Irbesartan Indofarma Tablet 150 mg (1 Strip @ 10 Tablet)

• Menurunkan tekanan darah tinggi, sehingga dapat membantu mencegah terjadinya stroke, serangan jantung, dan gangguan ginjal
• Membantu menjaga fungsi ginjal dari kerusakan akibat penyakit kencing manis (diabetes melitus)

Irbesartan bekerja dengan menghalangi efek hormon angiotensin. Proses tersebut dapat melebarkan dan merelaksasi pembuluh darah untuk mengurangi tekanan di dalamnya. Dengan begitu, darah dapat mengalir lebih lancar.

Selain itu, irbesartan juga memungkinkan ginjal membuang kelebihan air dan garam, sehingga dapat membantu meningkatkan fungsi ginjal.

Irbesartan 150 mg

Hipertensi: 150 mg/hari

• Dosis maksimal: 300 m/hari

Nefropati diabetik pada pasien diabetes melitus tipe 2: 150 mg/hari

• Dosis maksimal: 300 mg/hari

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

• Sakit kepala
  Beristirahat dan minum banyak cairan. Jangan minum terlalu banyak alkohol. Mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Sakit kepala biasanya hilang setelah minggu pertama penggunaan irbesartan.
  Jika sakit kepala berlanjut lebih dari satu minggu atau bertambah buruk, segera hubungi dokter.
• Pusing
  Jika mulai merasa pusing, berbaringlah agar tidak pingsan, duduklah sampai Anda merasa lebih baik. Jangan mengemudi atau menggunakan alat atau mesin jika merasa pusing.
• Muntah atau diare
  Minumlah cukup air untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Hubungi dokter atau apoteker jika Anda memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti urine lebih sedikit, berwarna gelap, atau berbau kuat.
• Mual
  Cobalah mengonsumsi obat ini setelah makan. Jangan makan terlalu banyak atau hindari mengonsumsi makanan pedas.
• Nyeri pada otot dan sendi
  Jika Anda mengalami nyeri, kelemahan, atau kelelahan otot yang tidak biasa dan bukan disebabkan berolahraga atau beraktivitas berat, segera hubungi dokter. Anda mungkin perlu tes darah untuk memeriksa penyebabnya.
• Rasa panas dan seperti terbakar pada dada akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan (heartburn)
• Pusing ketika beranjak dari duduk atau berbaring karena penurunan tekanan darah (hipotensi ortostatik)
• Nyeri pada otot, ligamen, saraf, tendon, dan sendi (gangguan muskuloskeletal)
• Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia)
• Nyeri dada
• Ruam pada kulit
• Telinga berdenging (tinnitus)
• Kelelahan
• Penurunan kadar trombosit dalam darah (trombositopenia)
• Peningkatan kadar kalium dalam darah (hiperkalemia)
• Gangguan pada saluran pencernaan
• Gangguan fungsi seksual (disfungsi seksual)
• Keringat dingin
• Meningkatkan kadar serum kreatinin
• Menggigil

Simpan pada suhu di bawah 25°C.

• Pasien dengan tekanan darah tinggi akibat penyempitan arteri yang membawa darah ke ginjal (hipertensi renovaskular)
• Pasien yang mengalami penyempitan pada satu atau lebih arteri yang membawa darah menuju ginjal (stenosis arteri ginjal unilateral atau bilateral)
• Pasien dengan penyakit hati
• Pasien yang mengalami penurunan volume intravaskular, penyempitan pada katup aorta atau mitral pada jantung (stenosis aorta atau mitral), atau salah satu bagian jantung menebal dan tersumbat tanpa sebab yang jelas (kardiomiopati hipertrofik obstruktif)
• Pasiendengan gangguan hormonal yang menyebabkan tekanan darah tinggi (aldosteronism primer)
• Pasien dengan diabetes tipe 2
• Pasien dengan kadar kalium tinggi dalam darah (hiperkalemia)
• Pasien dengan gangguan fungsi ginjal
• Pasien yang mengalami gagal jantung
• Pasien yang mengalami dehidrasi
• Pasien yang menderita gagal jantung kongestif

• Ibu hamil dan menyusui
• Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini
• Pasien yang mengonsumsi obat aliskiren atau obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi
• Pasien penderita gangguan ginjal dengan klirens kreatinin 60 ml/menit ke bawah