Lapraz kapsul adalah obat yang digunakan untuk mengatasi masalah pada pencernaan, seperti luka pada dinding lambung (tukak lambung) atau luka pada usus 12 jari (tukak duodenum).
Tukak lambung membuat lapisan lambung terkikis, sehingga menyebabkan rasa sakit. Sementara, tukak duodenum atau luka pada usus 12 jari dapat menyebabkan nyeri ulu hati atau perut, mual, dan muntah.
Lapraz kapsul mengandung zat aktif lansoprazole. Obat lansoprazole bekerja dengan cara meredakan gejala akibat peningkatan asam lambung, seperti sensasi terbakar di dada (heartburn), mulut terasa asam, mual, dan muntah.
Lansoprazole adalah obat keras, sehingga untuk mendapatkannya harus dengan resep dokter.
Informasi zat aktif :
Lansoprazole adalah obat yang mengatasi masalah pada pencernaan dengan cara menurunkan produksi asam lambung berlebih. Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, lansoprazole diketahui memiliki status:
- Absorpsi: Diserap dengan cepat dari saluran pencernaan. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah lebih dari 80%. Makanan menunda penyerapan dan mengurangi kadar obat yang masuk ke peredaran darah sekitar 50-70%. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak konsentrasi plasma) kira-kira 1,5-2 jam.
- Distribusi: Volume distribusi: 15,7 ± 1,9 liter. Ikatan protein plasma sekitar 97%.
- Metabolisme: Dimetabolisme secara luas di hati.
- Ekskresi: Terutama melalui tinja (67%) dan urine (33%). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 1-2 jam.
Kategori kehamilan dan menyusui :
Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya.
Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.
Interaksi obat :
- Teofilin.
Penggunaan lansoprazole dapat mengurangi konsentrasi serum teofilin di dalam tubuh. - Ketoconazole dan itrakonazole.
Penggunaan lansoprazole dapat mengurangi penyerapan lansoprazole, sehingga mengurangi efektivitasnya. - Obat peluruh urine (diuretik).
Penggunaan lanzoprazole dengan obat diuretik dapat menurunkan kadar magnesium hingga di bawah normal (hipomagnesemia). - Fluvoksamin.
Penggunaan lansoprazole dapat meningkatkan kadar fluvoksamin. - Rifampisin.
Penggunaan lansoprazole dapat menurunkan kadar rifampisin, sehingga menurunkan efektivitasnya. - Clopidogrel.
Penggunaan lansoprazole dapat menurunkan efektivitas clopidogrel. - Metotreksat dan takrolimus.
Penggunaan lansoprazole dapat meningkatkan konsentrasi obat di atas dalam plasma.
Apa yang harus dilakukan jika dosis terlewat :
- Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat. - Sudah mendekati jadwal berikutnya.
Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya. - Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda. - Sering lupa mengonsumsi obat.
Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter :
Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami:
- Kegelisahan.
- Masuk angin.
- Batuk meningkat.
- Nyeri otot.
- Depresi.
- Perdarahan pada anus.
- Perdarahan atau memar tidak biasa.