SehatQ
SehatQ Profile
|
|
|
Medixon tablet 4 mg untuk mengobati kelainan endokrin, reumatik, penyakit kolagen, kulit, pernafasan dan kelainan darah.

Medixon 4 mg 10 Tablet


Harga Produk
Rp 32.332


Apotek Semangat
Rp 32.332
Apotek SemangatKota Medan
1411.88 km
logo-prescription
Obat ResepProduk ini hanya dapat dibeli melalui Chat Dokter berdasarkan gejala Anda.

Deskripsi

Medixon adalah obat yang digunakan untuk mengatasi penyakit kolagen, alergi, peradangan pada kulit dan saluran pernafasan, penyakit hematologik. Obat ini merupakan golongan obat keras yang membutuhkan resep dokter. Medixon mengandung methylprednisolone sebagai zat aktifnya.

Beli obat online di Toko SehatQ - Pasti asli!

Nikmati promo GRATIS Ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya di https://toko.sehatq.com/voucher

Medixon 4 mg 10 Tablet
Golongan Obat
Obat Keras
Informasi Tambahan
obat resep
Kandungan Utama

Methylprednisolone

Kelas Terapi

Hormon kortikosteroid

Klasifikasi

Glukokortikoid

Kategori Kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Inxilon tablet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Informasi Zat Aktif

Methylprednisolone bekerja pada sistem kekebalan untuk membantu meredakan pembengkakan, kemerahan, gatal, dan reaksi alergi di tubuh.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, methylprednisolone memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan mudah setelah pemberian melalui mulut atau oral.
  • Distribusi: Didistribusikan dengan cepat ke otot, hati, kulit, usus, dan ginjal. Didistribusikan ke dalam ASI dan melalui plasenta.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati menjadi metabolit glukoronida dan sulfat yang tidak aktif.
  • Ekskresi: Metabolit tidak aktif dan sejumlah kecil obat yang tidak termetabolisme dikeluarkan oleh ginjal. Jumlah obat yang tidak signifikan dikeluarkan melalui feses. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi terminal) adalah 18 hingga 36 jam.
  • Abnormalitas fungsi adrenokortikal.
  • Kumpulan penyakit jaringan ikat yang disebabkan oleh kelainan kolagen (penyakit kolagen).
  • Keadaan alergi.
  • Peradangan pada kulit.
  • Peradangan pada saluran pernapasan tertentu.
  • Penyakit hematologik.
  • Hiperkalsemia sehubungan dengan kanker.

Methylprednisolone 4 mg.

Dewasa:

  • Dosis awal: 4-48 mg/hari, dosis tunggu atau terbagi tergantung keadaan penyakit.
  • Penyakit sklerosis multipel: 160 mg/hari selama 1 minggu, kemudian 64 mg/2 hari dalam 1 bulan.

Anak-anak:

  • Insufisiensi adrenokortikal: 0,117 mg/kg BB/m2 permukaan tubuh/hari dalam dosis terbagi 3.
  • Indikasi lain: 0,417-1,67 mg/kg BB/hari dosis terbagi 3-4.

Dikonsumsi dengan makanan.

Ya
  • Mudah berkeringat.
    Penggunaan metilprednisolon dapat menyebabkan naiknya kadar gula darah yang akan memperburuk penderita diabetes sehingga konsultasikan kepada dokter jika mengalami gejala kadar gula darah yang tinggi seperti mudah merasa haus dan meningkatnya kecenderungan ingin buang air kecil. Metilprednisolon juga dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi yang menyerang dan akan memperparah infeksi sehingga konsultasikan kepada dokter jika memiliki gejala infeksi seperti demam, menggigil, sakit tenggorokan terus menerus, batuk.
  • Perubahan nafsu makan.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Rasa terbakar pada dada.
  • Sakit kepala.
  • Pusing.
  • Gangguan tidur.

Simpan pada suhu di bawah 30°C dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

  • Pasien dengan riwayat pembedahan anatomosis intestinal, peradangan divertikula yang terdapat pada saluran pencernaan (divertikulitis), luka pada dinding lambung (tukak peptik) aktif atau laten, gangguan ginjal (insufisiensi ginjal), tekanan darah tinggi (hipertensi), pengeroposan tulang (osteoporosis), dan kelemahan otot (miastenia gravis).
  • Pasien penderita peradangan pada usus besar (kolon) dan bagian akhir usus besar yang tersambung ke anus (kolitis ulseratif non spesifik).
  • Pasien dengan kondisi ketika tubuh hanya menghasilkan sedikit hormon tiroid (hipotiroid).
  • Penggunaan jangka panjang.
  • Anak-anak.
  • Bayi.
  • Penggunaan bersama dengan asam asetilsalisilat.
  • Rusaknya organ hati akibat terbentuknya jaringan parut (sirosis).
  • Pasien penderita kencing manis (diabetes melitus).
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Pasien penderita penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen (poliomielitis).
  • Pasien penderita infeksi parasit di dalam usus besar (amubiasis).
  • Pasien penderita glaukoma sudut sempit atau sudut terbuka.
  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien penderita infeksi jamur sistemik.
  • Pasien penderita luka pada dinding lambung (tukak lambung).
  • Pengeroposan tulang (osteoporosis).
  • Gangguan psikiatrik.
  • Pasien penderita infeksi virus.

