SehatQ
SehatQ Profile
|
|
|
Stok Habis
Glucovance tablet adalah obat untuk terapi tambahan pada pasien diabetes melitus tipe 2

Glucovance 500 mg/5 mg 10 Tablet


Harga Produk
Rp 54.200

Stok HabisCari produk lain dikategoriObat Kerasataulihat selengkapnya dari Glucovance

logo-prescription
Obat ResepProduk ini hanya dapat dibeli melalui Chat Dokter berdasarkan gejala Anda.

Deskripsi

Glucovance tablet adalah obat untuk mengontrol gula darah tinggi pada pasien diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 merupakan kondisi ketika tubuh tidak dapat menggunakan insulin secara normal dan mengontrol jumlah gula dalam darah.

Glucovance tablet mengandung zat aktif metformin dan glibenclamide. Kombinasi metformin dan glibenclamide hanya dapat digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2, tetapi tidak bisa digunakan untuk mengobati diabetes tipe 1 atau ketoasidosis diabetik, yairu kondisi serius yang dapat terjadi jika gula darah tinggi tidak diobati.

Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. 

Nikmati promo GRATIS ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya di sini.

Glucovance 500 mg/5 mg 10 Tablet
Golongan Obat
Obat Keras
Informasi Tambahan
obat resep
Kandungan Utama

Glibenclamide, metformin HCl

Kelas Terapi

Antidiabetes

Klasifikasi

Biguanida

Kategori Kehamilan

Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya.
Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.

Informasi Zat Aktif

Metformin dapat menunda penyerapan glukosa pada usus dan meningkatkan sensitivitas insulin. Caranya adalah dengan meningkatkan penyerapan dan pemanfaatan glukosa.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, metformin diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap secara perlahan dan tidak lengkap dari saluran pencernaan. Makanan mengurangi kadar dan sedikit memperlambat penyerapan. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) sekitar 50-60% pada waktu puasa dan dapat berkurang jika dikonsumsi bersama makanan.
  • Distribusi: Didistribusikan dan berkonsentrasi di hati, ginjal, dan saluran pencernaan. Melintasi plasenta dan memasuki ASI.
  • Metabolisme: Tidak dimetabolisme.
  • Ekskresi: Melalui urine (90% dalam bentuk obat yang tidak berubah). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 6,2 jam di dalam plasma dan sekitar 17,6 jam dalam darah.

Glibenclamide dapat menurunkan konsentrasi glukosa darah dengan merangsang sekresi insulin dari sel beta pankreas. Obat ini juga dapat mengurangi pengeluaran glukosa dari hati dan meningkatkan sensitivitas insulin.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, glibenclamide diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Mudah diserap dari saluran cerna. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak konsentrasi plasma) selama 2-4 jam.
  • Distribusi: Melintasi plasenta. Pengikatan protein plasma: 99%, terutama pada albumin.
  • Metabolisme: Hampir sepenuhnya dimetabolisme di hati menjadi metabolit yang sangat aktif.
  • Ekskresi: Melalui urine (50%) dan feses (50%), sebagai metabolit. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) selama 10 jam.

Terapi tambahan pada pasien penderita diabetes melitus tipe 2 yang melakukan diet dan olahraga untuk menurunkan kadar gula darah.

  • Metformin hydrochloride 500 mg.
  • Glibenclamide 5 mg.

1 tablet sebanyak 2 kali/hari, dosis maksimal glibenclamide 20 mg dan metformin 2 g.

Dikonsumsi bersama makanan.

Ya
  • Sakit perut.
    Istirahatkan tubuh Anda agar lebih rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering dapat membantu mengurangi efek samping ini. Anda juga bisa mengompres perut dengan bantalan panas atau botol berisi air panas.
  • Sakit kepala.
    Istirahat dan tidur yang cukup akan membantu Anda lebih rileks. Jika Anda duduk dalam waktu yang lama, bangun dan sering-seringlah bergerak. Lemaskan otot rahang, leher, dan bahu Anda.
  • Pusing.
    Berbaringlah hingga pusing hilang, lalu bangun secara perlahan. Bergeraklah dengan hati-hati. Beristirahatlah yang banyak. Minumlah banyak cairan terutama air, serta hindari kopi, rokok, alkohol, dan obat-obatan.
  • Mual.
    Konsumsilah makanan ringan dan hindari makanan berat. Minumlah obat ini setelah makan. Hubungi dokter jika gejala berlangsung lebih dari beberapa hari atau bertambah buruk.
  • Muntah.
    Minumlah banyak air untuk menghindari terjadinya kekurangan cairan atau dehidrasi. Minumlah sedikit demi sedikit. Jangan minum obat lain untuk mengobati muntah tanpa berbicara dengan dokter atau apoteker.
  • Diare.
    Untuk mengatasi diare ringan, Anda perlu mengganti cairan dan elektrolit (garam) yang hilang dengan meminum banyak air atau minuman olahraga kaya elektrolit. Hindari kopi, minuman berkafein, minuman manis, soda, dan alkohol karena memiliki efek pencahar. Sebaiknya, hindari juga produk susu.
  • Gula darah rendah di bawah normal (hipoglikemia).
  • Berat badan bertambah.
  • Infeksi saluran napas atas.

Simpan pada suhu di bawah 30ºC.

