Obat ResepProduk ini hanya dapat dibeli melalui Chat Dokter berdasarkan gejala Anda.
Deskripsi
Granon tablet adalah obat untuk mencegah terjadinya mual dan muntah akibat terapi kanker (kemoterapi). Obat ini termasuk dalam golongan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Granon tablet mengandung zat aktif granisetron hidroklorida yang bekerja dengan menghalangi zat penyebab muntah (serotonin).
Mencegah terjadinya mual dan muntah akut yang disebabkan karena terapi kanker (kemoterapi).
Komposisi
Granisetron hidroklorida 1 mg.
Dosis
Dewasa:
Dosis umum: 1 mg sebanyak 2 kali/hari atau 2 mg sebanyak 1 kali/hari. Penggunaan obat ini dilanjutkan hingga 1 minggu setelah prosedur kemoterapi.
Dosis dikonsumsi hingga 1 jam sebelum kemoterapi. Dosis maksimal: 9 mg.
Aturan pakai
Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
Efek Samping
Sakit kepala.
Gangguan kesulitan buang air besar (konstipasi).
Peningkatan transaminase hati.
Reaksi alergi.
Ruam pada kulit.
Reaksi alergi berat (anafilaktik).
Diare. Kehilangan kesadaran.
Mengantuk.
Kelelahan.
Lemas (asthenia).
Sakit perut.
Muntah.
Pusing.
Demam.
Flu.
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 15-30°C dan terlindung dari cahaya.
Perhatian Khusus
Penggunaan obat ini dapat menyebabkan terjadinya pengurangan pergerakan (motilitas) usus.
Lakukan pemantauan pada pasien yang memiliki tanda-tanda penyumbatan (obstruksi) usus.
Pasien penderita penyakit hati. Dapat menyebabkan lamanya waktu yang dibutuhkan jantung untuk melakukan repolarisasi setelah terjadinya proses depolarisas (interval QT).
Pasien yang mengalami intoleransi glukosa, kkeurangan laktase atau malabsorpsi glukosa-galaktosa.
Dapat menyebabkan terjadinya peningkatan kadar serotonin jika dikonsumsi dengan obat peningkat serotonin (serotogenik) lainnya.
Wanita hamil dan ibu menyusui.
Hindari penggunaan jika terjadi reaksi alergi.
Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)
Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
Mencegah terjadinya mual dan muntah akut yang disebabkan karena terapi kanker (kemoterapi).
Dewasa:
Dosis umum: 1 mg sebanyak 2 kali/hari atau 2 mg sebanyak 1 kali/hari. Penggunaan obat ini dilanjutkan hingga 1 minggu setelah prosedur kemoterapi.
Dosis dikonsumsi hingga 1 jam sebelum kemoterapi. Dosis maksimal: 9 mg.
Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
Sakit kepala.
Gangguan kesulitan buang air besar (konstipasi).
Peningkatan transaminase hati.
Reaksi alergi.
Ruam pada kulit.
Reaksi alergi berat (anafilaktik).
Diare. Kehilangan kesadaran.
Mengantuk.
Kelelahan.
Lemas (asthenia).
Sakit perut.
Muntah.
Pusing.
Demam.
Flu.