SehatQ
SehatQ Profile
|
|
|
Stok Habis
Moxam Tablet adalah obat untuk terapi jangka pendek untuk mengobati nyeri akibat osteoarthritis.

Moxam Tablet 15 mg (1 Strip @ 10 Tablet)


Harga Produk
Rp 107.630

Stok HabisCari produk lain dikategoriObat Nyeri Sendiataulihat selengkapnya dari Moxam

logo-prescription
Obat ResepProduk ini hanya dapat dibeli melalui Chat Dokter berdasarkan gejala Anda.

Deskripsi

Moxam Tablet 15 mg (1 Strip @ 10 Tablet) adalah obat untuk
terapi jangka pendek untuk mengobati nyeri akibat peradangan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi (osteoarthritis).
terapi jangka panjang untuk meredakan nyeri akibat peradangan sendi yang disebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri (rheumatoid arthritis).
meredakan nyeri, bengkak, dan kaku yang disebabkan radang sendi pada anak-anak berusia 2 tahun ke atas.

Moxam Tablet 15 mg (1 Strip @ 10 Tablet)
Golongan Obat
Obat Keras
Informasi Tambahan
obat resep
Kandungan Utama
Meloxicam.
Kelas Terapi
Antiinflamasi dan antirematik.
Klasifikasi
Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAID).

Informasi Zat Aktif

Meloxicam adalah obat golongan NSAID. Obat ini bekerja dengan memblok enzim cyclooxygenase di tubuh. Enzim ini berperan dalam pembentukan prostaglandin, yaitu senyawa yang dapat menyebabkan terjadinya peradangan di tubuh, misalnya nyeri dan pembengkakan. Dengan menghalangi kerja enzim tersebut, maka produksi prostaglandin di tubuh akan berkurang, begitu juga dengan gejala peradangan yang terjadi.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, meloxicam diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran pencernaan. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak konsentrasi plasma) selama 4-5 jam.
  • Distribusi: Volume distribusi: kira-kira 10 liter. Ikatan protein plasma sekitar 99,4%.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati melalui.
  • Ekskresi: Melalui urine dan feses sebagai metabolit tidak aktif. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 15-22 jam.

Indikasi (manfaat)

  • Terapi jangka pendek untuk mengobati nyeri akibat peradangan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi (osteoarthritis).
  • Terapi jangka panjang untuk meredakan nyeri akibat peradangan sendi yang disebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri (rheumatoid arthritis).
  • Meredakan nyeri, bengkak, dan kaku yang disebabkan radang sendi pada anak-anak berusia 2 tahun ke atas.

Komposisi

Meloxicam 15 mg.

Dosis

  • Osteoartritis: 7,5 mg-15 mg/hari.
  • Artritis rematoid: 7,5 mg-15 mg/hari.
  • Pasien dengan risiko tinggi dan penderita lanjut usia: 7,5 mg/hari.
  • Pasien penderita gagal ginjal parah: dosis tidak boleh melebihi 7,5 mg/hari.

Aturan pakai

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Perlu Resep

Ya

Efek Samping

  • Mual atau muntah.
    Duduk atau berbaring dalam posisi bersandar. Minumlah sedikit minuman manis. Hal ini dikarenakan, minuman dengan kandungan gula mampu membantu menenangkan perut. Namun, hindari minuman asam.
  • Diare.
    Pilih makanan sederhana. Minum banyak cairan untuk mengganti cairan yang hilang.
  • Sembelit.
    Cobalah makan lebih banyak makanan tinggi serat, seperti buah-buahan dan sayuran, serta banyak minum air putih.
  • Gangguan pencernaan serta perut terasa tidak nyaman dan kembung.
    Minumlah obat setelah makan. Jika ketidaknyamanan berlanjut, bicarakan dengan dokter Anda.
  • Sakit kepala.
  • Pusing.
  • Mengantuk.
  • Gangguan pada darah, seperti anemia, sumsum tulang gagal membentuk granulosit (agranulositosis), kadar trombosit kurang dari normal (trombositopenia), dan kadar leukosit rendah (leukopenia).
  • Gangguan pencernaan.
  • Gugup.
  • Sakit perut.
  • Perut kembung.
  • Jantung berdebar.
  • Peningkatan atau penurunan berat badan.
  • Kesemutan.
  • Perubahan suasana hati.
  • Kesulitan tidur (insomnia).
  • Sensasi berputar (vertigo).
  • Telinga berdenging (tinnitus).