  • Pasien penderita masalah hormon pada kelenjar tiroid, kelenjar hipofisis, atau kelenjar adrenal.
  • Pasien penderita masalah jantung atau pembuluh darah termasuk gagal jantung.
  • Pasien penderita masalah ginjal.
  • Pasien penderita masalah hati.
  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien penderita penyakit hati parah.
  • Pasien penderita gagal ginjal atau penyakit ginjal parah.
  • Pasien dengan kondisi kesulitan bernapas parah.
  • Pasien dengan ketergantungan alkohol.
  • Pasien diabetes mellitus tipe I, atau dikenal sebagai diabetes ketergantungan insulin.
  • Pasien penderita diabetes tipe II yang sudah terkontrol cengan baik oleh makanan saja.
  • Pasien penderita komplikasi diabetes akibat tingginya kadar keton dalam darah (ketoasidosis diabetikum).
  • Pasien penderita kehilangan carian tubuh (dehidrasi), misalnya karena diare terus-menerus serta muntah berulang, kehilangan darah parah, atau syok.
  • Pasien penderita infeksi parah atau kondisi jaringan tubuh yang mati akibat tersumbatnya aliran darah (gangren).
  • Pasien penderita masalah jantung atau pembuluh darah tertentu, termasuk serangan jantung atau gagal jantung.
  • Pasien penderita kesulitan menyerap (sindrom malabsorpsi) glukosa dan jenis gula galaktosa atau kekurangan (defisiensi) enzim laktase.
  • Pasien penderita penggumpalan darah di paru-paru, gejalanya meliputi batuk, sesak napas, nyeri dada, dan detak jantung cepat.
  • Pasien penderita peradangan pankreas (pankreatitis), gejalanya meliputi sakit perut bagian atas yang parah, seringkali disertai mual dan muntah.
  • Pasien penderita gangguan darah langka akibat heme tidak terbentuk sempurna (porfiria).
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Interaksi (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Aspirin.
    Penggunaan bersama aspirin dapat meningkatkan risiko penurunan kadar gula darah di bawah normal (hipoglikemia) yang ditandai dengan sakit kepala, pusing, mengantuk, tremor, mual, rasa lapar, dan detak jantung cepat.
  • Dofetilide.
    Penggunaan bersama dofetilide dapat meningkatkan risiko asidosis laktat dan detak jantung tidak teratur.
  • Warfarin.
    Penggunaan bersama warfarin dapat mempengaruhi proses pembekuan darah.
  • Methotrexare.
    Penggunaan bersama methotrexate dapat meningkatkan kadar methotrexate dalam tubuh.
  • Fluconazole dan ketoconazole.
    Penggunaan bersama obat antijamur, seperti fluconazole dan ketoconazole dapat meningkatkan kadar glibenclamide dalam tubuh, sehingga mempengaruhi kadar gula darah.
  • Furosemide.
    Penggunaan bersama furosemide dapat meningkatkan atau menurunkan kadar gula darah pada pasien kencing manis (diabetes).

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa menggunakan obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Nyeri otot yang tidak biasa.
  • Merasa dingin.
  • Kesulitan bernapas.
  • Merasa pusing, lelah, atau sangat lemah.
  • Sakit perut dan muntah.
  • Detak jantung lambat atau tidak teratur.
DKL1715809217C1

1 strip @ 10 tablet (500 mg/5 mg)

Merck Indonesia
Ulasan Pembeli

Produk Terkait

FAQ

Terapi tambahan pada pasien penderita diabetes melitus tipe 2 yang melakukan diet dan olahraga untuk menurunkan kadar gula darah.

1 tablet sebanyak 2 kali/hari, dosis maksimal glibenclamide 20 mg dan metformin 2 g.

Dikonsumsi bersama makanan.

Sakit perut.Istirahatkan tubuh Anda agar lebih rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering dapat membantu mengurangi efek samping ini. Anda juga bisa mengompres perut dengan bantalan panas atau botol berisi air panas.Sakit kepala.Istirahat dan tidur yang cukup akan membantu Anda lebih rileks. Jika Anda duduk dalam waktu yang lama, bangun dan sering-seringlah bergerak. Lemaskan otot rahang, leher, dan bahu Anda.Pusing.Berbaringlah hingga pusing hilang, lalu bangun secara perlahan. Bergeraklah dengan hati-hati. Beristirahatlah yang banyak. Minumlah banyak cairan terutama air, serta hindari kopi, rokok, alkohol, dan obat-obatan.Mual.Konsumsilah makanan ringan dan hindari makanan berat. Minumlah obat ini setelah makan. Hubungi dokter jika gejala berlangsung lebih dari beberapa hari atau bertambah buruk.Muntah.Minumlah banyak air untuk menghindari terjadinya kekurangan cairan atau dehidrasi. Minumlah sedikit demi sedikit. Jangan minum obat lain untuk mengobati muntah tanpa berbicara dengan dokter atau apoteker.Diare.Untuk mengatasi diare ringan, Anda perlu mengganti cairan dan elektrolit (garam) yang hilang dengan meminum banyak air atau minuman olahraga kaya elektrolit. Hindari kopi, minuman berkafein, minuman manis, soda, dan alkohol karena memiliki efek pencahar. Sebaiknya, hindari juga produk susu.Gula darah rendah di bawah normal (hipoglikemia).Berat badan bertambah.Infeksi saluran napas atas.

Nama Produk

Glucovance 500 mg/5 mg 10 Tablet