Kaditic tablet adalah obat untuk meringankan nyeri, seperti nyeri pascatrauma, nyeri seteah operasi, dan nyeri lainnya. Selain itu, Kaditic tablet juga dapat mengatasi peradangan, seperti rheumatoid arthritis dan osteoartritis. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter.
Kaditic tablet mengandung zat aktif kalium diklofenak. Zat aktif ini digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang dan pembengkakan atau peradangan. Fungsi obat Kaditic lainnya adalah mengobati sakit otot, sakit punggung, sakit gigi, kram menstruasi, dan cedera olahraga.
Informasi zat aktif :
Diklofenak digunakan untuk mengobati nyeri ringan hingga sedang, atau tanda dan gejala peradangan pada berbagai gangguan sendi.
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh kalium diklofenak diketahui memiliki status:
- Absorpsi: Diserap secara cepat dan hampir terserap seluruhnya. Penyerapan dapat tertunda jika dikonsumsi bersama makanan.
- Distribusi: Hampir 100% terikat protein.
- Metabolisme: Menjalani metabolisme jalur pertama, dengan 60% obat yang tidak berubah mencapai peredaran darah.
- Ekskresi: Sekitar 40% sampai 60% dibuang melalui urine.
Kategori kehamilan dan menyusui :
Pada trimester pertama dan kedua: Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Kaditic tablet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.
Pada trimester ketiga: Kategori D: Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat ini menimbulkan risiko pada janin manusia. Penggunaan pada ibu hamil dapat dipertimbangkan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Misalnya, bila obat dibutuhkan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius, di saat obat lain tidak efektif atau tidak bisa diberikan.
Interaksi obat :
- Kortikosteroid dan antidepresan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI).
Penggunaan bersama obat di atas dapat menyebabkan luka pada saluran pencernaan dan perdarahan. - Colestipol dan cholestyramine.
Obat ini dapat menurunkan kadar dan efektivitas erphaflam dalam mengatasi peradangan. - Digoxin, lithium, methotrexate, pemetrexed, dan phenytoin.
Penggunaan bersama obat di atas dapat menyebabkan keracunan. - Aspirin, antiplatelet, dan antikoagulan, seperti warfarin.
Penggunaan bersama obat di atas dapat menyebabkan luka pada saluran pencernaan dan meningkatkan risikoperdarahan. - Digoxin atau glikosida jantung.
Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan risiko efek samping pada penyakit jantung. - Penghambat ACE, diuretik, diuretik, ciclosporin, dan tacrolimus.
Penggunaan obat di atas bersama kalium diklofenak dapat menyebabkan tingginya kadar kalium dalam darah dan kerusakan ginjal. - Zidovudin.
Penggunaan bersama zidovudin menyebabkan gangguan perdarahan.
Apa yang harus dilakukan jika dosis terlewat :
- Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat. - Sudah mendekati jadwal berikutnya.
Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya. - Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter. - Sering lupa mengonsumsi obat.
Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter :
Hentikan penggunaan dan hubungi dokter jika Anda mengalami:
- Ruam pada kulit.
- Gejala flu.
- Timbul masalah hati, seperti mual, diare, sakit di sisi kanan atas perut, kelelahan, gatal, urine gelap, dan kulit atau mata menguning.
- Gangguan pada jantung, seperti pembengkakan, penambahan berat badan yang cepat, dan sesak napas.
- Tanda-tanda perut berdarah, seperti feses berdarah, batuk darah, atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi.
- Masalah ginjal yang ditandai dengan sedikit atau tidak mengeluarkan urine, nyeri atau sulit buang air kecil, bengkak di lengan atau kaki, dan merasa lelah atau sesak napas.
Merek: {""id""=>2257, ""label""=>""Kaditic"", ""data_custom""=>{""id""=>2257, ""label""=>""Kaditic""}}
Bentuk sediaan: Tablet
Principal/Distributor obat: Ifars Pharmaceutical Laboratories
Manufacture: Ifars Pharmaceutical Laboratories
Kemasan obat: 1 strip @ 10 tablet (50 mg)
Indikasi/Manfaat Kaditic Tablet 50 mg (1 Strip @ 10 Tablet)
Mengatasi nyeri dan peradangan, seperti:
- Peradangan sendi akut dan kronis akibat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri (rheumatoid arthritis).
- Peradangan sendi yang disebabkan gesekan pada ujung tulang penyusun sendi (osteoarthritis).
- Peradangan kronis yang menyebabkan menutupnya celah antar ruas tulang (ankylosing spondylitis).
