Pemasangan IUD (Intrauterine Device) - RSIA Mitra Husada Sidoarjo

Pemasangan IUD (Intrauterine Device) di RSIA Mitra Husada Sidoarjo

Rencakan kehamilan dengan Pemasangan IUD (Intrauterine Device) di RSIA Mitra Husada Sidoarjo, Jawa Timur dengan harga Rp 1.025.000,00.

Informasi Pemeriksaan

• Paket pemeriksaan yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan (non-refundable)
• Setelah menyelesaikan pembayaran, Anda akan mendapatkan voucher untuk ditukarkan kepada petugas fasilitas kesehatan saat akan melakukan pemeriksaan 
• Voucher berlaku 1 (satu) bulan setelah pembelian
• Silahkan melakukan booking H-1 terlebih dahulu untuk mendapat slot pemeriksaan di fasilitas kesehatan terkait
• Waktu pemasangan pada hari Senin-Sabtu pukul 08:00-17:00 WIB (Hari Minggu dan hari libur nasional tutup)

Mengapa Anda membutuhkan Pemasangan IUD (Intrauterine Device)?

Intrauterine device atau IUD adalah jenis alat kontrasepsi dengan berbentuk huruf T untuk mencegah kehamilan. Alat kontrasepsi inu ditempatkan di dalam rahim pasien. Di Indonesia, alat kontrasepsi ini biasa disebut dengan KB spiral. Kontrasepsi IUD ini dapat mencegah terjadinya kehamilan hingga 10 tahun, namun bergantung pada jenis IUD yang dipakai. Pemasangan IUD pada wanita termasuk salah satu tipe alat KB yang paling efektif dengan tingkat kegagalan hanya berkisar 1% saja.

Ada dua jenis alat kontrasepsi IUD, yaitu IUD berlapis tembaga atau yang biasa disebut juga IUD non-hormonal dan IUD yang dapat menghasilkan hormon progesteron atau biasa disebut juga dengan IUD hormonal.

Apa informasi penting tentang Pemasangan IUD (Intrauterine Device)?

Pemasangan IUD atau KB spiral ini dapat dilakukan pada semua wanita dewasa yang ingin mencegah kehamilan. Namun, alat kontrasepsi ini tidak boleh dipasangkan pada wanita yang sedang hamil, wanita yang sedang mengidap kanker serviks, atau wanita yang mengalami penyakit radang panggul. Pemasangan IUD ini biasanya akan dilakukan cepat dan hanya membutuhkan waktu beberapa menit.

Terdapat dua jenis pemasangan IUD, yaitu sebagai berikut:

• IUD lapis tembaga (IUD Non Hormonal)

IUD lapis tembaga atau IUD nonhormonal ini dapat mencegah kehamilan dengan cara membunuh sperma, sehingga sperma tidak dapat membuahi sel telur. IUD dengan metode ini dapat mencegah kehamilan hingga 10 tahun lamanya.

• IUD Hormonal

IUD hormonal akan melepaskan hormon progestin yang menyerupai progesteron, yaitu merupakan hormon alami dalam tubuh. Hormon progestin dapat mencegah terjadinya ovulasi dan membuat cairan leher rahim menjadi lebih kental, sehingga akan mencegah pembuahan dalam rahim. IUD dengan metode ini dapat mencegah kehamilan selama 3-5 tahun.

Yang harus diperhatikan sebelum melakukan Pemasangan IUD (Intrauterine Device)

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan pasien sebelum melakukan pemasangan IUD ini, antara lain:

• Pasien dianjurkan untuk makan yang cukup terlebih dahulu sebelum menjalani pemasangan alat, agar tidak merasa pusing selama pemasangan IUD.
• Pasien mematuhi protokol kesehatan COVID-19 dengan memakai masker selama tindakan dilakukan
• Biasanya sampel urine juga akan dilakukan untuk memastikan apakah pasien yang akan melakukan tindakan ini hamil atau tidak.
• Obat pereda nyeri mungkin diperlukan untuk mencegah kram perut selama pemasangan KB spiral, seperti obat paracetamol atau ibuprofen

Pasca pemasangan IUD, pasien mungkin akan mengalami efek samping berupa kram perut ringan dan perdarahan dari vagina dalam waktu sekitar 3-6 bulan pasca melakukan pemasangan IUD. Obat pereda rasa nyeri maupun kantong pemanas (heating pad) dapat digunakan untuk meredakan gejala dan rasa tidak nyaman di area perut bawah.

Bagaimana prosedur Pemasangan IUD (Intrauterine Device) dilakukan?

Prosedur pemasangan alat kontrasepsi IUD ini dilakukan dengan melalui beberapa tahapan, antara lain:

• Pertama, pasien akan diminta untuk berbaring di meja pemeriksaan dengan kedua kaki diangkat ke atas.
• Petugas medis kemudian memasukkan alat bernama spekulum atau yang biasa disebut dengan cocor bebek ke dalam vagina. 
• Petugas lalu memeriksa ukuran dan posisi rahim.
• Petugas kesehatan juga akan membersihkan leher rahim dan vagina dengan cairan antiseptik.
• Kemudian, petugas akan memposisikan leher rahim (serviks) agar sejajar dengan rahim.
• Kemudian petugas medis akan melipat kedua lengan tersebut dan memasukkan IUD ke dalam rahim menggunakan aplikator.
• Setelah IUD selesai dimasukkan, lengan IUD akan dibebaskan dari lipatan dan aplikator dikeluarkan.
• Petugas medis akan memotong benang ini sekitar 2-4 cm di luar serviks.