SehatQ
SehatQ Profile
|
|
|
Methylprednisolone Tablet adalah obat untuk mengatasi asma bronkial

Methylprednisolone Tablet 16 mg (1 Strip @ 10 Tablet)


Harga Produk
Mulai dari
Rp 6.568


Tersedia 122 Penjual

Urutkan
Apotek Kota Bambu
Rp 13.200
Apotek Kota BambuKota Jakarta Barat
2.95 km
Apotek Komplit Jaya
Rp 12.960
Apotek Komplit JayaJakarta Pusat
3.53 km
Apotek Plaza Medika Grogol
Rp 14.300
Apotek Plaza Medika GrogolKota Jakarta Barat
3.65 km
Apotek Sehat Krendang
Rp 16.200
Apotek Sehat KrendangKota Jakarta Barat
3.73 km
logo-prescription
Obat ResepProduk ini hanya dapat dibeli melalui Chat Dokter berdasarkan gejala Anda.

Deskripsi

Methylprednisolone Tablet adalah obat yang digunakan untuk mengobati peradangan, seperti radang sendi atau arthritis, reaksi alergi parah, gangguan mata dan sistem kekebalan tubuh, kanker tertentu, serta penyakit paru-paru, usus, ginjal, dan kulit.

Methylprednisolone Tablet mengandung zat aktif methylprednisolone 16 mg. Methylprednisolone merupakan obat golongan kortikosteroid yang mampu mengurangi respons sistem kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit untuk mengurangi gejala peradangan, seperti pembengkakan, nyeri, dan reaksi tipe alergi.

Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter.

Beli obat online di Toko SehatQ - Pasti asli!

Nikmati promo GRATIS Ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya di https://toko.sehatq.com/voucher

Methylprednisolone Tablet 16 mg (1 Strip @ 10 Tablet)
Golongan Obat
Obat Keras
Informasi Tambahan
obat resep
Kandungan Utama
Methylprednisolone
Kelas Terapi

Hormon kortikosteroid

Klasifikasi

Glukokortikoid

Informasi Zat Aktif

Methylprednisolone bekerja dengan cara mengurangi peradangan dan mengubah respons kekebalan tubuh Anda. Hal ini dapat mengurangi kondisi peradangan yang terjadi.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, methylprednisolone memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan mudah setelah pemberian melalui mulut atau oral.
  • Distribusi: Didistribusikan dengan cepat ke otot, hati, kulit, usus, dan ginjal. Didistribusikan ke dalam ASI dan melalui plasenta.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati menjadi metabolit glukoronida dan sulfat yang tidak aktif.
  • Ekskresi: Metabolit tidak aktif dan sejumlah kecil obat yang tidak termetabolisme dikeluarkan oleh ginjal. Jumlah obat yang tidak signifikan dikeluarkan melalui feses. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi terminal) adalah 18 hingga 36 jam.

Indikasi (manfaat)

  • Mengatasi asma bronkial.
  • Mengobati alergi parah.
  • Mengobati penyakit kelainan pada darah.
  • Mengatasi peradangan sendi (artritis), gangguan kulit, sel darah, ginjal, mata, dan tiroid, serta peradangan pada usus besar atau kolon (kolitis).
  • Mengobati jenis kanker tertentu.
  • Mengobati gangguan kolagen, seperti lupus eritematosus sistemik.
  • Mengatasi rheumatoid arthritis, yaitu penyakit peradangan pada sendi yang disebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri.
  • Mengatasi gangguan pada kulit, seperti gatal-gatal, kemerahan pada kulit, peradangan kulit (dermatitis), peradangan pada kulit yang ditandai dengan kemerahan, kulit kering, dan mudah terkelupas (psoriasis), kelainan pada kulit, mulut, alat kelamin, dubur, dan lapisan bola mata (sindrom Stevens-Johnson), dan kelainan kulit lainnya yang responsif terhadap kortikosteroid.
  • Mengobati kelainan endokrin.

Methylprednisolone adalah kortikosteroid, yaitu senyawa yang mirip dengan hormon steroid yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Hormon ini memiliki efek anti-peradangan dan mampu menekan sistem kekebalan tubuh.

Oleh karena itu, obat kortikosteroid, seperti methylprednisolone seringkali digunakan untuk menggantikan hormon steroid ketika tubuh tidak membuatnya dalam jumlah yang cukup.

