Ketricin Tablet 4 mg (10 Strip @ 10 Tablet)

Ketricin tablet adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi peradangan, seperti alergi, radang sendi, lupus, psoriasis, atau gangguan pernapasan. Ketricin tablet mengandung zat aktif triamcinolone.

Kandungan zat aktif dalam obat tersebut bekerja dengan cara mencegah pelepasan senyawa di dalam tubuh yang menyebabkan peradangan. Triamcinolone merupakan obat kortikosteroid yang berfungsi untuk meredakan peradangan dalam tubuh. Obat ini juga digunakan untuk melemahkan aktivitas sistem imun untuk menekan peradangan yang terjadi.

Obat Ketricin termasuk dalam golongan obat keras. Jadi, untuk mendapatkan obat ini harus menggunakan resep dokter.

Informasi zat aktif :

Triamcinolone adalah obat kortikosteroid, yaitu obat yang mengandung hormon steroid yang dibutuhkan tubuh untuk mengatasi gejala peradangan, seperti rasa sakit dan pembengkakan yang terjadi di tubuh.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, triamcinolone diketahui memiliki status:

• Absorpsi: Diserap perlahan. Waktu konsentrasi plasma puncak (8-10 jam).
• Distribusi: Melintasi plasenta.
• Ekskresi: Melalui urine sekitar 40% dan feses sekitar 60%. Waktu paruh plasma kira-kira 2-5 jam.

Kategori kehamilan dan menyusui :

Kategori N: Keamanan penggunaan Ketricin tablet pada ibu hamil dan menyusui belum diketahui. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya.

Interaksi obat :

• Ceritinid.
  Penggunaan bersama dapat meningkatkan efek hiperglikemik, yaitu tingginya kadar gula darah dalam tubuh.
• Sulfonilurea dan insulin.
  Penggunaan bersama dapat mengurangi efek terapetik dari obat antidiabetik di atas.
• Siklosporin.
  Penggunaan bersama dapat meningkatkan kerja siklosporin dalam tubuh, sehingga fungsi obat bagi tubuh menjadi berlebihan, bahkan akan berubah menjadi racun bagi tubuh.

Apa yang harus dilakukan jika dosis terlewat :

• Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
  Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
• Sudah mendekati jadwal berikutnya.
  Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
• Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
  Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter.
• Sering lupa mengonsumsi obat.
  Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter :

Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami:

• Berkeringat.
• Insomnia atau sulit tidur.
• Pertumbuhan rambut wajah pada wanita.
• Pingsan.
• Kelelahan.
• Demam atau menggigil.
• Perubahan pola makan.
• Menstruasi tidak teratur.
• Kram perut.
• Sakit punggung.
• Kotoran berdarah atau hitam.
• Batuk.
• Pengelupasan pada kulit.
• Diare.
• Mulut kering.
• Sakit mata.