Pletaal Tablet 100 mg (3 Strip @ 10 Tablet)
Deskripsi
Pletaal tablet adalah obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit akibat penyempitan pembuluh darah (iskemia). Obat ini mengandung mengandung zat aktif cilostazol. Cara kerja cilostazol adalah dengan menghambat keping darah atau trombosit saling menempel, sehingga mencegah terjadinya penggumpalan darah.
Zat aktif ini juga dapat membuat pembuluh darah melebar. Efeknya, aliran darah pun jadi lebih lancar dan pasokan oksigen pada tubuh bertambah.
Pletaal tablet merupakan obat keras, sehingga untuk mendapatkannya harus menggunakan resep dokter. Untuk mencegah penyalahgunaan obat dan efek samping yang tidak diharapkan, sebaiknya berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker sebelum menggunakan obat ini.
Informasi zat aktif :
Cilostazol adalah obat yang dapat mencegah penggumpalan darah dan pelebaran pembuluh darah. Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, cilostazol diketahui memiliki status:
- Absorpsi: Peningkatan penyerapan jika dikonsumsi dengan makanan berlemak tinggi.
- Distribusi: Ikatan protein plasma sekitar 95-98%.
- Metabolisme: Dimetabolisme di hati.
- Ekskresi: Dibuang melalui urine sebanyak 74% dan feses 20%. Waktu obat dikeluarkan tubuh (waktu paruh eliminasi) sekitar 11-13 jam.
Kategori kehamilan dan menyusui :
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Pletaal tablet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.
Interaksi obat :
- Aspirin
Penggunaan cilostazol bersama aspirin dapat meningkatkan risiko perdarahan. - Clarithromycin
Clarithromycin secara signifikan dapat meningkatkan kadar cilostazol dalam darah. Hal ini dapat meningkatkan risiko atau tingkat keparahan efek samping, seperti pusing, pingsan, mual, diare, perdarahan, dan jantung berdebar-debar. - Celecoxib
Penggunaan bersama cilostazol dapat meningkatkan risiko komplikasi perdarahan pada saluran pencernaan. - Rivaroxaban
Penggunaan bersama cilostazol dapat meningkatkan risiko perdarahan, termasuk perdarahan parah dan terkadang fatal.
Apa yang harus dilakukan jika dosis terlewat :
- Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat. - Sudah mendekati jadwal berikutnya
Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya. - Jangan menggandakan dosis yang terlewat
Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda. - Sering lupa mengonsumsi obat
Jika sering lupa menggunakan obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter :
Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami:
- Tangan dan kaki memar atau bengkak
- Urine berdarah
- Feses berwarna hitam
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Nyeri dada atau rahang
- Detak jantung cepat
- Pusing parah
- Gangguan penglihatan
- Kebingungan
- Membantu mengatasi berbagai gangguan akibat kekurangan suplai darah ke jaringan atau organ tubuh karena permasalahan pada pembuluh darah
Cilostazol merupakan obat antikoagulan yang bekerja pada trombosit dan pembuluh darah untuk menghambat penggumpalan darah dan melebarkan pembuluh darah.
Cilostazol 100 mg
Penggunaan obat harus sesuai petunjuk dokter.
- Dewasa: 2 tablet sebanyak 2 kali/hari
Dikonsumsi saat perut kosong, minimal 30 menit sebelum atau 2 jam setelah makan.
- Mual
Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda. Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur. Anda juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sedikit sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari. - Muntah
Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Kondisi dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Konsumsilah makanan sederhana dan hindari makanan kaya rasa, seperti makanan pedas. - Diare
Jika Anda mengalami diare setelah mengonsumsi cilostazol, minumlah banyak air untuk mengganti cairan yang hilang. - Pusing
Jika Anda mengalami pusing atau kelelahan, jangan mengemudi dan menggunakan alat atau mesin. - Sakit kepala
Jika Anda mengalami sakit kepala, mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit yang sesuai untuk Anda. Jika sakit kepala terus berlanjut, segera hubungi dokter Anda. - Kehilangan nafsu makan
- Detak jantung cepat
- Nyeri pada dada
- Gangguan pencernaan
- Sakit perut
- Perut kembung
Simpan pada suhu di bawah 30°C.
- Wanita yang sedang menstruasi
- Pasien dengan kondisi risiko perdarahan
- Ibu hamil dan menyusui
- Pasien hipersensitif atau alergi parah terhadap cilostazol
- Pasien dengan irama jantung tidak teratur
- Pasien penderita kerusakan pada mukosa otot saluran cerna
- Pasien penderita tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
- Pasien dengan gangguan ginjal berat
- Pasien dengan gangguan hati
- Pasien dengan nyeri dada karena penyakit jantung
- Pasien yang mengalami serangan jantung dalam enam bulan terakhir
- Pasien yang mengalami pertumbuhan pembuluh darah baru dalam retina akibat penyakit gula darah tinggi
- Pasien dengan gagal jantung
- Pasien dengan riwayat penyakit detak jantung cepat (takikardia)