Cara Penyimpanan

Simpan di tempat kering dan sejuk pada suhu di bawah 30 °C. Jauhkan dari cahaya matahari langsung.

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita penyakit jantung.
  • Pasien penderita tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau diabetes.
  • Pasien yang memiliki riwayat asma, gangguan pencernaan, penyakit hati, penyakit jantung, atau stroke.
  • Anak-anak.
  • Hindari mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin.
  • Pasien yang sedang menjalani terapi dengan mengonsumsi obat penghambat pembekuan darah (antikoagulan).
  • Pasien lanjut usia.
  • Pasien dengan retensi cairan atau gagal jantung.
  • Pasien yang merokok.
  • Pasien dengan riwayat serangan jantung, stroke, atau pembekuan darah.
  • Pasien dengan riwayat sakit maag atau perdarahan.
  • Pasien penderita asma.
  • Pasien penderita penyakit ginjal atau pasien yang sedang menjalani cuci darah.
  • Pasien penderit penyakit hati.
  • Penggunaan jangka panjang dan dosis tinggi dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Kategori Kehamilan

Pada trimester pertama dan kedua:
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Moxam tablet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Pada trimester ketiga:
Kategori D: Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat ini menimbulkan risiko pada janin manusia.
Penggunaan pada ibu hamil dapat dipertimbangkan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Misalnya, bila obat dibutuhkan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius, di saat obat lain tidak efektif atau tidak bisa diberikan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien penderita luka pada dinding lambung (tukak lambung aktif) selama 6 bulan terakhir atau pasien dengan riwayat tukak lambung.
  • Pasien penderita penyakit ginjal berat.
  • Pasien penderita penyakit radang usus.
  • Pasien penderita gagal jantung berat.
  • Wanita hamil trimester ketiga.
  • Pasien yang memiliki alergi terhadap meloxicam, asetosal, atau obat antiinflamasi nonsteroid lainnya.
  • Anak-anak berusia 15 tahun ke bawah.
  • Pasien yang memiliki riwayat perdarahan pada saluran pencernaan.
  • Pasien penderita atau memiliki riwayat asma, jaringan yang tumbuh di bagian dalam saluran hidung (polip nasal), dan pembengkakan akibat penumpukan cairan pada beberapa bagian tubuh yang biasanya berada di sekitar mata, pipi, atau bibir (angioedema), serta biduran (urtikaria).
  • Pasien penderita gangguan fungsi hati berat.
  • Pasien yang mengalami pendarahan pada saluran pencernaan, pendarahan pada serebrovaskular, atau kelainan pendarahan lainnya.