- Nyeri akibat menstruasi.
- Nyeri pascatrauma, nyeri setelah operasi, dan nyeri lainnya.
Kalium diklofenak memiliki aktivitas sebagai antiradang (antiinflamasi), antinyeri (analgesik), dan menurunkan demam (antipiretik). Kalium diklofenak adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang bekerja dengan cara mengurangi zat dalam tubuh yang menyebabkan nyeri dan peradangan.
Dosis Kaditic Tablet 50 mg (1 Strip @ 10 Tablet)
- Dewasa:
- Anak-anak berusia 14 tahun ke atas: 75-100 mg/hari dikonsumsi dalam 2-3 kali dosis terbagi.
Cara Penggunaan Kaditic Tablet 50 mg (1 Strip @ 10 Tablet)
Dikonsumsi sesuai petunjuk dokter. Tablet ditelan secara utuh, jangan dikunyah atau dihancurkan terlebih dahulu.
Cara Menyimpan Kaditic Tablet 50 mg (1 Strip @ 10 Tablet)
Simpan pada suhu di bawah 30°C dalam wadah tertutup rapat dan terhindar dari cahaya matahari langsung.
Kontraindikasi/Jangan Menggunakan Kaditic Tablet 50 mg (1 Strip @ 10 Tablet) Jika:
- Pasien penderita luka pada dinding lambung atau usus (tukak lambung atau usus).
- Pasien yang memiliki alergi terhadap kalium diklofenak.
- Pasien yang mengalami perdarahan pada saluran pencernaan.
- Pasien dengan kondisi penyakit pembuluh darah di otak, terutama arteri otak.
- Pasien penderita gagal jantung.
- Penderita penyakit jantung iskemik.
- Pasien yang memiliki alergi terhadap aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid lainnya.
- Pasien dengan kondisi plak menumpuk di dalam arteri yang menyalurkan darah menuju otak, organ tubuh, dan anggota tubuh.
Yang Perlu Diperhatikan Saat/Sebelum Menggunakan Kaditic Tablet 50 mg (1 Strip @ 10 Tablet)
- Pasien penderita penyakit jantung.
- Pasien yang mengalami gangguan pencernaan atau riwayat luka pada dinding lambung.
- Pasien penderita tekanan darah tinggi.
- Pasien dengan kondisi asma.
- Pasien penderita penyakit hati atau ginjal.
- Pasien yang merokok.
- Pasien lanjut usia.
- Pasien yang berisiko mengalami perdarahan.
- Pasien dengan gangguan perdarahan.
- Pasien yang memiliki masalah pada lambung.
- Pasien penderita masalah pada ginjal.
- Pasien yang mengonsumsi alkohol.
- Anak-anak berusia 14 tahun ke bawah.
- Pasien yang mengalami perdarahan pada lambung atau usus.
- Wanita hamil dan menyusui.
Efek Samping Obat Kaditic Tablet 50 mg (1 Strip @ 10 Tablet)
- Pusing hingga merasa sekeliling seperti berputar (vertigo).
Jika Anda mulai merasa pusing, baringkan tubuh Anda agar tidak pingsan. Duduklah sampai Anda merasa lebih baik. Berhati-hatilah saat mengemudi atau mengoperasikan mesin jika Anda mengalami efek samping ini. - Sakit kepala.
Pastikan Anda istirahat dan minum banyak cairan. Jangan minum terlalu banyak alkohol. Mintalah apoteker Anda untuk merekomendasikan obat penghilang rasa sakit alternatif. Sakit kepala biasanya akan hilang setelah minggu pertama mengonsumsi diklofenak. Hubungi dokter jika berlangsung lebih dari seminggu atau bertambah parah. - Sakit perut, perut kembung, dan penurunan nafsu makan.
Hindari makanan yang menyebabkan perut bergas, seperti kacang-kacangan dan bawang. Makanlah dalam porsi kecil secara perlahan dan olahragalah secara teratur. - Mual.
Minum diklofenak dengan atau setelah makan. Hindari mengonsumsi makanan pedas. - Muntah atau diare.
Minumlah banyak air atau cairan lain, terutama jika Anda sedang sakit. Hubungi dokter atau apoteker jika Anda memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya atau kencing berwarna gelap dan berbau menyengat. Jangan minum obat lain tanpa berbicara dengan dokter atau apoteker. - Maag.
- Nyeri dada.
- Tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Kesulitan buang air besar (sembelit).
- Luka pada dinding lambung (tukak lambung).
- Mengantuk.
- Biduran.
- Asma.