Obat ResepProduk ini hanya dapat dibeli melalui Chat Dokter berdasarkan gejala Anda.
Deskripsi
Noperten Tablet 10 mg (5 Strip @ 6 Tablet) adalah obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi), mengobati penyakit gagal jantung, mengatasi penyakit ginjal yang disebabkan penyakit kencing manis (nefropati diabetik), dan terapi setelah mengalami serangan jantung.
Noperten Tablet 10 mg (5 Strip @ 6 Tablet)
Golongan Obat
Obat Keras
Informasi Tambahan
obat resep
Kandungan Utama
Lisinopril
Kelas Terapi
-
Klasifikasi
-
Informasi Zat Aktif
Lisinopril merupakan golongan penghambat ACE (angiotensin-converting enzyme). Obat ini akan menghambat produksi angiotensin II, yaitu enzim yang dapat mempersempit pembuluh darah, untuk menurunkan tekanan darah.
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, lisinopril diketahui memiliki status:
Absorpsi: Diserap secara perlahan dan tidak lengkap dari saluran pencernaan. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah sekitar 25%. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak konsentrasi plasma) sekitar 7 jam.
Distribusi: Melintasi plasenta.
Ekskresi: Terutama melalui urine (obat tidak berubah). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) 12 jam.
Indikasi (manfaat)
Menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi)
Mengobati penyakit gagal jantung
Mengatasi penyakit ginjal yang disebabkan penyakit kencing manis (nefropati diabetik)
Terapi setelah mengalami serangan jantung
Komposisi
Lisinopril 10 mg
Dosis
Dewasa:
Hipertensi:
Dosis awal: 20 mg/hari
Hipertensi berat atau deplesi volume:
Dosis awal: 5 mg/hari
Dosis pemeliharaan: 20 mg/hari
Dosis maksimal: 80 mg/hari
Gagal jantung:
Dosis awal: 2,5 atau 5 mg/hari, dapat ditingkatkan hingga di bawah 10 mg dalam rentang waktu minimal 2 minggu
Dosis maksimal: 40 mg/hari
Setelah serangan jantung:
Dosis awal: 5 mg/hari selama 2 hari dimulai dalam waktu 24 jam setelah mengalami gejala, dapat ditingkatkan hingga 10 mg/hari
Pasien dengan tekanan darah sistolik rendah:
Dosis awal: 2,5 mg/hari
Nefropati diabetik: 10 mg/hari, dosis dapat ditingkatkan hingga 20 mg/hari
Anak-anak berusia 6-16 tahun dengan berat badan:
20-50 kg:
Dosis awal: 2,5 mg/hari
Dosis maksimal: 20 mg/hari
50 kg ke atas:
Dosis awal: 5 mg/hari
Dosis maksimal: 40 mg/hari
Aturan pakai
Dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
Perlu Resep
Ya
Efek Samping
Muntah Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dari dalam tubuh dan mencegah dehidrasi. Kondisi dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Hindari konsumsi makanan pedas.
Sakit kepala Istirahat dan tidur yang cukup akan membantu Anda lebih rileks. Jika Anda duduk dalam waktu yang lama, bangun dan sering-seringlah bergerak. Lemaskan otot rahang, leher, dan bahu Anda.
Batuk kering Penggunaan obat batuk biasanya tidak membantu meredakan batuk yang disebabkan lisinopril. Terkadang, batuk membaik dengan sendirinya. Hubungi dokter jika batuk mengganggu tidur Anda. Walaupun Anda berhenti meminum lisinopril, batuk dapat memakan hingga satu bulan untuk sembuh.
Gatal atau ruam Minumlah antihistamin yang dapat dibeli di apotek. Mintalah saran obat antihistamin yang cocok kepada apoteker.
Penglihatan kabur Hindari mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin. Jika berlangsung lebih dari satu hari,segera hubungi dokter Anda. Dokter mungkin perlu mengubah perawatan Anda.
Diare Untuk mengatasi diare ringan, Anda perlu mengganti cairan dan elektrolit (garam) yang hilang dengan meminum banyak air atau minuman olahraga kaya elektrolit. Hindari kopi, minuman berkafein, minuman manis, soda, dan alkohol karena memiliki efek pencahar.
Pusing Berbaringlah hingga pusing hilang, lalu bangun secara perlahan. Bergeraklah dengan hati-hati. Beristirahatlah yang banyak. Minumlah banyak cairan terutama air, serta hindari kopi, rokok, alkohol, dan obat-obatan.
Cara Penyimpanan
Simpan di tempat kering dan sejuk pada suhu di bawah 30 °C. Jauhkan dari cahaya matahari langsung.
Perhatian Khusus
Pasien yang memiliki kadar kalium tinggi dalam tubuh (hiperkalemia)
Pasien yang mengalami kelainan pembuluh darah
Ibu menyusui
Pasien dengan gangguan penyempitan pada katup aorta jantung (stenosis aorta berat)
Pasien penderita gangguan ginjal dan hati
Pasien dengan riwayat serangan jantung
Anak-anak
Kategori Kehamilan
Kategori D: Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat ini menimbulkan risiko pada janin manusia. Penggunaan pada ibu hamil dapat dipertimbangkan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Misalnya, bila obat dibutuhkan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius, di saat obat lain tidak efektif atau tidak bisa diberikan.
Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)
Pasien yang memiliki alergi terhadap lisinopril
Pasien yang mengonsumsi obat sacubitril
Wanita hamil
Pasien dengan riwayat pembengkakan karena reaksi alergi (angioedema)
Pasien gangguan ginjal atau kencing manis (diabetes melitus) yang mengonsumsi obat ini bersama obat aliskiren
Interaksi (jangan digunakan bersamaan dengan)
Obat pengontrol tekanan darah (antihipertensi) dan peluruh air seni (diuretik) Penggunaan bersama dapat menurunkan tekanan darah hingga di bawah normal (hipotensi).
Lithium Penggunaan bersama dapat meningkatkan kadar serum dan keracunan (toksisitas) lithium.
Aliskiren Penggunaan bersama aliskiren dapat meningkatan risiko penurunan tekanan darah (hipotensi), peningkatan kadar kalium (hiperkalemia), dan gagal ginjal.
Spironolakton dan amilorid, suplemen kalium, trimetoprim, dan siklosporin Penggunaan bersama dapat meningkatan kadar kalium dalam darah (hiperkalemia).
Insulin Penggunaan bersama insulin dapat meningkatkan efek insulin dalam menurunkan kadar gula darah.
Obat NSAID Penggunaan bersama obat NSAID dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal dan mengurangi efek obat antihipertensi.
Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?
Masih dekat dengan jadwal sebelumnya. Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
Sudah mendekati jadwal berikutnya. Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
Jangan menggandakan dosis yang terlewat. Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
Sering lupa mengonsumsi obat. Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?
Jika efek samping tidak kunjung hilang atau bertambah buruk, segera hubungi dokter Anda.
Belum Ada UlasanJadilah yang pertama untuk mengulas produk ini.
Produk Terkait
FAQ
Menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi)
Mengobati penyakit gagal jantung
Mengatasi penyakit ginjal yang disebabkan penyakit kencing manis (nefropati diabetik)
Terapi setelah mengalami serangan jantung
Dewasa:
Hipertensi:
Dosis awal: 20 mg/hari
Hipertensi berat atau deplesi volume:
Dosis awal: 5 mg/hari
Dosis pemeliharaan: 20 mg/hari
Dosis maksimal: 80 mg/hari
Gagal jantung:
Dosis awal: 2,5 atau 5 mg/hari, dapat ditingkatkan hingga di bawah 10 mg dalam rentang waktu minimal 2 minggu
Dosis maksimal: 40 mg/hari
Setelah serangan jantung:
Dosis awal: 5 mg/hari selama 2 hari dimulai dalam waktu 24 jam setelah mengalami gejala, dapat ditingkatkan hingga 10 mg/hari
Pasien dengan tekanan darah sistolik rendah:
Dosis awal: 2,5 mg/hari
Nefropati diabetik: 10 mg/hari, dosis dapat ditingkatkan hingga 20 mg/hari
Anak-anak berusia 6-16 tahun dengan berat badan:
20-50 kg:
Dosis awal: 2,5 mg/hari
Dosis maksimal: 20 mg/hari
50 kg ke atas:
Dosis awal: 5 mg/hari
Dosis maksimal: 40 mg/hari
Dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
MuntahMinumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dari dalam tubuh dan mencegah dehidrasi. Kondisi dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Hindari konsumsi makanan pedas.
Sakit kepalaIstirahat dan tidur yang cukup akan membantu Anda lebih rileks. Jika Anda duduk dalam waktu yang lama, bangun dan sering-seringlah bergerak. Lemaskan otot rahang, leher, dan bahu Anda.
Batuk keringPenggunaan obat batuk biasanya tidak membantu meredakan batuk yang disebabkan lisinopril. Terkadang, batuk membaik dengan sendirinya. Hubungi dokter jika batuk mengganggu tidur Anda. Walaupun Anda berhenti meminum lisinopril, batuk dapat memakan hingga satu bulan untuk sembuh.
Gatal atau ruamMinumlah antihistamin yang dapat dibeli di apotek. Mintalah saran obat antihistamin yang cocok kepada apoteker.
Penglihatan kaburHindari mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin. Jika berlangsung lebih dari satu hari,segera hubungi dokter Anda. Dokter mungkin perlu mengubah perawatan Anda.
DiareUntuk mengatasi diare ringan, Anda perlu mengganti cairan dan elektrolit (garam) yang hilang dengan meminum banyak air atau minuman olahraga kaya elektrolit. Hindari kopi, minuman berkafein, minuman manis, soda, dan alkohol karena memiliki efek pencahar.
PusingBerbaringlah hingga pusing hilang, lalu bangun secara perlahan. Bergeraklah dengan hati-hati. Beristirahatlah yang banyak. Minumlah banyak cairan terutama air, serta hindari kopi, rokok, alkohol, dan obat-obatan.