Paramex 4 Tablet
Deskripsi
Paramex tablet adalah obat untuk meringankan nyeri ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, sakit gigi, gejala flu, serta menurunkan demam.
Obat ini mengandung zat aktif paracetamol, propyphenazone, caffeine, dan dexchlorpheniramine maleate.
Kandungan paracetamol memiliki aktivitas penghilang nyeri atau analgesik dan penurun panas atau antipiretik (penurun panas), sedangkan propyphenazone memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi yang dapat mengatasi peradangan.
Caffeine berfungsi untuk menstimulasi sistem saraf pusat untuk mencegah timbulnya efek mengantuk. Lalu, dexchlorpheniramine maleate berfungsi sebagai obat antihistamin atau antialergi.
Obat ini merupakan obat bebas terbatas yang tidak memerlukan resep dokter. Perhatikan petunjuk dan aturan pakai pada kemasan untuk mencegah penyalahgunaan dan efek samping obat yang tidak diharapkan.
Obat yang Anda terima memiliki masa kedaluwarsa sekurang-kurangnya 4 bulan dengan kemasan yang masih tersegel.
Nikmati promo GRATIS ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya di sini.
Informasi Zat Aktif
Paracetamol bekerja dengan cara mengurangi produksi prostaglandin di otak. Prostaglandin merupakan senyawa yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan.
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, paracetamol diketahui memiliki status:
- Absorpsi: Diserap dengan baik setelah pemberian oral atau melalui mulut. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak konsentrasi plasma) sekitar 10-60 menit (oral).
- Distribusi: Didistribusikan ke sebagian besar jaringan tubuh. Melintasi plasenta dan memasuki ASI.
- Metabolisme: Terutama dimetabolisme di hati melalui konjugasi asam glukuronat dan sulfat, selanjutnya dimetabolisme melalui konjugasi dengan glutathione di hati dan ginjal.
- Ekskresi: Dikeluarkan melalui urine. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 1-3 jam.
Caffeine atau kafein digunakan untuk mengembalikan kewaspadaan mental, sehingga tubuh akan tetap terjaga saat kelelahan atau mengantuk. Kandungan caffeine juga ditemukan dalam beberapa obat sakit kepala dan migrain.
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, caffeine memiliki status:
- Absorpsi: Mudah diserap setelah diberikan secara oral.
- Distribusi: Tersebar luas ke seluruh tubuh.
- Metabolisme: Dimetabolisme hampir seluruhnya di hati.
- Ekskresi: Dikeluarkan dalam urine.
Dexchlorpheniramine bekerja dengan cara memblokir zat histamin yang dibuat tubuh selama reaksi alergi dan asetilkolin untuk membantu mengurangi gejala, seperti mata berair dan pilek.
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, dexchlorpheniramine diketahui memiliki status:
- Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran pencernaan. Makanan di perut dapat menunda penyerapan, tetapi tidak mempengaruhi kadar obat di dalam peredaran darah.
- Distribusi: Didistribusikan secara luas ke dalam tubuh.
- Metabolisme: Metabolisme sebagian besar di sel mukosa pencernaan dan hati.
- Ekskresi: Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh) adalah 12 hingga 43 jam pada orang dewasa dan 10 hingga 13 jam pada anak-anak. Dikeluarkan dalam urine.
- Muntah
Duduk atau berbaring dalam posisi bersandar. Minumlah sedikit minuman manis karena minuman mengandung gula dapat membantu menenangkan perut. Namun, hindari minuman asam, seperti jus jeruk atau jus anggur. - Mual
Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda. Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur. Anda juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sedikit sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari. - Sakit perut
Istirahatkan tubuh Anda agar rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi lebih sedikit dan lebih sering dapat membantu mengurangi sakit perut. Anda juga bisa mengompres perut dengan handuk hangat atau botol air panas. - Penurunan nafsu makan
- Kerusakan hati jika digunakan dalam jangka panjang dan dosis besar
- Warna urine atau feses menjadi lebih gelap
- Perubahan irama detak jantung, yaitu menjadi lebih kencang atau lebih lambat
- Paracetamol 250 mg
- Propyphenazone 150 mg
- Caffeine 50 mg
- Dexchlorpheniramine maleate 1 mg
Dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun: 1 tablet sebanyak 2-3 kali/hari
Dikonsumsi setelah makan.
- Muntah
Duduk atau berbaring dalam posisi bersandar. Minumlah sedikit minuman manis karena minuman mengandung gula dapat membantu menenangkan perut. Namun, hindari minuman asam, seperti jus jeruk atau jus anggur. - Mual
Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda. Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur. Anda juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sedikit sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari. - Sakit perut
Istirahatkan tubuh Anda agar rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi lebih sedikit dan lebih sering dapat membantu mengurangi sakit perut. Anda juga bisa mengompres perut dengan handuk hangat atau botol air panas. - Penurunan nafsu makan
- Kerusakan hati jika digunakan dalam jangka panjang dan dosis besar
- Warna urine atau feses menjadi lebih gelap
- Perubahan irama detak jantung, yaitu menjadi lebih kencang atau lebih lambat
Simpan pada suhu di bawah 30°C.
- Hindari penggunaan melebihi dosis yang dianjurkan.
- Hati-hati penggunaan pada penderita porfiria akut, yaitu kondisi ketika tubuh tidak mampu membentuk heme (bagian hemoglobin) dengan sempurna
- Bila setelah lima hari nyeri tidak hilang, segera hubungi dokter.
- Penggunaan obat ini dapat menyebabkan rasa kantuk, hindari mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin.
