Janumet tablet adalah obat yang digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2. Janumet tablet mengandung kombinasi zat aktif sitagliptin dan metformin.
Metformin paten yang terkandung dalam obat ini memiliki cara kerja dengan meningkatkan sensitivitas insulin untuk menurunkan penyerapan glukosa dalam usus. Sementara, sitagliptin bekerja dengan cara membantu produksi insulin di dalam tubuh.
Meski obat ini dapat menurunkan gula darah, obat ini tidak boleh digunakan pada pasien diabetes tipe 1. Penggunaan obat tersebut harus di bawah pengawasan dokter atau apoteker untuk mencegah penyalahgunaan obat.
Obat janumet merupakan obat keras, sehingga untuk mendapatkannya harus menggunakan resep dokter.
Informasi zat aktif :
Sitagliptin bekerja dengan meningkatkan kadar incretin di dalam tubuh. Zat ini dapat membantu mengontrol gula darah dengan meningkatkan pelepasan insulin, terutama setelah makan.
Berdasarkan cara kerja obat dalam tubuh, sitagliptin diketahui memiliki status seperti:
- Absorbsi: Diserap cepat dari saluran pencernaan.
- Distribusi: Volume distribusi sekitar 198 L, peningkatan protein plasma 38%.
- Metabolisme: Mengalami metabolisme minimal.
- Ekskresi: Melalui urine dan feses.
Metformin adalah obat golongan agen antidiabetik biguanid. Obat ini mampu mengurangi produksi glukosa atau gula di hati.
Berdasarkan cara kerja obat dalam tubuh, metformin diketahui memiliki status seperti:
- Absorbsi: Diserap perlahan dan tidak sempurna dari saluran pencernaan.
- Distribusi: Terkonsentrasi di ginjal, hati, dan saluran pencernaan. Melintasi plasenta dan memasuki ASI.
- Metabolisme: Mengalami metabolisme minimal.
- Ekskresi: Melalui urine.
Kategori kehamilan dan menyusui :
Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya.
Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.
Interaksi obat :
- Sulfonylurea
Penggunaan bersama dapat meningkatkan risiko hipoglikemia, yaitu kadar gula darah di bawah normal. - Simetidin dan trimetoprim
Penggunaan bersama dapat meningkatkan konsentrasi obat dalam plasma. - Asetazolamid dan diklorpenamid
Penggunaan bersama dapat meningkatkan risiko asidosis laktat atau produksi asam laktat berlebihan.
Apa yang harus dilakukan jika dosis terlewat :
- Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat. - Sudah mendekati jadwal berikutnya.
Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya. - Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda. - Sering lupa mengonsumsi obat.
Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter :
Konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki gejala, seperti:
- Mual.
- Gatal.
- Kehilangan nafsu makan.
- Urine berwarna gelap.
- Sakit perut bagian atas.
- Feses berwarna seperti tanah liat.
- Warna kulit dan mata menjadi kekuningan.