kembali.

Nomor Izin Edar

DKL0733209410A1

Kemasan

1 strip @ 10 tablet (8 mg)

Produsen

Promedrahardjo Farmasi Industri
SehatQ
Belum Ada UlasanJadilah yang pertama untuk mengulas produk ini.

Produk Terkait

FAQ

Mengobati alergi dan peradangan. Mengatasi asma bronkial. Mengobati alergi parah. Mengobati jenis kanker tertentu. Mengobati penyakit kelainan pada darah. Pasien dengan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri (autoimun). Mengobati gangguan kolagen, seperti lupus eritematosus sistemik. mengobati kelainan endokrin. Mengatasi peradangan sendi (artritis), gangguan kulit, sel darah, ginjal, mata, tiroid, dan usus seperti peradangan pada usus besar atau kolon (kolitis). Mengatasi gangguan pada kulit, seperti gatal-gatal, kemerahan pada kulit, peradangan kulit (dermatitis), peradangan pada kulit yang ditandai dengan kemerahan, kulit kering, dan mudah terkelupas (psoriasis), kelainan pada kulit, mulut, alat kelamin, dubur, dan lapisan bola mata (sindrom Stevens-Johnson), dan kelainan kulit lainnya yang responsif terhadap kortikosteroid. Penyakit peradangan pada sendi yang disebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri (rheumatoid arthritis). Methylprednisolone mampu mengurangi respons sistem kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit, sehingga dapat mengurangi gejala pembengkakan, rasa sakit, dan reaksi alergi.

Dewasa dan anak-anak berusia 12 tahun ke atas: Dosis awal: 4-48 mg/hari, dikonsumsi dalam dosis tunggal atau dosis terbagi. Dosis pemeliharaan: 4-16 mg/hari. Anak-anak berusia 12 tahun ke bawah: 0,8-1,5 mg/kgBB/hari. Dosis maksimal: 80 mg/hari. Dosis dihitung dengan mengalikan berat badan pasien.

Dikonsumsi bersama makanan.

Sakit kepala.Istirahat dan tidur yang cukup akan membantu Anda lebih relaks. Jika Anda duduk dalam waktu yang lama, bangun dan sering-seringlah bergerak. Lemaskan otot rahang, leher, dan bahu Anda. Muntah.Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Konsumsilah makanan sederhana dan hindari makanan kaya rasa, seperti makanan pedas. Pusing.Jika Anda mulai merasa pusing, baringkan tubuh Anda agar tidak pingsan, lalu duduklah sampai Anda merasa lebih baik. Berhati-hatilah saat mengemudi atau mengoperasikan mesin jika Anda pusing. Mudah berkeringat. Penggunaan methylprednisolone dapat meningkatkan kadar gula darah yang akan memperburuk kondisi penderita diabetes. Jadi, berkonsultasilah dengan dokter jika mengalami kadar gula darah tinggi, seperti mudah merasa haus dan meningkatnya kecenderungan ingin buang air kecil. Methylprednisolone juga dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi yang menyerang dan akan memperparah infeksi. Konsultasikan juga kepada dokter jika memiliki gejala infeksi, seperti demam, menggigil, sakit tenggorokan terus menerus, dan batuk. Mual.Konsumsilah makanan ringan dan hindari makanan berat atau pedas. Minumlah obat ini setelah makan. Hubungi dokter Anda jika gejala berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin memburuk. Gangguan tidur. Rasa terbakar pada dada. Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia). Gatal-gatal. Diare. Kesulitan buang air besar (sembelit). Keringat berlebih. Luka pada dinding lambung (tukak lambung). Perubahan nafsu makan. Kesulitan bernapas.

Nama Produk

Prolon Tablet 8 mg (1 Strip @ 10 Tablet)

Total

Rp 74.200