Interaksi (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Aminogluthimide.
    Penggunaan bersama obat di atas dapat menyebabkan hilangnya supresi adrenal yang diinduksi kortikosteroid.
  • Agen perusak K, misalnya amfoterisin B dan diuretik.
    Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan risiko hipokalemia atau penurunan kadar kalium dalam darah.
  • Antibiotik makrolida.
    Penggunaan bersama obat di atas dapat menurunkan klirens atau pembersihan pada ginjal, sehingga menyebabkan keracunan atau toksisitas.
  • Isoniazid.
    Methylprednisolone dapat menurunkan kadar isoniazid, sehingga efektivitas isoniazid dalam mengatasi tuberkulosis akan menurun.
  • Kolestiramin.
    Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatan klirens, sehingga efektivitas obat dalam mengatasi radang akan menurun.
  • Ciclosporin.
    Penggunaan bersama ciclosporin dapat meningkatkan resiko kejang.
  • Digitalis glikosida.
    Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan risiko aritmia atau gangguan irama jantung.
  • Estrogen.
    Estrogen akan menurunkan metabolisme methylprednisolone, sehingga dapat memicu terjadinya toksisitas atau keracunan.
  • Penginduksi CYP3A4, misalnya rifampisin dan barbiturat.
    Obat di atas dapat meningkatkan metabolisme methylprednisolone, sehingga efektivitasnya dalam mengatasi alergi dan radang akan menurun.
  • Penghambat CYP3A4, misalnya ketokonazol dan eritromisin.
    Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan konsentrasi plasma, sehingga dapat memicu efek samping methylprednisolone.
  • Aspirin, warfarin, atau NSAID lainnya.
    Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan risiko gangguan atau perdarahan pada saluran pencernaan.
  • Antidiabetik.
    Methylprednisolone dapat mengurangi efek terapeutik antidiabetik dalam menurunkan kadar gula darah.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Jika efek samping tidak kunjung hilang atau bertambah buruk, segera hubungi dokter Anda.

DKL9305012210A1

1 strip isi 6 tablet @ 16 mg

Dexa Medica
SehatQ
Belum Ada UlasanJadilah yang pertama untuk mengulas produk ini.

Produk Terkait

Jual dan Beli Medixon Tablet 4 mg (1 Strip @ 10 Tablet) dari Apotek Online Toko SehatQ

Medixon tablet adalah obat untuk mengatasi alergi seperti gatal-gatal dan mengobati berbagai peradangan, seperti radang sendi (arthritis), penyakit kolagen, dermatitis, penyakit mata, jenis kanker tertentu, dan asma. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter.

Medixon tablet mengandung zat aktif methylprednisolone. Methylprednisolone adalah obat golongan kortikosteroid, yaitu hormon alami yang diproduksi oleh kelenjar adrenal.

Selain digunakan untuk mengobati peradangan dan alergi pada kulit, methylprednisolone juga dapat digunakan untuk mengatasi penyakit saluran pernapasan, gangguan endokrin, penyakit autoimun, gangguan pada darah, dan sindroma nefrotik atau kerusakan ginjal yang menyebabkan kadar protein tinggi di dalam urine.

Informasi zat aktif :

Methylprednisolone bekerja pada sistem kekebalan tubuh untuk membantu meredakan pembengkakan, kemerahan, gatal, dan reaksi alergi.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, methylprednisolone memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan mudah setelah pemberian oral atau melalui mulut.
  • Distribusi: Didistribusikan dengan cepat ke otot, hati, kulit, usus, dan ginjal.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati menjadi metabolit tidak aktif,
  • Ekskresi: Metabolit tidak aktif dan sejumlah kecil obat yang tidak termetabolisme diekskresikan oleh ginjal. Jumlah obat yang tidak signifikan dikeluarkan melalui feses. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi terminal) adalah 18 hingga 36 jam.

Kategori kehamilan dan menyusui :

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Medixon tablet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Interaksi obat :

  • Aldesleukin, mifepriston, klopidogrel, warfarin, ibuprofen, celecoxib, aspirin, dan salisilat.
    Penggunaan obat di atas bersama methylprednisolone dapat menyebabkan pendarahan atau timbul memar.
  • Ketoconazole, boseprevir, ciclosporin, erythromycin, rifampicin, phenytoin, phenobarbital, dan telaprevir.
    Penggunaan obat di atas bersama methylprednisolone dapat menyebabkan terganggunya kerja methylprednisolone.