Komposisi

Methylprednisolone 16 mg

Dosis

Dewasa dan anak-anak berusia 12 tahun ke atas:

  • Dosis awal: 4-48 mg/hari, dikonsumsi dalam dosis tunggal atau dosis terbagi.
  • Dosis pemeliharaan: 4-16 mg/hari.

Anak-anak berusia 12 tahun ke bawah: 0,8-1,5 mg/kgBB/hari.

  • Dosis maksimal: 80 mg/hari.

Dosis dihitung dengan mengalikan berat badan pasien.

Aturan pakai

Lebih baik dikonsumsi setelah makan.

Perlu Resep

Ya

Efek Samping

  • Mual.
    Konsumsilah makanan ringan dan hindari makanan berat atau pedas. Minumlah obat ini setelah makan. Hubungi dokter Anda jika gejala berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin memburuk.
  • Muntah.
    Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Konsumsilah makanan sederhana dan hindari makanan kaya rasa, seperti makanan pedas.
  • Pusing.
    Jika Anda mulai merasa pusing, baringkan tubuh Anda agar tidak pingsan, lalu duduklah sampai Anda merasa lebih baik. Berhati-hatilah saat mengemudi atau mengoperasikan mesin jika Anda pusing.
  • Mudah berkeringat.
    Penggunaan methylprednisolone dapat meningkatkan kadar gula darah yang akan memperburuk penderita diabetes. Jadi, konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala kadar gula darah tinggi, seperti mudah merasa haus dan meningkatnya kecenderungan ingin buang air kecil. Metylprednisolone juga dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi yang menyerang dan akan memperparah infeksi. Konsultasikan juga kepada dokter jika memiliki gejala infeksi, seperti demam, menggigil, sakit tenggorokan terus menerus, dan batuk.
  • Sakit kepala.
    Istirahat dan tidur yang cukup akan membantu Anda lebih relaks. Jika Anda duduk dalam waktu yang lama, bangun dan sering-seringlah bergerak. Lemaskan otot rahang, leher, dan bahu Anda.
  • Gangguan tidur.
  • Rasa terbakar pada dada.
  • Gatal-gatal.
  • Perubahan nafsu makan.
  • Kesulitan bernapas.
  • Luka pada dinding lambung (tukak lambung).
  • Diare.
  • Kesulitan buang air besar (sembelit).
  • Keringat berlebih.
  • Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia).

Cara Penyimpanan

Simpan di tempat kering dan sejuk pada suhu di bawah 30 °C. Jauhkan dari cahaya matahari langsung.

Perhatian Khusus

  • Bayi dan anak-anak.
  • Pasien yang mengalami kerusakan pada organ hati akibat terbentuknya jaringan parut (sirosis).
  • Pasien dengan riwayat pembedahan pada saluran pencernaan, peradangan berupa kantung-kantung kecil (divertikula) yang muncul pada dinding saluran pencernaan (divertikulitis), luka pada dinding lambung (tukak peptik) aktif atau laten, gangguan ginjal (insufisiensi ginjal), tekanan darah tinggi (hipertensi), pengeroposan tulang (osteoporosis), dan kelemahan otot (myasthenia gravis).
  • Penggunaan bersama asam asetilsalisilat dapat meningkatkan risiko efek samping pada saluran pencernaan, seperti peradangan, perdarahan, dan maag.
  • Pasien penderita kencing manis (diabetes melitus).
  • Ibu hamil dan menyusui.
  • Pasien penderita tuberkulosis.
  • Pasien penderita peradangan pada usus besar (kolon) dan bagian akhir usus besar yang tersambung ke anus (kolitis ulseratif non spesifik).
  • Pasien dengan kondisi ketika tubuh hanya menghasilkan sedikit hormon tiroid (hipotiroid).
  • Penggunaan jangka panjang.

Kategori Kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Methylprednisolon tablet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap methylprednisolone.
  • Pasien penderita gangguan mental.
  • Pasien penderita penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen (poliomielitis).
  • Pasien yang mengalami pengeroposan tulang (osteoporosis).
  • Pasien penderita infeksi virus.
  • Pasien penderita infeksi jamur sistemik.
  • Pasien penderita luka pada dinding lambung (tukak lambung).
  • Pasien penderita peningkatan tekanan bola mata menjadi terlalu tinggi (glaukoma sudut tertutup).
  • Pasien penderita infeksi parasit di dalam usus besar (amubiasis).

