Fucidin Krim 15 g

Fucidin krim adalah obat antibiotik untuk mengatasi infeksi kulit yang disebabkan bakteri. Obat ini juga digunakan untuk membantu pengobatan infeksi folikulitis, yaitu peradangan yang terjadi pada folikel atau tempat tumbuh rambut serta infeksi furunkulosis, yaitu infeksi karena bakteri yang menimbulkan benjolan bernanah dan terasa sakit.

Fucidin cream mengandung zat aktif asam fusidat atau fusidic acid. Asam fusidat dalam obat ini bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab infeksi di kulit.

Obat ini merupakan obat keras, sehingga untuk mendapatkannya harus dengan resep dokter. Penggunaan krim ini juga harus di bawah pengawasan dokter untuk mencegah penyalahgunaan obat yang tidak diharapkan.

Informasi zat aktif :

Fusidic acid adalah obat yang bekerja dengan cara mematikan atau membunuh bakteri penyebab infeksi pada kulit, sehingga infeksi tersebut bisa diatasi.

Berdasarkan cara kerja obat dalam tubuh, fusidic acid memiliki status seperti :

• Absorbsi: Diserap dengan baik dari saluran pencernaan (oral). Penyerapan lebih cepat pada anak-anak dibandingkan pada orang dewasa.
• Distribusi: Tersebar luas ke jaringan dan cairan tubuh, termasuk tulang. Melintasi plasenta dan memasuki ASI. 
• Metabolisme: Dimetabolisme di hati.
• Ekskresi: Empedu (terutama sebagai metabolit), feses (2% sebagai obat yang tidak berubah), dan urine selama 5-6 jam (waktu paruh eliminasi).

Kategori kehamilan dan menyusui :

Kategori N: Keamanan penggunaan Fucidin krim pada ibu hamil dan menyusui belum diketahui. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya.

Interaksi obat :

• Acalabrutinib, acebutolol dan abemaciclib.
  Penggunaan bersama asam fusidat dapat menurunkan efektivitas obat diatas.
• Acipimox.
  Penggunaan bersama asam fusidat dapat menyebabkan miopati atau gangguan otot dalam tubuh dan mioglobinuria, yaitu adanya protein mioglobin pada urine yang membuat urine berwarna merah.

Apa yang harus dilakukan jika dosis terlewat :

• Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
  Jika masih dekat dengan jadwal menggunakan obat sebelumnya, segera gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
• Sudah mendekati jadwal berikutnya.
  Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan gunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
• Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
  Jangan menggunakan total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
• Sering lupa mengonsumsi obat.
  Jika sering lupa menggunakan obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal pemakaian obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter :

Hentikan penggunaan dan hubungi dokter jika Anda mengalami iritasi, gatal, dan rasa terbakar pada kulit.