Apa yang harus dilakukan jika dosis terlewat :

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa menggunakan obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter :

Hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Sesak napas bahkan dengan aktivitas ringan, pembengkakan, dan penambahan berat badan yang cepat.
  • Memar, kulit menipis, atau luka apa pun yang tidak akan sembuh.
  • Penglihatan kabur, sakit mata, atau melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu.
  • Depresi berat, perubahan kepribadian, pikiran atau perilaku yang tidak biasa.
  • Nyeri baru atau tidak biasa di lengan atau kaki atau di punggung Anda.
  • Feses berdarah, batuk darah, atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi.
  • Kejang.
  • Kadar kalium rendah dalam tubuh yang disertai kram kaki, sembelit, detak jantung tidak teratur, dada Anda berdebar-debar, peningkatan rasa haus atau buang air kecil, serta mati rasa atau kesemutan.


Merek: {""id""=>2223, ""label""=>""Medixon"", ""data_custom""=>{""id""=>2223, ""label""=>""Medixon""}}
Bentuk sediaan: Tablet
Principal/Distributor obat: Ferron Par Pharmaceuticals
Manufacture: Ferron Par Pharmaceuticals
Kemasan obat: 1 strip @ 10 tablet (4 mg)

Indikasi/Manfaat Medixon Tablet 4 mg (1 Strip @ 10 Tablet)

  • Mengatasi asma bronkial.
  • Penyakit peradangan pada sendi yang disebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri (rheumatoid arthritis).
  • Mengatasi gangguan pada kulit, seperti gatal-gatal, kemerahan pada kulit, peradangan kulit (dermatitis), peradangan pada kulit yang ditandai dengan kemerahan, kulit kering, dan mudah terkelupas (psoriasis), kelainan pada kulit, mulut, alat kelamin, dubur, dan lapisan bola mata (sindrom Stevens-Johnson), dan kelainan kulit lainnya yang responsif terhadap kortikosteroid.
  • mengobati kelainan endokrin.
  • Mengobati alergi parah.
  • Mengobati penyakit kelainan pada darah.
  • Mengatasi peradangan sendi (artritis), gangguan kulit, sel darah, ginjal, mata, tiroid, dan usus seperti peradangan pada usus besar atau kolon (kolitis).
  • Mengobati jenis kanker tertentu.
  • Mengobati gangguan kolagen, seperti lupus eritematosus sistemik.

Methylprednisolone merupakan obat yang termasuk dalam golongan yang disebut glukokortikoid. Glukokortikoid adalah golongan hormon steroid yang mampu mengobati peradangan. Obat ini dapat mengurangi berbagai gejala peradangan, seperti bengkak, panas, kemerahan, dan nyeri.


Dosis Medixon Tablet 4 mg (1 Strip @ 10 Tablet)


Dewasa dan anak-anak berusia 12 tahun ke atas:

  • Dosis awal: 4-48 mg/hari, dikonsumsi dalam dosis tunggal atau dosis terbagi.
  • Dosis pemeliharaan: 4-16 mg/hari.

Anak-anak berusia 12 tahun ke bawah: 0,8-1,5 mg/kgBB/hari.

  • Dosis maksimal: 80 mg/hari.

Dosis dihitung dengan mengalikan berat badan pasien.


Cara Penggunaan Medixon Tablet 4 mg (1 Strip @ 10 Tablet)


Dikonsumsi bersama makakan.

Cara Menyimpan Medixon Tablet 4 mg (1 Strip @ 10 Tablet)


Simpan pada suhu di bawah 30°C dan terlindung dari cahaya matahari langsung.

Kontraindikasi/Jangan Menggunakan Medixon Tablet 4 mg (1 Strip @ 10 Tablet) Jika:


  • Pasien yang memiliki alergi terhadap methylprednisolone.
  • Pasien yang mengalami gangguan mental.
  • Pasien penderita infeksi virus.
  • Pasien penderita penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen (poliomielitis).
  • Pasien yang mengalami pengeroposan tulang (osteoporosis).
  • Pasien penderita infeksi jamur sistemik.
  • Pasien penderita luka pada dinding lambung (tukak lambung).
  • Pasien penderita peningkatan tekanan bola mata menjadi terlalu tinggi (glaukoma sudut tertutup).
  • Pasien penderita infeksi parasit di dalam usus besar (amubiasis).


