Obat ResepProduk ini hanya dapat dibeli melalui Chat Dokter berdasarkan gejala Anda.
Deskripsi
Latibet tablet adalah obat untuk menurunkan kadar gula dalam darah pada pasien diabetes melitus tipe 2. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Latibet tablet mengandung zat aktif glibenklamid.
Menurunkan kadar gula darah pada pasien penderita diabetes melitus tipe 2.
Membantu mengontrol kadar gula darah yang tinggi sehingga mencegah terjadinya kerusakan ginjal, masalah saraf, gangguan fungsi seksual, dan kehilangan anggota tubuh.
Membantu mengurangi risiko terjadinya stroke atau serangan jantung.
Glibenklamid termasuk dalam golongan sulfonilurea yang dapat menurunkan kadar gula darah dan menyebabkan pelepasan insulin alami tubuh.
Dosis pemeliharaan: 1,25-15 mg sebanyak 1 kali/hari
Dosis maksimum: 15 mg sebanyak 1 kali/hari.
Dosis awal untuk usia lanjut, penderita gangguan ginjal, hati, dan pasien yang sensitif: 1,25 mg sebanyak 1 kali/hari dan setiap 7 hari ditingkatkan dengan 2,5-5 mg/hari.
Aturan pakai
Dikonsumsi pada saat makan pagi atau makan pertama.
Efek Samping
Gangguan saluran pencernaan seperti mual, muntah, dan nyeri perut
Sakit kepala.
Demam.
Reaksi alergi pada kulit.
Penurunan kadar gula darah hingga di bawah batas normal (hipoglikemia).
Kekurangan darah yang disebabkan hancurnya sel darah merah lebih cepat (anemia hemolitik).
Peningkatan berat badan.
Kegagalan sumsum tulang membentuk granulosit (agranulositosis).
Belum Ada UlasanJadilah yang pertama untuk mengulas produk ini.
Produk Terkait
FAQ
Menurunkan kadar gula darah pada pasien penderita diabetes melitus tipe 2.Membantu mengontrol kadar gula darah yang tinggi sehingga mencegah terjadinya kerusakan ginjal, masalah saraf, gangguan fungsi seksual, dan kehilangan anggota tubuh.Membantu mengurangi risiko terjadinya stroke atau serangan jantung.Glibenklamid termasuk dalam golongan sulfonilurea yang dapat menurunkan kadar gula darah dan menyebabkan pelepasan insulin alami tubuh.
Dosis awal: 2,5-5 mg sebanyak 1 kali/hari.Dosis pemeliharaan: 1,25-15 mg sebanyak 1 kali/hariDosis maksimum: 15 mg sebanyak 1 kali/hari.Dosis awal untuk usia lanjut, penderita gangguan ginjal, hati, dan pasien yang sensitif: 1,25 mg sebanyak 1 kali/hari dan setiap 7 hari ditingkatkan dengan 2,5-5 mg/hari.
Dikonsumsi pada saat makan pagi atau makan pertama.
Gangguan saluran pencernaan seperti mual, muntah, dan nyeri perutSakit kepala.Demam.Reaksi alergi pada kulit.Penurunan kadar gula darah hingga di bawah batas normal (hipoglikemia).Kekurangan darah yang disebabkan hancurnya sel darah merah lebih cepat (anemia hemolitik).Peningkatan berat badan.Kegagalan sumsum tulang membentuk granulosit (agranulositosis).Penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia).Penurunan kadar trombosit dalam darah (trombositopenia).Mual.Muntah.Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia).Penglihatan kabur.Diare.Sensasi rasa panas dan seperti terbakar pada dada akibat naiknya asam lambung menuju kerongkongan (heartburn).Demam.Biduran (urtikaria).