Lupred tablet adalah obat yang digunakan untuk mengatasi alergi dan peradangan. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter.
Lupred tablet mengandung prednisolone sebagai zat aktifnya. Prednisolone adalah obat kortikosteroid yang biasanya digunakan untuk mengobati peradangan, misalnya gangguan pada kulit seperti psoriasis. Zat aktif ini juga dapat digunakan untuk mengobati jenis radang sendi (arthritis) tertentu dan mencegah penolakan tubuh terhadap organ setelah proses transplantasi.
Prednisolone dapat dikonsumsi secara tunggal atau dengan obat lain untuk mengobati rendahnya kadar kortikosteroid, yaitu hormon yang biasanya diproduksi tubuh dan dibutuhkan untuk mendukung agar tubuh dapat berfungsi normal.
Informasi zat aktif :
Prednisolone mampu memberikan bantuan untuk area tubuh yang meradang. Obat ini bekerja pada sistem kekebalan untuk membantu meredakan gejala peradangan, seperti pembengkakan, kemerahan, gatal, dan reaksi alergi.
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, prednisolone diketahui memiliki status:
- Absorpsi: Diserap dengan mudah setelah pemberian melalui mulut.
- Distribusi: Dihilangkan dengan cepat dari darah dan didistribusikan ke otot, hati, kulit, usus, dan ginjal.
- Metabolisme: Dimetabolisme di hati.
- Ekskresi: Metabolit tidak aktif dan sejumlah kecil obat yang tidak termetabolisme dikeluarkan dalam urine. Jumlah obat yang tidak signifikan dikeluarkan melalui tinja. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 18 hingga 36 jam.
Kategori kehamilan dan menyusui :
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Lupred tablet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.
Interaksi obat :
- Amfoterisin B dan obat diuretik
Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan risiko hipokalemia atau kadar kalium yang rendah dalam darah. - Antasida, kolestiramin, dan kolestipol
Obat di atas dapat menurunkan penyerapan prednisolone, sehingga efektivitasnya dalam mengatasi alergi dan peradangan akan menurun. - Barbiturat, phenytoin, dan rifampicin
Obat di atas dapat mengurangi efektivitas prednisolone. - Glikosida jantung
Penggunaan dengan glikosida jantung dapat menurunkan kadar kalium dalam darah (hipokalemia) dan meningkatkan risiko toksisitas atau keracunan pada pasien yang menerima obat ini. - Estrogen
Estrogen dapat meningkatkan efektivitas prednisolone dan menyebabkan risiko efek samping, seperti sakit kepala dan vertigo. - Insulin dan antidiabetik oral
Penggunaan bersama obat di atas dapat menyebabkan hiperglikemia atau peningkatan kadar glukosa dalam darah. Sesuaikan dosis obat ini dengan kebutuhan. - Isoniazid dan salisilat
Prednisolone dapat meningkatkan metabolisme obat di atas, sehingga efektivitas obat akan menurun. - Antikoagulan oral
Prednisolone dapat dapat mengurangi efektivitas antikoagulan oral dalam menghambat pembekuan darah. - NSAID
Penggunaan bersama NSAID dapat meningkatkan risiko terjadinya luka pada saluran pencernaan.
Apa yang harus dilakukan jika dosis terlewat :
- Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat. - Sudah mendekati jadwal berikutnya
Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya. - Jangan menggandakan dosis yang terlewat
Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter. - Sering lupa mengonsumsi obat
Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter :
Hubungi dokter Anda segera jika Anda mengalami:
- Sesak napas (bahkan dengan aktivitas ringan), pembengkakan, dan penambahan berat badan yang cepat.
- Memar, kulit menipis, atau luka apa pun yang tidak akan sembuh.
- Depresi berat, perubahan kepribadian, dan pikiran atau perilaku yang tidak biasa.
- Nyeri baru atau tidak biasa di lengan atau kaki atau di punggung Anda.
- Feses berdarah, batuk darah atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi.
- Sakit parah di perut bagian atas menyebar ke punggung, mual dan muntah.
- Kejang.
- Kalium rendah yang ditandai dengan kram kaki, sembelit, detak jantung tidak teratur, dada Anda berdebar-debar, peningkatan rasa haus atau buang air kecil, mati rasa atau kesemutan.