Yang Perlu Diperhatikan Saat/Sebelum Menggunakan Medixon Tablet 4 mg (1 Strip @ 10 Tablet)


  • Bayi.
  • Pasien dengan kondisi ketika tubuh hanya menghasilkan sedikit hormon tiroid (hipotiroid).
  • Pasien yang mengalami kerusakan pada organ hati akibat terbentuknya jaringan parut (sirosis).
  • Penggunaan bersama asam asetilsalisilat dapat meningkatkan risiko efek samping pada saluran pencernaan seperti peradangan, perdarahan, dan maag.
  • Pasien penderita kencing manis (diabetes melitus).
  • Pasien dengan riwayat pembedahan pada saluran pencernaan, peradangan yang berupa kantung-kantung kecil (divertikula) yang muncul pada dinding saluran pencernaan (divertikulitis), luka pada dinding lambung (tukak peptik) aktif atau laten, gangguan ginjal (insufisiensi ginjal), tekanan darah tinggi (hipertensi), pengeroposan tulang (osteoporosis), dan kelemahan otot (myasthenia gravis).
  • Penggunaan jangka panjang.
  • Pasien penderita tuberkulosis.
  • Anak-anak.
  • Pasien penderita peradangan pada usus besar (kolon) dan bagian akhir usus besar yang tersambung ke anus (kolitis ulseratif non spesifik).
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.


Efek Samping Obat Medixon Tablet 4 mg (1 Strip @ 10 Tablet)


  • Sakit kepala.
    Istirahat dan tidur yang cukup akan membantu Anda lebih rileks. Jika Anda duduk dalam waktu yang lama, bangun dan sering-seringlah bergerak. Lemaskan otot rahang, leher, dan bahu Anda.
  • Mudah berkeringat.
    Penggunaan methylprednisolone dapat menyebabkan naiknya kadar gula darah yang akan memperburuk penderita diabetes. Jadi, konsultasilah dengan dokter jika mengalami gejala kadar gula darah tinggi, seperti mudah merasa haus dan meningkatnya kecenderungan ingin buang air kecil. Metylprednisolone juga dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi yang menyerang dan akan memperparah infeksi. Konsultasikan juga kepada dokter jika memiliki gejala infeksi, seperti demam, menggigil, sakit tenggorokan terus menerus, dan batuk.
  • Mual.
    Konsumsilah makanan ringan dan hindari makanan berat atau pedas. Minumlah obat ini setelah makan. Hubungi dokter Anda jika gejala berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin memburuk.
  • Pusing.
    Jika Anda mulai merasa pusing, baringkan tubuh Anda agar tidak pingsan, lalu duduklah sampai Anda merasa lebih baik. Berhati-hatilah saat mengemudi atau mengoperasikan mesin jika Anda pusing.
  • Muntah.
    Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Konsumsilah makanan sederhana dan hindari makanan kaya rasa, seperti makanan pedas.
  • Gangguan tidur.
  • Rasa terbakar pada dada.
  • Perubahan nafsu makan.
  • Kesulitan bernapas.
  • luka pada dinding lambung (tukak lambung).
  • Gatal-gatal.
  • Diare.
  • Kesulitan buang air besar (sembelit).
  • Keringat berlebih.
  • Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia).

FAQ

Abnormalitas fungsi adrenokortikal.Kumpulan penyakit jaringan ikat yang disebabkan oleh kelainan kolagen (penyakit kolagen).Keadaan alergi.Peradangan pada kulit.Peradangan pada saluran pernapasan tertentu.Penyakit hematologik.Hiperkalsemia sehubungan dengan kanker.

Dewasa:Dosis awal: 4-48 mg/hari, dosis tunggu atau terbagi tergantung keadaan penyakit.Penyakit sklerosis multipel: 160 mg/hari selama 1 minggu, kemudian 64 mg/2 hari dalam 1 bulan.Anak-anak:Insufisiensi adrenokortikal: 0,117 mg/kg BB/m2 permukaan tubuh/hari dalam dosis terbagi 3.Indikasi lain: 0,417-1,67 mg/kg BB/hari dosis terbagi 3-4.

Dikonsumsi dengan makanan.

Mudah berkeringat. Penggunaan metilprednisolon dapat menyebabkan naiknya kadar gula darah yang akan memperburuk penderita diabetes sehingga konsultasikan kepada dokter jika mengalami gejala kadar gula darah yang tinggi seperti mudah merasa haus dan meningkatnya kecenderungan ingin buang air kecil. Metilprednisolon juga dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi yang menyerang dan akan memperparah infeksi sehingga konsultasikan kepada dokter jika memiliki gejala infeksi seperti demam, menggigil, sakit tenggorokan terus menerus, batuk.Perubahan nafsu makan.Mual.Muntah.Rasa terbakar pada dada.Sakit kepala.Pusing.Gangguan tidur.

Nama Produk

Medixon 4 mg 10 Tablet

Total

Rp 32.332