Mokbios kaplet adalah obat untuk mengatasi berbagai infeksi. Obat ini termasuk dalam golongan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Mokbios kaplet mengandung zat aktif amoksisilin.
Amoksisilin adalah antibiotik yang masuk dalam golongan penisilin. Obat ini mampu mengobati infeksi bakteri, diantaranya mampu mengobati infeksi pada paru-paru, infeksi saluran kemih, infeksi telinga, tenggorokan, hidung, dan infeksi saluran pernapasan.
Obat ini bekerja dengan menghambat proses sintesis dinding sel bakteri baik bakteri Gram positif maupun bakteri Gram negatif, sehingga pertumbuhan bakteri tersebut akam terhambat dan akan membunuh bakteri.
Informasi zat aktif :
Amoxicillin merupakan antibiotik dengan sifat mirip penisilin, tetapi memiliki konsentrasi serum lebih tinggi. Obat ini akan menghambat sintesis peptidoglikan, yaitu senyawa yang menyusun dinding sel bakteri, dengan cara mengikat protein pengikat penisilin.
Proses ini akan menghambat pembentukan dinding sel, sehingga membuat membran sel bakteri pecah. Dengan begitu, bakteri pun akan mati.
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, amoxicillin diketahui memiliki status:
- Absorpsi: Diserap secara cepat dan sempurna dari saluran pencernaan. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak konsentrasi plasma) selama 1-2 jam.
- Distribusi: Tersebar luas ke jaringan dan cairan tubuh. Melintasi plasenta dan memasuki ASI (jumlah kecil).
- Metabolisme: Mengalami metabolisme hati.
- Ekskresi: Melalui urine (60% sebagai obat tidak berubah) dan feses. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 1-1,5 jam.
Kategori kehamilan dan menyusui :
Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya.
Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.
Interaksi obat :
- Penggunaan bersama antibiotik lain seperti kloramfenikol, makrolid, tetrasiklin, dan sulfonamid dapat menurunkan efektivitas amoksisilin.
- Penggunaan bersama allopurinol dapat meningkatkan potensi timbulnya ruam.
- Penggunaan bersama kontrasepsi oral dapat menurunkan efektivitas kontrasepsi oral tersebut.
- Kadar amoksisilin dapat meningkat jika dikonsumsi dengan probenesid.
- Efektivitas obat penghambat pembekuan darah (antikoagulan) seperti warfarin dapat meningkat jika dikonsumsi dengan amoksisilin.
Apa yang harus dilakukan jika dosis terlewat :
- Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
Jika masih dekat dengan jadwal minum atau penggunaan obat sebelumnya, segera konsumsi atau gunakan obat sesuai dosis yang terlewat. - Sudah mendekati jadwal berikutnya.
Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi atau menggunakan obat sesuai jadwal berikutnya. - Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
Jangan mengonsumsi atau menggunakan total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda. - Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat.
Jika sering lupa menggunakan atau mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal penggunaan atau minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter :
Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami:
- Perubahan perilaku.
- Kejang.
- Perubahan warna gigi menjadi cokelat, kuning, dan abu-abu.
- Sesak napas.
- Kram perut yang dapat terjadi hingga 2 bulan atau lebih setelah pengobatan.
- Diare parah dengan tinja berair atau berdarah, yang dapat terjadi dengan atau tanpa demam.
- Ruam dan gatal pada kulit.
- Kulit melepuh atau mengelupas.
- Kesulitan menelan atau bernapas.
- Pembengkakan pada wajah, tenggorokan, lidah, bibir, dan mata.