Procold Flu 6 Kaplet

Paracetamol termasuk dalam golongan obat analgesik atau antinyeri dan antipiretik atau antidemam.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, paracetamol diketahui memiliki status:

• Absorpsi: Diserap dengan baik setelah pemberian oral. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak konsentrasi plasma) sekitar 10-60 menit (oral).
• Distribusi: Didistribusikan ke sebagian besar jaringan tubuh. Melintasi plasenta dan memasuki ASI.
• Metabolisme: Terutama dimetabolisme di hati melalui konjugasi asam glukuronat dan sulfat, selanjutnya dimetabolisme melalui konjugasi dengan glutathione di hati dan ginjal.
• Ekskresi: Dikeluarkan melalui urine. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 1-3 jam.

Pseudoephedrine merupakan obat dekongestan simpatomimetik, yaitu obat yang berfungsi untuk mengurangi tersumbatnya saluran pernapasan bagian atas agar lebih mudah bernapas.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, pseudoefedrin diketahui memiliki status:

• Absorpsi: Diserap dengan cepat dan cepat dari saluran pencernaan.
• Distribusi: Memasuki ASI dalam jumlah kecil.
• Metabolisme: Dimetabolisme di hati.
• Ekskresi: Dikeluarkan melalui urine.

Chlorpheniramine maleate termasuk dalam golongan obat antihistamin atau antialergi.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, chlorpheniramine maleate diketahui memiliki status:

• Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran pencernaan. Makanan di perut menunda penyerapan, tetapi tidak memengaruhi kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah.
• Distribusi: Didistribusikan secara luas ke dalam tubuh; sekitar 72% terikat protein.
• Metabolisme: Metabolisme sebagian besar di sel mukosa pencernaan dan hati (efek lintasan pertama).
• Ekskresi: Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh) adalah 12 hingga 43 jam pada orang dewasa dan 10 hingga 13 jam pada anak-anak. Obat dibuang dalam urine.

• Mengantuk
  Beristirahatlah dan jangan mengemudikan kendaraan atau menjalankan mesin ketika mengantuk.
• Mulut kering
  Cobalah mengonsumsi permen atau permen karet bebas gula.
• Gangguan tidur (insomnia)
• Kerusakan hati jika digunakan jangka panjang dan dosis besar
• Gangguan pada kandung kemih untuk mengeluarkan urine (retensi urine)
• Gangguan pencernaan
• Gemetar yang tidak dapat dikendalikan (tremor)
• Detak jantung melebihi 100 kali per menit (takikardia)
• Gangguan irama jantung (aritmia)
• Jantung berdebar-debar (palpitasi)

• Paracetamol 500 mg
• Pseudoephedrine HCl 30 mg
• Chlorpheniramine maleate 2 mg

• Dewasa: 1 kaplet sebanyak 3-4 kali/hari
• Anak-anak 6-12 tahun: ½ kaplet sebanyak 3-4 kali/hari

Dikonsumsi sesudah makan.

• Mengantuk
  Beristirahatlah dan jangan mengemudikan kendaraan atau menjalankan mesin ketika mengantuk.
• Mulut kering
  Cobalah mengonsumsi permen atau permen karet bebas gula.
• Gangguan tidur (insomnia)
• Kerusakan hati jika digunakan jangka panjang dan dosis besar
• Gangguan pada kandung kemih untuk mengeluarkan urine (retensi urine)
• Gangguan pencernaan
• Gemetar yang tidak dapat dikendalikan (tremor)
• Detak jantung melebihi 100 kali per menit (takikardia)
• Gangguan irama jantung (aritmia)
• Jantung berdebar-debar (palpitasi)

Simpan pada suhu di bawah 30°C.

• Pasien penderita asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), batuk berlendir atau batuk yang disebabkan merokok, kerusakan kantong udara atau alvelous (emfisema), atau peradangan pada bronkus (bronkitis) kronis
• Pasien penderita tumor jinak yang terbentuk di bagiah tengah kelenjar adrenal (pheochromocytoma)
• Pasien penderita penyakit jantung, penyakit arteri koroner, atau serangan jantung baru-baru ini
• Pasien yang mengonsumsi alkohol (alkoholisme) atau minum lebih dari tiga minuman beralkohol perhari
• Pasien penderita penyumbatan di perut atau usus
• Pasien penderita pembesaran prostat atau masalah buang air kecil
• Pasien penderita tekanan pada bola mata (glaukoma)
• Pasien penderita penyakit kencing manis (diabetes)
• Pasien penderita epilepsi atau gangguan kejang lainnya
• Pasien dengan kelenjar tiroid yang terlalu aktif
• Pasien penderita penyakit hati
• Pasien penderita penyakit ginjal
• Pasien penderita tekanan darah tinggi
• Anak-anak berusia 6 tahun ke bawah
• Ibu hamil dan menyusui, kecuali atas petunjuk dokter

• Pasien yang mengonsumsi obat golongan penghambat monoamine oxidase (MAO inhibitor) untuk mengatasi depresi dalam waktu 14 hari terakhir
• Pasien penderita gangguan fungsi hati dan ginjal yang parah
• Pasien penderita tekanan darah tinggi (hipertensi) yang parah
• Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini
• Pasien penderita gangguan jantung

• Obat golongan antikoagulan, seperti warfarin
  Penggunaan bersama warfarin dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan.
• Obat golongan penghambat monoamin oksidase (MAOI)
  Penggunaan bersama obat di atas dapat menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah (hipertensi).
• Phenobarbital, carbamazepine, dan phenytoin
  Penggunaan bersama dengan obat di atas dapat meningkatkan potensi kerusakan pada hati.
• Cholestyramine dan lixisenatide
  Penggunaan bersama obat di atas dapat menurunkan efek paracetamol.
• Metoclopramide
  Metoclopramide dapat meningkatkan efek antinyeri parasetamol.

• Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
  Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
• Sudah mendekati jadwal berikutnya
  Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
• Jangan menggandakan dosis yang terlewat
  Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter.
• Sering lupa mengonsumsi obat
  Jika sering lupa menggunakan obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Hentikan penggunaan dan segera hubungi dokter jika Anda mengalami:

• Tekanan darah tinggi berbahaya yang ditandai dengan sakit kepala parah, telinga berdengung, kecemasan, dan sesak napas
• Nyeri dada, denyut nadi cepat, serta detak jantung cepat atau tidak merata
• Kebingungan
• Halusinasi
• Kegugupan yang parah
• Gemetar yang tidak terkendali (tremor) dan kejang
• Sedikit atau tidak buang air kecil
• Mudah memar atau berdarah
• Kelemahan yang tidak biasa

1 strip @ 6 kaplet