Imuran Tablet 50 mg (4 Strip @ 25 Tablet)

• Sistem kekebalan tubuh agar tubuh tidak menolak transplantasi organ seperti ginjal.
• Mengobati peradangan hati yang berlangsung selama 6 bulan (hepatitis aktif kronik).
• Mengobati peradangan sendi akibat sistem tubuh yang menyerang jaringannya sendiri (rheumatoid arthritis berat).
• Mengatasi penyakit autoimun kronis yang dapat menyebabkan peradangan pada bagian tubuh (lupus eritematosus sistemik).
• Mengatasi gangguan kesehatan kronis yang disebabkan oleh infeksi pada lapisan sistem pencernaan (Crohn).
• Mengatasi anemia yang disebabkan karena gangguan sistem imun, obat-obatan, infeksi atau transfusi darah yang tidak cocok (anemia hemolitik yang didapat).
• Mangatasi penyakit yang menyebabkan tubuh mudah berdarah atau berdarah, karena rendahnya jumlah sel keping darah (purpura trombositopenia idiopatik).
• Mengobati luka yang ketakutan yang ketakutan oleh kelemahan otot dan ruam kulit yang khas (dermatomiositis).
• Mengatasi gangguan kulit yang serius yang berkutat dengan lepuhan di kulit dan selaput lendir (pemfigus vulgaris).
• Mengobati peradangan pada pembuluh darah arteri, terutama pembuluh darah arteri yang berukuran kecil dan menengah, yang rentan mengalami kerusakan atau kerusakan (poliarteritis nodosa).

Azathioprine termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai imunosupresan. Ini bekerja untuk melemahkan sistem untuk membantu tubuh Anda menerima ginjal baru seolah-olah itu milik Anda sendiri dan agar jaringan tidak menyerang ginjal yang baru ditransplantasikan (dalam kasus transplantasi organ) atau untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada sendi Anda (dalam kasus rheumatoid arthritis).

Azathioprine 50 mg.

• Mencegah reaksi penolakan transplantasi dan meminimalkan toksisitas:
  
• Terapi untuk semua kondisi:
  
• Hepatitis aktif kronik: 1-1,5 mg/kg BB/hari.

Dosis dihitung dengan mengalikan berat badan pasien.

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan, dianjurkan untuk dikonsumsi pada saat makan atau sesudah makan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan.

• Merasa sangat lelah atau pusing, muntah, diare, demam, nyeri otot atau kaku, ruam kulit, masalah ginjal (seperti perubahan jumlah atau warna urine Anda).
  Ini mungkin tanda-tanda reaksi alergi. Beri tahu dokter Anda segera.
• Merasa tidak enak badan, suhu tinggi, sakit tenggorokan atau gejala infeksi.
  Beri tahu dokter Anda segera. Hal ini sangat penting terutama jika Anda pernah berada di dekat seseorang yang menderita cacar air atau herpes zoster.
• Memar atau pendarahan yang tidak terduga.
  Ini adalah gejala penekanan sumsum tulang. Beri tahu dokter Anda tentang hal ini secara langsung.
• Rambut rontok.
  Hal ini dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi bicarakan dengan dokter Anda jika menjadi merepotkan.
• Mual.
• Berkurangnya nafsu makan (anoreksia).
• Peradangan pada kelenjar pankreas (pankreatitis).
• Terbentuknya luka (tukak) gastroduodenal.
• Pendarahan usus.
• Penurunan jumlah trombosit dalam tubuh (trombositopenia).
• Anemia.
• Kematian sel dan kematian jaringan pada usus (nekrosis usus).
• Terbentuknya lubang pada dinding usus (perforasi usus).
• Infeksi yang disebabkan akibat virus, bakteri, jamur, atau parasit yang terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (opertunistik) terutama pada pasien penerima transplantasi yang mendapat penekan sistem imun lain secara bersamaan.
• Depresi sumsum tulang.
• Rendahnya jumlah sel darah putih di dalam tubuh (leukopenia).

Simpan ditempat sejuk dan kering, terlindung dari cahaya matahari.

• Pasien penderita gangguan pada ginjal, hati, pankreas, gangguan pencernaan, infeksi, kanker, dan kelainan darah.
• Lakukan pemantauan hitung darah lengkap setiap minggu selama 8 minggu pertama terapi.
• Pasien penderita kekurangan atau defisienzi enzim metiltransferase tiopurin yang diwariskan.
• Hindari paparan sinar matahari atau ultraviolet.
• Pasien lanjut usia.
• Hentikan penggunaan secara bertahap.
• Pasien yang akan menjalani vaksinasi atau operasi.

• Pasien yang memiliki alergi terhadap 6-merkaptopurin.
• Wanita hamil dan ibu menyusui.
• Pasien yang memiliki riwayat rheumathoid arthritis yang sebelumnya sudah penah menggunakan obat golongan agen alkali seperti chlorambucil dan cyclophosphamide.