Omeprazole tablet adalah obat untuk mengatasi gangguan lambung akibat asam lambung. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Omeprazole tablet mengandung zat aktif omeprazole generik.
Zat aktif ini digunakan untuk mengobati masalah lambung dan kerongkongan, seperti naiknya asam lambung dan luka atau tukak lambung. Obat lambung Omeprazole bekerja dengan mengurangi jumlah asam yang dihasilkan lambung serta meredakan gejala, seperti mulas, kesulitan menelan, dan batuk terus-menerus.
Obat ini juga membantu menyembuhkan kerusakan akibat asam pada lambung dan kerongkongan (esofagus), serta mencegah luka (tukak) dan kanker kerongkongan (esofagus).
Informasi zat aktif :
Omeprazole adalah obat yang termasuk dalam kelas inhibitor pompa proton (PPI). Obat ini bekerja dengan cara memblokir sistem di sel-sel perut, yang disebut pompa proton. Pompa proton adalah zat kecil di lapisan perut yang membantunya membuat asam untuk mencerna makanan.
Ketika pompa proton diblokir, asam lambung akan berkurang, begitu juga gejala akibat peningkatan asam lambung.
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, omeprazole memiliki status:
- Absorpsi: Cepat tetapi diabsorbsi secara bervariasi dari saluran pencernaan. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah sekitar 30-40%. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu untuk konsentrasi plasma puncak) selama 0,5-3,5 jam.
- Distribusi: Sekitar 95% terikat protein.
- Metabolisme: Terutama dimetabolisme di hati.
- Ekskresi: Terutama diekskresikan oleh ginjal. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) adalah 30 menit hingga 1 jam, tetapi efek obat dapat bertahan selama berhari-hari.
Kategori kehamilan dan menyusui :
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Omeprazole tablet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.
Interaksi obat :
- Diazepam.
Omeprazole dapat meningkatkan kadar dan efektivitas diazepam dalam mengatasi kejang, sehingga gangguan kecemasan akan meningkat. - Citalopram.
Omeprazole dapat meningkatkan jumlah citalopram di tubuh, sehingga dapat meningkatkan risiko masalah irama jantung. - Erlotinib.
Omeprazole dapat mencegah tubuh menyerap erlotinib dengan baik, sehingga efektivitasnya dalam mengobati kanker akan berkurang. - Ketokoconazole.
Omeprazole dapat mencegah tubuh menyerap ketoconazole dengan baik, sehingga efektivitasnya dalam mengobati infeksi akan berkurang. - Digoxin.
Omeprazol dapat meningkatkan kadar digoxin dalam tubuh, sehingga dapat menyebabkan risiko gangguan irama jantung. - Saquinavir.
Omeprazole dapat sangat meningkatkan kadar saquinavir dalam tubuh. Hal ini dapat meningkatkan efek samping, seperti mual dan diare. - Garam besi.
Omeprazole dapat mencegah tubuh menyerap sepenuhnya obat-obatan yang mengandung zat besi. - Warfarin.
Omeprazole dapat meningkatkan kadar warfarin, sehingga dapat menyebabkan memar dan perdarahan. - Tacrolimus.
Omeprazole dapat meningkatkan kadar tacrolimus dalam tubuh dan menyebabkan efek samping, seperti iritasi dan gatal. - Phenytoin.
Omeprazole dapat meningkatkan kadar phenytoin, sehingga dapat menyebabkan terjadinya mual dan muntah. - Cilostazol.
Omeprazole dapat meningkatkan kadar dan efektivitas cilostazol, sehingga dapat memicu timbulnya efek samping, seperti pusing dan memar. - Methotrexate.
Omeprazole dapat meningkatkan efek methotrexate dalam mengatasi radang sendi. - Ester ampicilin.
Omeprazole dapat mencegah tubuh menyerap antibiotik, seperti ampicilin dengan baik, sehingga menurunkan efektivitasnya dalam mengobati infeksi.
Apa yang harus dilakukan jika dosis terlewat :
- Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat. - Sudah mendekati jadwal berikutnya.
Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya. - Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda. - Sering lupa mengonsumsi obat.
Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter :
Hentikan penggunaan dan segera hubungi dokter jika Anda mengalami:
- Sakit perut parah dan diare berair atau berdarah.
- Kejang.
- Kadar magnesium rendah yang ditandai dengan gejala pusing, detak jantung tidak teratur, perasaan gelisah, kram otot, kejang otot, batuk, atau perasaan tersedak.
- Gejala lupus yang baru atau memburuk, seperti nyeri sendi, dan ruam kulit di pipi atau lengan yang memburuk di bawah sinar matahari.
- Timbul nyeri baru atau tidak biasa di pergelangan tangan, paha, pinggul, atau punggung.
- Masalah pada ginjal, seperti sedikit atau tidak buang air kecil, terdapat darah dalam urine, bengkak, dan penambahan berat badan yang cepat.