Lactulose 3,35 g/5 ml Sirup 60 ml

Lactulose merupakan gula sintetis yang digunakan untuk mengobati sembelit. Senyawa ini dipecah di usus besar menjadi produk yang dapat menarik air keluar dari tubuh dan masuk ke usus besar. Air ini dapat membantu melunakkan feses.

Bedasarkan proses kerja obat dalam tubuh, lactulose diketahui memiliki status:

• Absorpsi: Diserap dengan buruk dari saluran pencernaan.
• Metabolisme: Dimetabolisme oleh flora bakteri pada kolon untuk membentuk asam laktat, dan sejumlah kecil asam asetat dan asam format.
• Ekskresi: Terutama melalui feses dan urine.

• Mengatasi kesulitan buang air besar (konstipasi)
• Mengobati penyakit hati yang menyebabkan organ hati tidak dapat mengeluarkan zat-zat beracun (ensefalopati hepatik)

Lactulose merupakan obat pencahar yang akan melewati saluran pencernaan ke usus besar tanpa perubahan, kemudian dicerna oleh bakteri. Proses tersebut akan meningkatkan cairan feses dan menyebabkan kembung, sehingga mendorong gerakan pada usus (peristaltik) dan pengosongan usus.

Selain digunakan untuk mengatasi sembelit, lactulose juga digunakan untuk mengurangi kadar amonia pasien dengan penyakit hati. Pemecahan laktulosa akan mengasamkan usus besar yang kemudian akan mengubah amonia menjadi amonium. Amonium tidak diserap tubuh dan akan dikeluarkan melalui feses.

Tiap 5 ml: lactulose 3,35 g

Dewasa:

• Konstipasi kronis:
• Ensefalopati hepatik (prekoma hepatik dan koma hepatik):

Anak-anak:

• Konstipasi kronis:
• Ensefalopati hepatik (prekoma hepatik dan koma hepatik):

Bayi:

• Konstipasi kronis: 5 ml
• Ensefalopati hepatik (prekoma hepatik dan koma hepatik): 5 ml

Pada kondisi konstipasi kronism mungkin dibutuhkan waktu 48 jam sebelum buang air besar (defekasi) terjadi.

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Dapat dikonsumsi dengan makanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan.

• Diare
  Minum banyak cairan untuk menghindari terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan jumlah dan frekuensi buang air kecil yang lebih sedikit dari biasanya dan urine berbau tajam. Cobalah menurunkan dosis laktulosa karena akan membantu mengobati diare. Jangan mengonsumsi obat lain untuk mengobati diare tanpa berkonsultasi dengan apoteker atau dokter.
• Muntah
  Minum banyak cairan untuk menghindari terjadinya kekurangan cairan atau dehidrasi. Jangan minum obat lain untuk mengobati muntah tanpa berbicara dengan apoteker atau dokter.
• Mual
  Cobalah minum lactulose dengan makanan atau campur obat ini dengan air atau jus buah.
• Meningkatkan gas
  Hindari mengonsumsi makanan yang mengandung gas, seperti lentil, kacang polong, kacang-kacangan, dan bawang bombai. Makanlah lebih sedikit, tetapi lebih sering dan berolahraga secara teratur. Beberapa obat farmasi dapat membantu buang angin, seperti tablet arang atau simetikon.
• Sakit perut
  Cobalah istirahat agar lebih rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi yang lebih sedikit, tetapi lebih sering dapat membantu meredakan gejala ini. Mengompres perut menggunakan handuk hangat atau botol berisi air panas juga dapat membantu. Jika Anda sangat kesakitan, segera hubungi apoteker atau dokter.
• Perut kembung
  Cobalah minum lactulose di antara waktu makan, bukan sebelum atau sesudahnya.

Simpan pada suhu di bawah 30°C dan terlindung dari cahaya matahari.

• Pasien penderita kencing manis (diabetes melitus)
• Anak-anak terutama bayi
• Ibu hamil dan menyusui
• Pasien yang menjalani prosedur bedah dengan menggunakan kauter listrik (elektrokauter) selama pemeriksaan melalui rektum (proktoskopi) atau kolon (kolonoskopi)
• Pasien yang mengalami gangguan dalam mencerna laktosa (intoleransi laktosa)

Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya.
Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.

• Pasien yang mengalami penyumbatan pada saluran pencernaan
• Pasien yang sedang menjalani diet rendah galaktosa
• Pasien yang mengalami luka pada saluran pencernaan
• Pasien penderita peradangan pada usus seperti peradangan pada usus besar dan kolon (kolitis ulseratif) dan radang usus kronis yang menyebabkan peradangan pada lapisan dinding usus (penyakit Crohn)
• Pasien yang mengalami kelainan genetik yaitu ketidakmampuan dalam mencerna galaktosa sejak lahir (galaktosemia)
• Pasien dengan sindrom nyeri perut yang tidak diketahui penyebabnya

• Glutamin
  Lactulose dapat mengurangi efek dari obat glutamin, sehingga glutamin tidak bekerja dengan efektif.
• Glikosida jantung
  Lactulose dapat meningkatkan efek glikosida jantung, sehingga dapat menyebabkan risiko terjadinya efek samping.
• Tiazid, steroid, dan amphotericin B
  Penggunaan lactulose dengan obat di atas dapat menyebabkan peningkatan hilangnya kadar kalium dalam darah.
• Antasida, neomisin, atau obat antiinfeksi
  Lactulose dapat menurunkan penyerapan obat di atas, sehingga obat tidak memberikan efek yang sesuai.

• Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
  Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera gunakan obat sesuai dosis yang terlewat
• Sudah mendekati jadwal berikutnya
  Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan menggunakan obat sesuai jadwal berikutnya
• Jangan menggandakan dosis yang terlewat
  Jangan menggunakan total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter
• Sering lupa menggunakan oba
  Jika sering lupa untuk menggunakan obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal penggunaan obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

1 botol @ 60 ml