Mersibion 5000 Kaplet (1 Strip @ 10 Kaplet)

Vitamin B1 berfungsi untuk membantu proses metabolisme karbohidrat. Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B1 diketahui memiliki status:

• Absorpsi: Diserap dengan baik dalam saluran pencernaan, terutama setelah pemberian oral.
• Distribusi: Disebarkan secara luas di sebagian besar jaringan tubuh dan memiliki konsentrasi tertinggi di otak, jantung, ginjal, serta hati. Vitamin B1 juga memasuki kelenjar ASI.
• Metabolisme: Dimetabolisme dalam hati.
• Ekskresi: Dikeluarkan melalui urine sebagai metabolit.

Vitamin B6 atau piridoksin memiliki peran penting sebagai koenzim untuk metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak, serta membantu pelepasan glikogen dalam hati dan otot.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B6 diketahui memiliki status:

• Absorpsi: Diserap dengan baik di saluran cerna.
• Distribusi: Tersebar di dalam hati, otot, dan otak.
• Metabolisme: Dimetabolisme dalam hati untuk menjadi asam 4-piridoksin dan metabolit tidak aktif lainnya.
• Ekskresi: Dikeluarkan melalui urine.

Vitamin B12 atau sianokobalamin berpartisipasi dalam metabolisme lemak dan pembentukan protein, serta memelihara keutuhan jaringan saraf.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B12 diketahui memiliki status:

• Absorpsi: Diserap dengan cara mengikat faktor intrinsik yang diekskresikan oleh mukosa lambung, lalu tersimpan di saluran pencernaan.
• Distribusi: Disebar dalam darah kemudian melewati plasenta dan masuk ke ASI dalam jumlah kecil.
• Metabolisme: Dimetabolisme dalam hati.
• Ekskresi: Dikeluarkan melalui empedu dan urine.

• Mengatasi gangguan di berbagai saraf (polineuritis)
• Meringankan sakit kepala berdenyut (migrain) akibat gangguan saraf
• Mempercepat pemulihan pasien anemia
• Mengatasi nyeri pada saraf wajah (neuralgia trigeminal)

Vitamin B1 atau tiamin bekerja langsung dalam proses metabolisme karbohidrat dan gula untuk meningkatkan imunitas tubuh, sehingga lebih tahan terhadap infeksi penyakit.

Adapun, vitamin B6 atau piridoksin berperan sebagai kofaktor atau koenzim dalam pembentukan asam amino, glukosa, serta lipid. Vitamin B6 dibutuhkan ibu hamil untuk mencegah peningkatan tekanan darah (preeklampsia) dan mual.

Sementara, vitamin B12 atau piridoksin merupakan zat esensial yang dibutuhkan untuk membantu proses reproduksi sel, meningkatkan pertumbuhan sel normal, dan membentuk jaringan sel darah merah yang sehat.

• Vitamin B1 100 mg
• Vitamin B6 100 mg
• Vitamin B12 5000 mcg

1 kaplet sebanyak 1 kali/hari

Dikonsumsi setelah makan atau bersama makanan.

• Gatal-gatal (pruritus)
  Gatal di kulit sehabis mengonsumsi suplemen ini kemungkinan disebabkan reaksi alergi. Jika gatal-gatal terus berlanjut hingga menyebabkan iritasi, segera hubungi dokter.
• Tubuh terasa lemah
  Sebaiknya segera beristirahat untuk memulihkan keadaan. Seimbangkan dengan mengonsumsi asupan yang bergizi, minum air putih delapan gelas/hari agar stamina tubuh tetap terjaga.
• Merasa mual
  Sebaiknya konsumsi vitamin ini bersama makanan, sehingga proses penyerapan terjadi dengan cepat dan tidak menimbulkan rasa mual.
• Kesemutan atau mati rasa
  Lakukan peregangan ringan pada area tubuh yang mengalami kesemutan atau berikan pijatan secara perlahan. Setelahnya, istirahatkan tubuh Anda dengan posisi yang nyaman agar kesemutan segera mereda.
• Pusing
  Jika mulai merasa pusing, hentikan aktivitas Anda dan segera duduk atau berbaring agar tidak pingsan. Sebaiknya, hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin jika Anda mengalami efek samping ini.
• Pembengkakan di lidah
• Sering buang air besar (diare)
• Jantung berdebar dengan kencang
• Gangguan koordinasi tubuh
• Sakit kepala
• Muntah
• Sakit perut
• Sakit punggung

Simpan pada suhu di bawah 30°C.

• Pasien yang mengalami asam urat
• Pasien yang menderita anemia kekurangan asam folat
• Pasien yang melakukan operasi bypass lambung
• Ibu hamil dan menyusui sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu
• Pasien dengan anemia akibat kekurangan zat besi
• Anak-anak
• Pasien yang mengonsumsi alkohol karena dapat menimbulkan kerusakan hati
• Pasien yang mengalami gangguan di saluran cerna
• Pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal yang ringan

Penggunaan vitamin B6 dalam jangka panjang dapat menyebabkan sindrom neuropati. Hentikan pemakaian jika terjadi reaksi alergi.

• Pasien dengan kadar kalium rendah dalam darah (hipokalemia)
• Pasien dengan tukak atau luka di lambung
• Pasien yang mengalami gangguan di sumsum tulang
• Pasien yang memiliki gangguan sirkulasi darah
• Pasien yang alergi berat terhadap salah satu kandungan obat ini
• Wanita yang mengonsumsi obat kontrasepsi
• Pasien yang mengalami gangguan hati akibat penggunaan alkohol
• Pasien yang mengalami gangguan fungsi hati dan ginjal akut
• Pasien yang mengalami penurunan daya penglihatan akibat kelainan genetika (Leber disease)

• Omadacycline
  Obat ini termasuk dalam golongan antibiotik tetrasiklin untuk mengatasi infeksi kulit akibat bakteri. Jika digunakan bersama vitamin B1 dapat menghambat penyerapan omadacycline di dalam sistem pencernaan.
• Levodopa
  Obat ini digunakan sebagai terapi tambahan pada pasien yang mengalami gangguan sistem saraf pusat (penyakit Parkinson). Pemberian bersama vitamin B6 dapat menimbulkan interaksi dan mengurangi efektivitas levodopa.
• Phenobarbital dan phenytoin
  Dua obat tersebut digunakan untuk mengatasi kejang-kejang (epilepsi) dan sebaiknya tidak diberikan bersama vitamin B6 atau vitamin B12 karena dapat mengurangi efektivitas masing-masing obat.
• Etamsylate
  Obat ini digunakan untuk menghentikan pendarahan di pembuluh darah kecil. Jika diberikan bersama vitamin B1 dapat meningkatkan risiko pendarahan.
• Colchicine
  Merupakan obat untuk mengatasi nyeri akibat asam urat. Apabila diberikan bersama vitamin B12 dapat mengurangi penyerapan vitamin B12 dalam tubuh.

• Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
  Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
• Sudah mendekati jadwal berikutnya
  Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
• Jangan menggandakan dosis yang terlewat
  Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter.
• Sering lupa mengonsumsi obat
  Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Hentikan penggunaan obat ini dan segera hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping serius, seperti:

• Muncul reaksi alergi berat
• Diare berkelanjutan yang menyebabkan tubuh kekurangan cairan
• Pembengkakan di bagian tubuh tertentu
• Mual dan muntah yang tidak kunjung mereda
• Kesemutan atau mati rasa yang menyebabkan tubuh sulit digerakkan

1 strip @ 10 kaplet