Ovestin Tablet 1 mg (1 Strip @ 28 Tablet)

Atrofi saluran urogenital bagian bawah yang berhubungan dengan defisiensi estrogen, terutama:

• Terapi terhadap keluhan vaginal seperti dispareunia, kering dan gatal;
• Pra dan pasca terapi pada wanita pasca menopause yang mengalami operasi vaginal;
• Keluhan pada masa klimakterium seperti muka terasa panas, kemerahan dan keringat malam hari;
• Infertilitas karena gangguan pada serviks.

Estriol 1 mg

• Gejala urogenital yang berhubungan dengan defisiensi estrogen : 0.5 - 3 mg/hari dosis tunggal selama 1 bulan, selanjutnya 0.5 - 1 mg/hari sampai terjadi perbaikan epitel (penggunaan jangka pendek).
• Infertilitas karena hostilitas (perlawanan) pada serviks : 0.5 - 1 mg/hari pada hari ke 6 - 15 siklus haid.
• Jika ada dosis yang terlupa harus diberikan saat mengingatnya, kecuali dosis terlupa baru diingat lebih dari 12 jam dari jadwal seharusnya.

• Dapat diberikan sebelum atau sesudah makan.
• Tablet harus ditelan utuh dengan air atau minuman lainnya, dan sebaiknya diminum pada waktu tang sama setiap harinya.

• Rasa nyeri atau tertekan pada payudara,
• mual,
• spotting,
• retensi cairan,
• hipersekresi serviks,
• pembesaran payudara,
• kandidiasis vagina,
• perubahan pola pendarahaan vagina,
• muntah,
• kram lambung,
• ikterus kolestatik,
• kloasma atau melasma,
• eritema multiformis,
• eritema nodosum,
• erupsi hemoragik,
• depresi mental,
• chorea,
• perubahan BB,
• edema,
• perubahan libido.
• jarang,
• sakit kepala,
• hipertensi,
• kram tungkai,
• gangguan daya penglihatan

Simpan di tempat kering dan sejuk pada suhu di bawah 30 °C. Jauhkan dari cahaya matahari langsung.

• Untuk mengobati gejala-gejala pasca menopause, terapi sulih hormon sebaiknya hanya digunakan untuk gejala-gejala yang berdampak negatif pada kualitas hidup.
• Jika akan digunakan sebagai terapi sulih hormon jangka panjang maka harus dipertimbangkan secara hati-hati dan dievaluasi risiko dan keuntungannya setiap tahun.
• Terapi dilanjutkan hanya jika keuntungan yang didapat lebih besar dibandingkan dengan risiko yang ditimbulkan.
• Hentkan pengobatan jika terjadi: Jaundice atau penurunan fungsi hati;
• Peningkatan tekanan darah yang signifikan, timbulnya sakit migrain, dan kehamilan.

Kategori N: Belum dikategorikan.
Belum diketahui apakah estriol terserap ke dalam ASI atau tidak.
Estriol untuk ibu hamil dan menyusui pada dasarnya tidak boleh digunakan. Namun, konsultasikan lebih lanjut mengenai penggunaannya dengan dokter.

• Diketahui mengidap atau memiliki riwayat kanker payudara;
• Diketahui mengidap atau diduga, dan memiliki riwayat penyakit tumor ganas yang berkaitan dengan estrogen (kanker endometrium);
• Pendarahan genital yang tidak terdiagnosa; Hiperplasia endometrium yang tidak diobati.

• Meningkatkan metabolisme jika digunakan secara bersamaan dengan penginduksi Enzim Sitokrom P450, seperti: obat-obat anti kejang (obat golongan Hydantoins, Barbiturate, Carbamazepin),
• obat-obat antiinfeksi ( contohnya: Griseofulvin, Rifamycin, Antiretrovirus agen Nevirapine, dan Efavirenz), dan preparat herbal atau tumbuhan yang mengandung rumput St.
• John (Hypericum Perforatum).
• Selain itu, Estriol dapat meningkatkan efek farmakologi dari kortikosteroid, Succinylcholine, Theophyllin, dan Troleandomycin.

• Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
  Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
• Sudah mendekati jadwal berikutnya.
  Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
• Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
  Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
• Sering lupa mengonsumsi obat.
  Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

1 Strip @ 28 Tablet (1 mg)