Goflex tablet adalah obat untuk mengatasi rasa sakit dan nyeri akibat peradangan sendi, seperti rheumatoid arthritis yang terjadi karena sistem imun atau kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri dan osteoartritis yang disebabkan kerusakan tulang rawan.
Goflex tablet mengandung nabumetone sebagai zat aktifnya. Nabumetone digunakan untuk meredakan nyeri, bengkak, dan kaku yang disebabkan radang sendi. Cara kerjanya adalah dengan menghentikan produksi zat yang menyebabkan nyeri, demam, dan pembengkakan oleh tubuh.
Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter.
Informasi zat aktif :
Nabumetone adalah obat golongan NSAID atau nonsteroidal anti-inflammatory drug yang mengakibatkan penghambatan produksi prostaglandin penyebab peradangan.
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, nabumetone diketahui memiliki status:
- Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran cerna. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah sekitar 35%. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma sekitar 3 jam.
- Distribusi: Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Volume distribusi 7,5 L.
- Metabolisme: Mengalami metabolisme lintas pertama yang cepat di hati menjadi metabolit aktif.
- Ekskresi: Melalui urine kira-kira 80% sebagai metabolit tidak aktif dan feses 9%. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 24 jam.
Kategori kehamilan dan menyusui :
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Goflex tablet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.
Interaksi obat :
- Nabutametone dan warfarin
Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menggunakan aspirin bersama nabumetone. Menggabungkan obat-obatan ini dapat meningkatkan risiko timbulnya luka pada saluran pencernaan dan pendarahan. - Duloxetine dan escitalopram
Menggunakan dulooxetine bersama nabumetone dapat meningkatkan risiko perdarahan. Interaksi lebih mungkin terjadi jika Anda berusia lanjut atau menderita penyakit ginjal atau hati.
Apa yang harus dilakukan jika dosis terlewat :
- Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat. - Sudah mendekati jadwal berikutnya
Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya. - Jangan menggandakan dosis yang terlewat
Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter. - Sering lupa mengonsumsi obat
Jika sering lupa menggunakan obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter :
Hentikan penggunaan nabumetone dan segera hubungi dokter jika Anda mengalami:
- Sesak napas
- Pembengkakan atau penambahan berat badan yang cepat
- Kemerahan (ruam) kulit
- Tanda-tanda perdarahan perut, seperti tinja berdarah, batuk darah, atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi
- Masalah hati, seperti mual, sakit perut bagian atas, gatal, perasaan lelah, gejala seperti flu, kehilangan nafsu makan, urine berwarna gelap, tinja berwarna tanah liat, dan kulit atau mata menguning
- Masalah ginjal, seperti sedikit atau tidak dapat buang air kecil, nyeri atau sulit buang air kecil, bengkak di kaki atau pergelangan kaki, merasa lelah, atau sesak napas
- Tanda sel darah merah rendah (anemia), seperti kulit pucat, kelelahan yang tidak biasa, rasa pusing atau sesak napas, serta tangan dan kaki dingin