Nufatrac Kapsul 100 mg (5 Strip @ 10 Kapsul)
Deskripsi
Nufatrac Kapsul adalah obat yang digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi yang disebabkan oleh jamur, seperti kandidiasis pada mulut, kulit, tenggorokan, paru-paru, jari tangan dan kaki, serta vagina.
Nufatrac mengandung zat aktif itraconazole. Zat aktif ini dapat melawan berbagai jenis jamur penyebab infeksi.
Obat ini juga digunakan untuk mencegah infeksi jamur pada seseorang yang memiliki sistem imun lemah, seperti pada penderita HIV/AIDS atau pasien yang sedang menjalani kemoterapi.
Obat ini merupakan keras yang memerlukan resep dokter.
Beli obat online di Toko SehatQ - Pasti asli!
Nikmati promo GRATIS Ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya di https://toko.sehatq.com/voucherBeli obat online di Toko SehatQ - Pasti asli!
Nikmati promo GRATIS Ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya di https://toko.sehatq.com/voucher
Itraconazole
Antifungi
Antifungi azole
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Nufatrac kapsul pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.
Informasi Zat Aktif
Itraconazole merupakan obat untuk mengatasi infeksi jamur di berbagai bagian tubuh. Obat ini juga dapat digunakan untuk mencegah infeksi jamur pada seseorang dengan sistem imun lemah, seperti seseorang yang menderita HIV/AIDS atau menjalani proses kemoterapi.
Berdasarkan cara kerja obat dalam tubuh, itraconazole memiliki status seperti:
- Absorbsi: Diserap dengan cepat dari saluran pencernaan.
- Distribusi: Tersebar luas ke organ, jaringan, kulit, dan kuku. Memasuki ASI (jumlah kecil), volume distribusi lebih dari 700 L. Peningkatan protein plasma 99,8%.
- Metabolisme: Dimetabolisme di hati.
- Ekskresi: Melalui urine dan feses. Waktu paruh eliminasi 16-28 jam (dosis tunggal).
Nufatrac kapsul dapat mengatasi infeksi yang disebabkan jamur, misalnya:
- Infeksi pada mulut atau tenggorokan.
- Infeksi pada kuku kaki atau tangan.
- Infeksi pada paru-paru.
Nufatrac merupakan obat antijamur yang mampu menekan pertumbuhan beberapa jenis jamur untuk melawan infeksi yang terjadi di tubuh.
Penggunaan obat harus sesuai petunjuk dokter.
Pencegahan infeksi jamur pasien HIV/AIDS atau pasien dengan sel darah putih.
- Dosis: 200 mg/hari bila ditingkatkan menjadi 2 kali/hari 200 mg.
Infeksi jamur kuku.
- Dosis: 200 mg/hari selama 3 bulan.
- Dosis: 100 mg/hari selama 15 hari atau 200 mg/hari selama 7 hari.
Panu.
- Dosis: 200 mg/hari selama 7 hari.
Infeksi jamur yang menyeluruh.
- Dosis: 1 kali/hari sebanyak 100-200 mg, dosis dapat ditingkatkan sampai 2-3 kali/hari sampai 200 mg.
- Mual.
Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda. Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur. Anda juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sedikit sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari. - Sembelit.
Konsumsilah makanan sehat dan seimbant, serta minumlah banyak air setiap hari. Konsumsi banyak serat untuk mengatasi sembelit. - Sakit perut.
Cobalahlah beristirahat dan makan lebih sedikit dari biasanya, tetapi lebih sering. Anda juga bisa mengompres perut menggunakan botol berisi air panas atau handuk hangat. Namun, jika Anda merasa sangat kesakitan, segera hubungi dokter. - Muntah.
Minumlah banyak air untuk menghindari kekurangan cairan atau dehidrasi. Minumlah sedikit demi sedikit. Jangan minum obat lain untuk mengobati muntah tanpa berbicara dengan dokter atau apoteker. - Diare.
Minumlah banyak cairan untuk mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan. Minumlah air sedikit demi sedikit saat sedang merasa sakit. Jangan minum obat lain untuk mengatasi diare tanpa berkonsultasi dengan dokter atau apoteker. - Gangguan pendengaran sementara.
- Tinnitus.
- Sakit kepala.
- Pusing.
- Ibu hamil dan menyusui.
- Pasien dengan penyakit gagal jantung.
- Infeksi jamur sistemik yang mengancam jiwa.
- Pasien yang mengalami gangguan sistem imunitas.
- Gangguan pencernaan.
- Pasien yang alergi terhadap zat aktif itraconazole.
- Pasien dengan gangguan ginjal berat.
- Pasien dengan penyakit hati.
Interaksi (jangan digunakan bersamaan dengan)
- Fentanil.
Penggunaan bersama itraconazol dapat meningkatkan risiko depresi. - Meloxicam.
Penggunaan bersama itraconazol dapat menurunkan kadar plasma obat meloxicam dalam tubuh, sehingga efek yang diberikan berkurang. - Digoxin dan alfentanil.
Penggunaan bersama dengan itraconazol dapat meningkatkan konsentrasi obat di atas, sehingga dapat mengganggu kerja obat dalam tubuh.
Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?
- Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat. - Sudah mendekati jadwal berikutnya.
Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya. - Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter. - Sering lupa mengonsumsi obat.
Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?