Interaksi (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Aldesleukin, mifepriston, klopidogrel, warfarin, ibuprofen, celecoxib, aspirin, dan salisilat.
    Penggunaan obat di atas bersama methylprednisolone dapat menyebabkan pendarahan atau memar.
  • Ketoconazole, boseprevir, ciclosporin, erythromycin, rifampicin, phenytoin, phenobarbital, dan telaprevir.
    Penggunaan obat di atas bersama methylprednisolone dapat mengganggu kerja methylprednisolone.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Jika efek samping tidak kunjung hilang atau bertambah buruk, segera hubungi dokter Anda.

Nomor Izin Edar

GKL0305035210C1 (Dexa Medica)

Kemasan

1 strip @ 10 tablet (16 mg)

SehatQ
Belum Ada UlasanJadilah yang pertama untuk mengulas produk ini.

Produk Terkait

FAQ

Mengatasi asma bronkial.Mengobati alergi parah.Mengobati penyakit kelainan pada darah.Mengatasi peradangan sendi (artritis), gangguan kulit, sel darah, ginjal, mata, dan tiroid, serta peradangan pada usus besar atau kolon (kolitis).Mengobati jenis kanker tertentu.Mengobati gangguan kolagen, seperti lupus eritematosus sistemik.Mengatasi rheumatoid arthritis, yaitu penyakit peradangan pada sendi yang disebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri.Mengatasi gangguan pada kulit, seperti gatal-gatal, kemerahan pada kulit, peradangan kulit (dermatitis), peradangan pada kulit yang ditandai dengan kemerahan, kulit kering, dan mudah terkelupas (psoriasis), kelainan pada kulit, mulut, alat kelamin, dubur, dan lapisan bola mata (sindrom Stevens-Johnson), dan kelainan kulit lainnya yang responsif terhadap kortikosteroid.Mengobati kelainan endokrin.Methylprednisolone adalah kortikosteroid, yaitu senyawa yang mirip dengan hormon steroid yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Hormon ini memiliki efek anti-peradangan dan mampu menekan sistem kekebalan tubuh.Oleh karena itu, obat kortikosteroid, seperti methylprednisolone seringkali digunakan untuk menggantikan hormon steroid ketika tubuh tidak membuatnya dalam jumlah yang cukup.

Dewasa dan anak-anak berusia 12 tahun ke atas:Dosis awal: 4-48 mg/hari, dikonsumsi dalam dosis tunggal atau dosis terbagi.Dosis pemeliharaan: 4-16 mg/hari.Anak-anak berusia 12 tahun ke bawah: 0,8-1,5 mg/kgBB/hari.Dosis maksimal: 80 mg/hari.Dosis dihitung dengan mengalikan berat badan pasien.

Lebih baik dikonsumsi setelah makan.

Mual.Konsumsilah makanan ringan dan hindari makanan berat atau pedas. Minumlah obat ini setelah makan. Hubungi dokter Anda jika gejala berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin memburuk.Muntah.Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Konsumsilah makanan sederhana dan hindari makanan kaya rasa, seperti makanan pedas.Pusing.Jika Anda mulai merasa pusing, baringkan tubuh Anda agar tidak pingsan, lalu duduklah sampai Anda merasa lebih baik. Berhati-hatilah saat mengemudi atau mengoperasikan mesin jika Anda pusing.Mudah berkeringat. Penggunaan methylprednisolone dapat meningkatkan kadar gula darah yang akan memperburuk penderita diabetes. Jadi, konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala kadar gula darah tinggi, seperti mudah merasa haus dan meningkatnya kecenderungan ingin buang air kecil. Metylprednisolone juga dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi yang menyerang dan akan memperparah infeksi. Konsultasikan juga kepada dokter jika memiliki gejala infeksi, seperti demam, menggigil, sakit tenggorokan terus menerus, dan batuk.Sakit kepala.Istirahat dan tidur yang cukup akan membantu Anda lebih relaks. Jika Anda duduk dalam waktu yang lama, bangun dan sering-seringlah bergerak. Lemaskan otot rahang, leher, dan bahu Anda.Gangguan tidur.Rasa terbakar pada dada.Gatal-gatal.Perubahan nafsu makan.Kesulitan bernapas.Luka pada dinding lambung (tukak lambung).Diare.Kesulitan buang air besar (sembelit).Keringat berlebih.Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia).

Nama Produk

Methylprednisolone Tablet 16 mg (1 Strip @ 10 Tablet)

Total

Rp 13.200