Obat ResepProduk ini hanya dapat dibeli melalui Chat Dokter berdasarkan gejala Anda.
Deskripsi
Ometilson tablet adalah obat yang digunakan untuk mengobati peradangan sendi (artritis), gangguan pada darah, peradangan kulit atau dermatitis, penyakit mata, gangguan sistem kekebalan tubuh, kanker jenis tertentu, dan asma. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Ometilson mengandung zat aktif methylprednisolone. Methylprednisolone adalah obat golongan kortikosteroid, mirip dengan hormon alami yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Obat ini sering digunakan untuk menggantikan bahan kimia ini ketika tubuh Anda tidak membuatnya dalam jumlah yang cukup. Obat ini dapat mengurangi peradangan, seperti bengkak, panas, kemerahan, dan nyeri.
Mengatasi gangguan pada kulit, seperti gatal-gatal, kemerahan pada kulit, peradangan kulit (dermatitis), peradangan pada kulit yang ditandai dengan kemerahan, kulit kering, dan mudah terkelupas (psoriasis), kelainan pada kulit, mulut, alat kelamin, dubur, dan lapisan bola mata (sindrom Stevens-Johnson), dan kelainan kulit lainnya yang responsif terhadap kortikosteroid.
Mengobati gangguan kolagen, seperti lupus eritematosus sistemik.
mengobati kelainan endokrin.
Penyakit peradangan pada sendi yang disebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri (rheumatoid arthritis).
Mengobati penyakit kelainan pada darah.
Mengatasi peradangan sendi (artritis), gangguan kulit, sel darah, ginjal, mata, tiroid, dan usus seperti peradangan pada usus besar atau kolon (kolitis).
Mengobati alergi parah.
Mengobati jenis kanker tertentu.
Methylprednisolone termasuk dalam kelas obat yang disebut glukokortikoid. Glukokortikoid adalah golongan hormon steroid yang mampu mengobati peradangan. Methylprednisolone bekerja dengan mengurangi peradangan dan mengubah respons kekebalan tubuh Anda, sehingga dapat mengurangi terjadinya peradangan.
Dosis awal: 4-48 mg/hari, dikonsumsi dalam dosis tunggal atau dosis terbagi.
Dosis pemeliharaan: 4-16 mg/hari.
Anak-anak berusia 12 tahun ke bawah: 0,8-1,5 mg/kgBB/hari.
Dosis maksimal: 80 mg/hari.
Dosis dihitung dengan mengalikan berat badan pasien.
Aturan pakai
Dikonsumsi bersama makakan.
Efek Samping
Mudah berkeringat. Penggunaan metilprednisolon dapat menyebabkan naiknya kadar gula darah yang akan memperburuk penderita diabetes. Jadi, konsultasilah dengan dokter jika mengalami gejala kadar gula darah tinggi, seperti mudah merasa haus dan meningkatnya kecenderungan ingin buang air kecil. Metilprednisolon juga dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi yang menyerang dan akan memperparah infeksi. Konsultasikan juga kepada dokter jika memiliki gejala infeksi, seperti demam, menggigil, sakit tenggorokan terus menerus, dan batuk.
Mual. Konsumsilah makanan ringan dan hindari makanan berat atau pedas. Minumlah obat ini setelah makan. Hubungi dokter Anda jika gejala berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin memburuk.
Muntah. Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Konsumsilah makanan sederhana dan hindari makanan kaya rasa, seperti makanan pedas.
Sakit kepala. Istirahat dan tidur yang cukup akan membantu Anda lebih rileks. Jika Anda duduk dalam waktu yang lama, bangun dan sering-seringlah bergerak. Lemaskan otot rahang, leher, dan bahu Anda.
Pusing. Jika Anda mulai merasa pusing, baringkan tubuh Anda agar tidak pingsan, lalu duduklah sampai Anda merasa lebih baik. Berhati-hatilah saat mengemudi atau mengoperasikan mesin jika Anda pusing.
Pasien dengan riwayat pembedahan pada saluran pencernaan, peradangan yang berupa kantung-kantung kecil (divertikula) yang muncul pada dinding saluran pencernaan (divertikulitis), luka pada dinding lambung (tukak peptik) aktif atau laten, gangguan ginjal (insufisiensi ginjal), tekanan darah tinggi (hipertensi), pengeroposan tulang (osteoporosis), dan kelemahan otot (miastenia gravis).