Interaksi (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Kolestiramin.
    Penggunaan bersama kolestiramin dapat mempercepat eliminasi meloxicam, sehingga efektivitas meloxicam dalam mengatasi peradangan akan berkurang.
  • Penggunaan bersama AINS, seperti aspirin, ibuprofen, asam mefenamat, dan naproksen.
    Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan risiko luka dan pendarahan pada saluran pencernaan.
  • Methotrexate.
    Penggunaan bersama methotrexate dapat meningkatkan toksisitas hematologik atau gangguan pada darah.
  • Obat antihipertensi.
    Penggunaan bersama obat penurun tekanan darah tinggi dapat menurunkan efek obat antihipertensi dalam menurunkan tekanan darah.
  • Ciclosporin.
    Penggunaan bersama ciclosporin dapat meningkatkan kerusakan pada ginjal (nefrotoksik).
  • Lithium.
    Meloxicam dapat meningkatkan kadar lithium dalam plasma, sehingga dapat menyebabkan toksisitas atau keracunan.
  • Penghambat pembekuan darah atau obat pengencer darah, seperti warfarin, heparin, dan kumarin.
    Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan terjadinya perdarahan.
  • Obat diuretik.
    Penggunaan bersama obat untuk memudahkan pengeluaran air seni (diuretik) dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal.
  • Alkohol.
    Pasien yang mengonsumsi alkohol dapat menyebabkan iritasi pada mukosa lambung.
  • Kortikosteroid.
    Penggunaan bersama kortikosteroid dapat meningkatkan risiko luka pada dinding lambung.
  • Kontrasepsi IUD.
    Penggunaan bersama kontrasepsi IUD dapat menurunkan efektivitas pada IUD.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Berhenti menggunakan obat ini dan segera hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Tanda pertama ruam kulit walau ringan.
  • Sesak napas, bahkan dengan pengerahan tenaga ringan.
  • Pembengkakan atau penambahan berat badan yang cepat.
  • Tanda-tanda perdarahan perut, seperti feses berdarah atau, batuk darah, atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi.
  • Masalah hati yang ditandai dengan mual, sakit perut bagian atas, gatal, perasaan lelah, gejala seperti flu, kehilangan nafsu makan, urine berwarna gelap, tinja berwarna tanah liat, dan penyakit kuning.
  • Masalah ginjal, seperti sedikit atau tidak bisa buang air kecil, nyeri atau sulit buang air kecil, bengkak di kaki atau pergelangan kaki, dan merasa lelah atau sesak napas.
  • Sel darah merah rendah atau anemia yang ditandai dengan kulit pucat, merasa pusing atau sesak napas, detak jantung cepat, dan kesulitan berkonsentrasi.
  • Reaksi kulit yang parah, seperti demam, sakit tenggorokan, bengkak di wajah atau lidah, rasa terbakar di mata, serta nyeri kulit diikuti ruam kulit yang menyebar (terutama di wajah atau tubuh bagian atas), lalu menyebabkan kulit melepuh dan mengelupas.

Nomor Izin Edar

DKL1840403010B1

Kemasan

1 Strip @ 10 Tablet (15 mg)

Produsen

Pharos
SehatQ
Belum Ada UlasanJadilah yang pertama untuk mengulas produk ini.

Produk Terkait

FAQ

Terapi jangka pendek untuk mengobati nyeri akibat peradangan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang penyusun sendi (osteoarthritis).Terapi jangka panjang untuk meredakan nyeri akibat peradangan sendi yang disebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri (rheumatoid arthritis).Meredakan nyeri, bengkak, dan kaku yang disebabkan radang sendi pada anak-anak berusia 2 tahun ke atas.

Osteoartritis: 7,5 mg-15 mg/hari.Artritis rematoid: 7,5 mg-15 mg/hari.Pasien dengan risiko tinggi dan penderita lanjut usia: 7,5 mg/hari.Pasien penderita gagal ginjal parah: dosis tidak boleh melebihi 7,5 mg/hari.

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Mual atau muntah.Duduk atau berbaring dalam posisi bersandar. Minumlah sedikit minuman manis. Hal ini dikarenakan, minuman dengan kandungan gula mampu membantu menenangkan perut. Namun, hindari minuman asam.Diare.Pilih makanan sederhana. Minum banyak cairan untuk mengganti cairan yang hilang.Sembelit.Cobalah makan lebih banyak makanan tinggi serat, seperti buah-buahan dan sayuran, serta banyak minum air putih.Gangguan pencernaan serta perut terasa tidak nyaman dan kembung.Minumlah obat setelah makan. Jika ketidaknyamanan berlanjut, bicarakan dengan dokter Anda.Sakit kepala.Pusing.Mengantuk.Gangguan pada darah, seperti anemia, sumsum tulang gagal membentuk granulosit (agranulositosis), kadar trombosit kurang dari normal (trombositopenia), dan kadar leukosit rendah (leukopenia).Gangguan pencernaan.Gugup.Sakit perut.Perut kembung.Jantung berdebar.Peningkatan atau penurunan berat badan.Kesemutan.Perubahan suasana hati.Kesulitan tidur (insomnia).Sensasi berputar (vertigo).Telinga berdenging (tinnitus).

Nama Produk

Moxam Tablet 15 mg (1 Strip @ 10 Tablet)