- Penggunaan pada penderita yang mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan resiko kerusakan hati.
- Pasien yang memiliki alergi terhadap kandungan obat ini
- Penderita dengan gangguan fungsi hati
Interaksi (jangan digunakan bersamaan dengan)
- Etanol
Penggunaan Paramex tablet bersama etanol dapat meningkatkan terjadinya efek samping Paramex. - Obat antikoagulan, seperti warfarin
Penggunaan bersama dapat meningkatnya efek samping kedua obat.
Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?
- Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat. - Sudah mendekati jadwal berikutnya
Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya. - Jangan menggandakan dosis yang terlewat
Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter. - Sering lupa mengonsumsi obat
Jika sering lupa menggunakan obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?
1 strip @ 4 tablet
Konimex. https://www.konimexstore.com/produk/detail/kode/PARAMEX+Obat+Sakit+Kepala+%28dijual+per+3+strip%29
Diakses pada 1 Juli 2021
Drugs.https://www.drugs.com/caffeine.html
Diakses pada 1 Juli 2021
WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-10321/dexchlorpheniramine-maleate-oral/details#:~:text=Dexchlorpheniramine%20is%20an%20antihistamine%20used,%2C%20runny%20nose%2C%20and%20sneezing.
Diakses pada 1 Juli 2021
MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a681004.html
Diakses pada 1 Juli 2021
WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-362/acetaminophen-oral/details
Diakses pada 1 Juli 2021
Drugs. https://www.drugs.com/acetaminophen.html
Diakses pada 1 Juli 2021
MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/dexchlorpheniramine?mtype=generic
Diakses pada 1 Juli 2021
Rxlist. https://www.rxlist.com/fdb/drugs/10321/dexchlorpheniramine-maleate-oral-drug.htm
Diakses pada 1 Juli 2021
Drugs. https://www.drugs.com/dexchlorpheniramine.html
Diakses pada 1 Juli 2021
MedlinePlus. https://medlineplus.gov/caffeine.html
Diakses pada 1 Juli 2021
MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/propyphenazone?mtype=generic
Diakses pada 1 Juli 2021
Medindia. https://www.medindia.net/doctors/drug_information/propyphenazone.htm
Diakses pada 1 Juli 2021
WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-979/caffeine
Diakses pada 1 Juli 2021
Produk Terkait
Jual dan Beli Paramex Tablet (1 Strip @ 4 Tablet) dari Apotek Online Toko SehatQ
Paramex merupakan obat berbentuk tablet yang diformulasikan khusus untuk meredakan sakit kepala dan gejala pilek. Paramex mengandung bahan aktif parasetamol dan propifenazon yang terbukti efektif untuk meredakan demam, mengurangi rasa sakit pada sendi, dan mencegah terjadinya peradangan.
Kandungan lainnya yaitu deksklorfeniramin maleat bersifat anti alergi sehingga dapat meredakan gejala flu yang diakibatkan karena suatu alergen tertentu (alergi). Konsumsi Paramex sebagai pertolongan pertama ketika anda mengalami demam atau nyeri di tubuh. Paramex boleh diberikan pada wanita hamil setelah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu dan apabila manfaatnya melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Paramex merupakan golongan obat bebas terbatas sehingga penggunaannya harus sesuai dengan petunjuk yang tertulis pada kemasan atau anjuran dari dokter, apoteker, dan tenaga kesehatan lainnya. Beli online Paramex dengan harga terbaik hanya di toko SehatQ, pasti asli!
Merek: Paramex
Bentuk sediaan: Tablet
Principal/Distributor obat: Konimex
Manufacture: Konimex
Kemasan obat: 1 strip @ 4 tablet
Indikasi/Manfaat Paramex Tablet (1 Strip @ 4 Tablet)
- Meredakan sakit kepala dan sakit gigi.
- Meredakan nyeri sendi dan nyeri otot.
- Mengurangi rasa sakit akibat peradangan di sendi.
Dosis Paramex Tablet (1 Strip @ 4 Tablet)
Dewasa atau anak-anak di atas 12 tahun: 1 tablet sebanyak 2 hingga 3 kali/hari.
Cara Penggunaan Paramex Tablet (1 Strip @ 4 Tablet)
Dikonsumsi setelah makan.
Cara Menyimpan Paramex Tablet (1 Strip @ 4 Tablet)
Simpan di tempat sejuk dan kering, serta terlindung dari paparan sinar matahari langsung.
Kontraindikasi/Jangan Menggunakan Paramex Tablet (1 Strip @ 4 Tablet) Jika:
- Penderita hipersensitif terhadap salah satu kandungan obat ini.
- Pasien dengan gangguan hati dan ginjal yang berat.
- Pasien dengan penyakit hati aktif.
- Pasien yang mengalami kelainan darah seperti porfiria.
Yang Perlu Diperhatikan Saat/Sebelum Menggunakan Paramex Tablet (1 Strip @ 4 Tablet)
- Pasien yang mengonsumsi alkohol.
- Pasien dengan kondisi malnutrisi atau dehidrasi kronis.
- Pasien yang mengalami gangguan pada ginjal.
- Anak-anak
- Ibu hamil dan menyusui.
- Gangguan pada pernapasan.
Efek Samping Obat Paramex Tablet (1 Strip @ 4 Tablet)
- Gangguan pada pencernaan seperti mual, muntah, konstipasi, dan sakit perut.
- Nafsu makan menurun.
- Perubahan irama detak jantung.
- Jika digunakan dalam jangka panjang akan menyebabkan kerusakan hati atau ginjal.