Pasien penderita peradangan pada usus besar (kolon) dan bagian akhir usus besar yang tersambung ke anus (kolitis ulseratif non spesifik).
Penggunaan bersama asam asetilsalisilat dapat meningkatkan risiko efek samping pada saluran pencernaan seperti peradangan, perdarahan, dan maag.
Penggunaan jangka panjang.
Pasien penderita tuberkulosis.
Anak-anak.
Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)
Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
Pasien penderita infeksi parasit di dalam usus besar (amubiasis).
Pasien penderita penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen (poliomielitis)
Pasien penderita infeksi jamur sistemik.
Pasien penderita luka pada dinding lambung (tukak lambung).
Pasien yang mengalami pengeroposan tulang (osteoporosis).
Pasien penderita gangguan mental.
Pasien penderita peningkatan tekanan bola mata menjadi terlalu tinggi (glaukoma sudut tertutup).
Belum Ada UlasanJadilah yang pertama untuk mengulas produk ini.
Produk Terkait
FAQ
Mengatasi asma bronkial.Mengatasi gangguan pada kulit, seperti gatal-gatal, kemerahan pada kulit, peradangan kulit (dermatitis), peradangan pada kulit yang ditandai dengan kemerahan, kulit kering, dan mudah terkelupas (psoriasis), kelainan pada kulit, mulut, alat kelamin, dubur, dan lapisan bola mata (sindrom Stevens-Johnson), dan kelainan kulit lainnya yang responsif terhadap kortikosteroid.Mengobati gangguan kolagen, seperti lupus eritematosus sistemik.mengobati kelainan endokrin.Penyakit peradangan pada sendi yang disebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri (rheumatoid arthritis).Mengobati penyakit kelainan pada darah.Mengatasi peradangan sendi (artritis), gangguan kulit, sel darah, ginjal, mata, tiroid, dan usus seperti peradangan pada usus besar atau kolon (kolitis).Mengobati alergi parah.Mengobati jenis kanker tertentu.Methylprednisolone termasuk dalam kelas obat yang disebut glukokortikoid. Glukokortikoid adalah golongan hormon steroid yang mampu mengobati peradangan. Methylprednisolone bekerja dengan mengurangi peradangan dan mengubah respons kekebalan tubuh Anda, sehingga dapat mengurangi terjadinya peradangan.
Dewasa dan anak-anak berusia 12 tahun ke atas: Dosis awal: 4-48 mg/hari, dikonsumsi dalam dosis tunggal atau dosis terbagi.Dosis pemeliharaan: 4-16 mg/hari.Anak-anak berusia 12 tahun ke bawah: 0,8-1,5 mg/kgBB/hari.Dosis maksimal: 80 mg/hari.Dosis dihitung dengan mengalikan berat badan pasien.
Dikonsumsi bersama makakan.
Mudah berkeringat. Penggunaan metilprednisolon dapat menyebabkan naiknya kadar gula darah yang akan memperburuk penderita diabetes. Jadi, konsultasilah dengan dokter jika mengalami gejala kadar gula darah tinggi, seperti mudah merasa haus dan meningkatnya kecenderungan ingin buang air kecil. Metilprednisolon juga dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi yang menyerang dan akan memperparah infeksi. Konsultasikan juga kepada dokter jika memiliki gejala infeksi, seperti demam, menggigil, sakit tenggorokan terus menerus, dan batuk.Mual.Konsumsilah makanan ringan dan hindari makanan berat atau pedas. Minumlah obat ini setelah makan. Hubungi dokter Anda jika gejala berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin memburuk.Muntah.Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Konsumsilah makanan sederhana dan hindari makanan kaya rasa, seperti makanan pedas.Sakit kepala.Istirahat dan tidur yang cukup akan membantu Anda lebih rileks. Jika Anda duduk dalam waktu yang lama, bangun dan sering-seringlah bergerak. Lemaskan otot rahang, leher, dan bahu Anda.Pusing.Jika Anda mulai merasa pusing, baringkan tubuh Anda agar tidak pingsan, lalu duduklah sampai Anda merasa lebih baik. Berhati-hatilah saat mengemudi atau mengoperasikan mesin jika Anda pusing.Gangguan tidur.Rasa terbakar pada dada.Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia).Gatal-gatal.Diare.Kesulitan buang air besar (sembelit).Keringat berlebih.Perubahan nafsu makan.Kesulitan bernapas.luka pada dinding lambung (tukak lambung).