Methylprednisolone Guardian Tablet 8 mg (1 Strip @ 10 Tablet)

Methylprednisolone mampu mengatasi:

• Peradangan pada sendi yang disebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri (rheumatoid arthritis)
• Kelainan pada darah
• Alergi parah
• Asma bronkial
• Jenis kanker tertentu
• Gangguan pada kulit, seperti peradangan kulit (dermatitis), peradangan pada kulit yang ditandai dengan kemerahan, kulit kering, dan mudah terkelupas (psoriasis), serta kelainan pada kulit, mulut, alat kelamin, dubur, dan lapisan bola mata (sindrom Stevens-Johnson)
• Peradangan pada usus besar atau kolon (kolitis)
• Kerusakan ginjal yang menyebabkan tingginya kadar protein (sindroma nefrotik)
• Gangguan kolagen atau penyakit autoimun seperti lupus eritematosus sistemik
• Kelainan endokrin

Methylprednisolone juga dapat dikombinasikan bersama obat lain untuk mengatasi gangguan hormon.

Methylprednisolone 8 mg

Alergi:

• Dewasa: Pada hari pertama sebanyak 24 mg 3 dosis terbagi (8 mg sebelum sarapan, 4 mg setelah makan siang, 4 mg setelah makan malam, dan 8 mg sebelum tidur) atau 24 mg sebagai dosis tunggal. 20 mg pada hari ke 2 (4 mg sebelum sarapan, 4 mg setelah makan siang, 4 mg setelah makan malam, dan 8 mg sebelum tidur) dan 16 mg pada hari ke 3 (4 mg sebelum sarapan, 4 mg setelah makan siang, 4 mg setelah makan malam, dan 4 mg sebelum tidur). Dosis dilanjutkan sebanyak 12 mg pada hari 4 (4 mg sebelum sarapan, 4 mg setelah makan siang, dan 4 mg sebelum tidur) kemudian 8 mg pada hari ke 5 (4 mg sebelum sarapan dan 4 mg sebelum tidur) dan 4 mg pada hari ke 6, diberikan sebelum sarapan pagi.

Peradangan:

• Dewasa: Dosis awal 2-60 mg/hari, dikonsumsi dalam 1-4 dosis terbagi, tergantung penyakit yang diobati

Dikonsumsi bersama makanan.

• Diare
  Minumlah sedikit air tetapi dalam waktu yang sering. Bicaralah dengan apoteker jika Anda memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Jangan minum obat lain untuk mengobati diare tanpa berbicara dengan apoteker atau dokter.
• Muntah
  Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Konsumsi makanan sederhana dan hindari makanan kaya rasa seperti makanan pedas.
• Pusing
  Jika Anda mulai merasa pusing, baringkan tubuh Anda agar tidak pingsan, lalu duduklah sampai Anda merasa lebih baik. Berhati-hatilah saat mengemudi atau menggunakan mesin jika Anda mengalami efek samping ini.
• Mual
  Konsumsilah makanan ringan dan hindari makanan berat atau pedas. Minumlah obat ini setelah makan. Hubungi dokter Anda jika gejala berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin memburuk.
• Sakit kepala
  Istirahat dan tidur yang cukup akan membantu Anda lebih rileks. Jika Anda duduk dalam waktu yang lama, bangun dan sering-seringlah bergerak. Lemaskan otot rahang, leher, dan bahu Anda.
• Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia)
• Luka pada dinding lambung (tukak lambung)
• Konstipasi (sembelit)
• Keringat berebih
• Perubahan nafsu makan
• Kesulitan bernapas
• Mudah berkeringat
• Gangguan tidur
• Rasa terbakar pada dada
• Gatal-gatal

Simpan pada suhu di bawah 30°C.

• Pasien dengan riwayat pembedahan pada saluran pencernaan
• Pasien yang mengalami peradangan berupa kantung-kantung kecil (divertikula) yang muncul pada dinding saluran pencernaan (divertikulitis)
• Pasien yang memiliki luka pada dinding lambung (tukak peptik) aktif atau laten
• Penderita gangguan ginjal (insufisiensi ginjal)
• Pasien tekanan darah tinggi (hipertensi)
• Pasien yang mengalami kelemahan otot (myasthenia gravis)
• Bayi
• Pasien yang mengonsumsi obat ini dalam jangka panjang
• Rusaknya organ hati akibat terbentuknya jaringan parut (sirosis)
• Pasien penderita kencing manis (diabetes melitus)
• Anak-anak
• Pasien dengan kondisi ketika tubuh hanya menghasilkan sedikit hormon tiroid (hipotiroid)
• Pasien penderita peradangan pada usus besar (kolon) dan bagian akhir usus besar yang tersambung ke anus (kolitis ulseratif non spesifik)
• Pasien penderita tuberkulosis
• Penggunaan bersama asam asetilsalisilat dapat meningkatkan efek samping pada saluran pencernaan, seperti peradangan, perdarahan, dan maag
• Wanita hamil dan ibu menyusui

• Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini
• Pasien penderita penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen (poliomielitis)
• Pasien penderita peningkatan tekanan bola mata yang menjadi terlalu tinggi (glaukoma sudut tertutup)
• Pasien penderita infeksi parasit di dalam usus besar (amubiasis)
• Pasien penderita infeksi virus
• Bayi baru lahir dan bayi lahir prematur
• Pasien penderita infeksi jamur sistemik
• Pasien yang menerima vaksin atau imunisasi
• Pasien penderita gangguan mental