Obat ResepProduk ini hanya dapat dibeli melalui Chat Dokter berdasarkan gejala Anda.
Deskripsi
Isoptin Tablet 80 mg (1 Strip @ 10 Tablet) adalah obat untuk
membantu menurunkan tekanan darah tinggi
mengatasi angina pektoris atau nyeri dada akibat penyumbatan oksigen pada pembuluh darah jantung
membantu mencegah terjadinya stroke, serangan jantung, dan gangguan pada ginjal
mengatasi gangguan irama jantung
verapamil adalah obat golongan calcium-channel blockers yang membantu menurunkan tekanan darah dengan cara memperlebar pembuluh darah.
Isoptin Tablet 80 mg (1 Strip @ 10 Tablet)
Golongan Obat
Obat Keras
Informasi Tambahan
obat resep
Kandungan Utama
Verapamil
Kelas Terapi
Kalsium antagonis
Klasifikasi
Calcium channel blocker
Informasi Zat Aktif
Verapamil merupakan penghambat saluran kalsium. Obat ini bekerja dengan mengendurkan otot-otot jantung dan pembuluh darah.
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, verapamil diketahui memiliki status:
Absorbsi: Diserap dari saluran pencernaan sekitar 90%. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah adalah 20-35%. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma sekitar 1-2 jam.
Distribusi: Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Volume distribusi sekitar 3,89 L/kg.
Metabolisme: Dimetabolisme secara luas di hati.
Ekskresi: Melalui urine dan feses. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) adalah 2-8 jam dan meningkat menjadi 4,5-12 jam setelah dosis berulang dengan pemberian oral.
Indikasi (manfaat)
Membantu menurunkan tekanan darah tinggi
Mengatasi angina pektoris atau nyeri dada akibat penyumbatan oksigen pada pembuluh darah jantung
Membantu mencegah terjadinya stroke, serangan jantung, dan gangguan pada ginjal
Mengatasi gangguan irama jantung
Verapamil adalah obat golongan calcium-channel blockers yang membantu menurunkan tekanan darah dengan cara memperlebar pembuluh darah.
Komposisi
Verapamil 80 mg
Dosis
Aritmia supraventikular
Dewasa: 120-480 mg dikonsumsi dalam 3 dosis terbagi
Anak-anak 2 tahun ke atas: 40-120 mg dikonsumsi dalam 3 dosis terbagi
Angina perctoris
Dewasa: 120 mg dikonsumsi dalam 3 dosis terbagi
Hipertensi
Dewasa: 240 mg dikonsumsi dalam 3 dosis terbagi
Anak-anak 2 tahun ke atas: 40-120 mg dikonsumsi dalam 3 dosis terbagi
Profilaksisis infark miokard:
Dewasa: 360 mg sebagai dosis awal
Aturan pakai
Sebaiknya dikonsumsi dengan makanan
Perlu Resep
Ya
Efek Samping
Mual. Cobalah mengonsumsi makanan ringan dan hindari makanan berat atau pedas. Minumlah obat ini setelah makan. Hubungi dokter jika gejala berlangsung lebih dari beberapa hari atau bertambah buruk.
Muntah Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah dehidrasi. Gejala dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Konsumsi makanan sederhana dan hindari makanan dengan rasa kuat, seperti pedas.
Sakit kepala Istirahat dan tidur yang cukup akan membantu Anda lebih rileks. Jika Anda duduk dalam waktu lama, bangun dan sering-seringlah bergerak. Lemaskan otot rahang, leher, dan bahu Anda.
Kelelahan
Pusing
Penurunan tekanan darah
Sembelit (konstipasi)
Cara Penyimpanan
Simpan di tempat kering dan sejuk pada suhu di bawah 30 °C. Jauhkan dari cahaya matahari langsung.
Perhatian Khusus
Pasien dengan gangguan fungsi hati
Pasien dengan gangguan fungsi ginjal
Pasien dengan riwayat bradikardi atau denyut jantung lambat
Ibu hamil dan menyusui
Anak-anak dan lansia
Kategori Kehamilan
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Isoptin tablet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.
Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)
Pasien yang memiliki sindrom Parkinson atau gangguan saraf yang menyebabkan gangguan gerakan gemetar yang tidak dapat dikendalikan
Pasien penderita denyut jantung tidak beraturan (atrial fibrilasi)
Pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap verapamil
Pasien penderita syok kardiogenik
Hipotensi
Penderita bradikardia nyata
Pasien disfungsi ventrikel
Interaksi (jangan digunakan bersamaan dengan)
Penghambat CYP3A4 (misalnya eritromisin dan ritonavir) dan cimetidine Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan kadar verapamil dalam plasma.
Rifampisin, fenobarbital, dan sulfinpyrazone Penggunaan bersama obat di atas dapat menurunkan kadar verapamil dalam plasma, sehingga turut menurunkan efektivitas obat.
Klonidin Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan efek blok atrioventrikular (AV), yaitu gangguan yang terjadi akibat tersumbatnya aliran listrik yang menyuplai jantung.
Telitromisin Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan efek bradikardi, yaitu detak jantung di bawah normal, dan hipotensi, yaitu tekanan darah rendah.
Aspirin Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan risiko perdarahan.
Glikosida kardiak (misalnya digoxin dan digitoxin), penghambat reseptor beta (misalnya propanolol dan metoprolol), penghambat reseptor alfa (misalnya terazosin dan prazosin), imunosupresan (misalnya sirolimus, siklosporin, tacrolimus, dan everolimus), penurun lipid (misalnya lovastatin, simvastatin, dan atorvastatin), kolkisin, kuinidin, karbamazepin, imipramine, glibenklamid, doksorubisin, midazolam, buspirone, almotriptan, dan teofilin Penggunaan bersama dapat meningkatkan kadar obat-obatan di atas.
Obat diuretik, antihipertensi lain, vasodilator Penggunaan bersama obat di atas dapat menurunkan tekanan darah hingga di bawah normal.
Neurotoksik litium Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan efek neurotoksik litium.
Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?
Masih dekat dengan jadwal sebelumnya Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
Sudah mendekati jadwal berikutnya Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
Jangan menggandakan dosis yang terlewat Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
Sering lupa mengonsumsi obat Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain untuk mengingatkan jadwal pemakaian obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami:
Nyeri dada dan detak jantung cepat atau lambat
Perasaan pusing seperti akan pingsan
Demam, sakit perut bagian atas, dan tidak enak badan
Masalah paru-paru, seperti gelisah, berkeringat, kulit pucat, mengi, terengah-engah, dan batuk dengan lendir berbusa
Sesak napas bahkan dengan aktivitas ringan, pembengkakan, dan penambahan berat badan yang cepat
Belum Ada UlasanJadilah yang pertama untuk mengulas produk ini.
Produk Terkait
FAQ
Membantu menurunkan tekanan darah tinggi
Mengatasi angina pektoris atau nyeri dada akibat penyumbatan oksigen pada pembuluh darah jantung
Membantu mencegah terjadinya stroke, serangan jantung, dan gangguan pada ginjal
Mengatasi gangguan irama jantung
Verapamil adalah obat golongan calcium-channel blockers yang membantu menurunkan tekanan darah dengan cara memperlebar pembuluh darah.
Aritmia supraventikular
Dewasa: 120-480 mg dikonsumsi dalam 3 dosis terbagi
Anak-anak 2 tahun ke atas: 40-120 mg dikonsumsi dalam 3 dosis terbagi
Angina perctoris
Dewasa: 120 mg dikonsumsi dalam 3 dosis terbagi
Hipertensi
Dewasa: 240 mg dikonsumsi dalam 3 dosis terbagi
Anak-anak 2 tahun ke atas: 40-120 mg dikonsumsi dalam 3 dosis terbagi
Profilaksisis infark miokard:
Dewasa: 360 mg sebagai dosis awal
Sebaiknya dikonsumsi dengan makanan
Mual.Cobalah mengonsumsi makanan ringan dan hindari makanan berat atau pedas. Minumlah obat ini setelah makan. Hubungi dokter jika gejala berlangsung lebih dari beberapa hari atau bertambah buruk.
MuntahMinumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah dehidrasi. Gejala dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Konsumsi makanan sederhana dan hindari makanan dengan rasa kuat, seperti pedas.
Sakit kepalaIstirahat dan tidur yang cukup akan membantu Anda lebih rileks. Jika Anda duduk dalam waktu lama, bangun dan sering-seringlah bergerak. Lemaskan otot rahang, leher, dan bahu Anda.
Kelelahan
Pusing
Penurunan tekanan darah
Sembelit (konstipasi)