SehatQ
SehatQ Profile
|
|
|
Stok Habis
Forten Tablet adalah obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi.

Forten 25 mg 10 Tablet


Stok HabisCari produk lain dikategoriHipertensiataulihat selengkapnya dari Forten
logo-prescription
Obat ResepProduk ini hanya dapat dibeli melalui Chat Dokter berdasarkan gejala Anda.

Deskripsi

Forten adalah obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi (hipertensi), gagal jantung, dan gangguan ginjal pada pasien penderita penyakit kencing manis (diabetes). Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Forten tablet mengandung zat aktif captopril.

Hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah ke dinding arteri cukup tinggi, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung. Captopril memungkinkan darah mengalir lebih mudah dan mengurangi kerja jantung dalam memompa darah.

Proses ini akan menurunkan tekanan darah, serta meningkatkan kemampuan jantung untuk memompa darah dan aliran darah di ginjal.

Obat ini merupakan obat keras yang memerlukan resep dokter.

Obat yang Anda terima memiliki masa kedaluwarsa sekurang-kurangnya 4 bulan dengan kemasan yang masih tersegel.

Nikmati promo GRATIS ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya di sini.

Forten 25 mg 10 Tablet
Golongan Obat
Obat Keras
Informasi Tambahan
obat resep
Kandungan Utama

Captopril

Kelas Terapi
Antihipertensi
Klasifikasi

ACE Inhibitor

Kategori Kehamilan

Kategori D: Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat ini menimbulkan risiko pada janin manusia. Penggunaan pada ibu hamil dapat dipertimbangkan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Misalnya, bila obat dibutuhkan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius, di saat obat lain tidak efektif atau tidak bisa diberikan.

Informasi Zat Aktif

Captopril bekerja dengan memblokir enzim pengubah angiotensin. Pemblokiran ini dapat memperlebar pembuluh darah dan membantu mengurangi jumlah air yang dimasukkan kembali ke dalam darah oleh ginjal.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, captopril diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap cepat dari saluran pencernaan, yaitu sekitar 60-75%. Konsentrasi serum dapat menurun dengan adanya makanan. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah sekitar 60-75%. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma sekitar 1-2 jam.
  • Distribusi: Melintasi plasenta dan memasuki ASI dalam jumlah kecil.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati.
  • Ekskresi: Melalui urine. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan tubuh dari separuh kadar awal obat sekitar 2-3 jam.
  • Menurunkan tekanan darah tinggi
  • Mencegah strok dan serangan jantung
  • Mengobati penyakit gagal jantung kongestif
  • Mengatasi masalah ginjal yang disebabkan diabetes melitus

Captopril 25 mg

Dewasa:

  • Dosis awal: 12,5 mg sebanyak 2 kali/hari
  • Dosis pemeliharaan: 25 mg sebanyak 2 kali/hari, dapat ditingkatkan dengan selang 2-4 minggu hingga diperoleh respons yang memuaskan
  • Dosis maksimum: 50 mg sebanyak 2 kali/hari

Dikonsumsi sesuai petunjuk penggunaan atau anjuran dokter

Ya
  • Mual dan muntah
    Mual dan muntah dapat menyebabkan dehidrasi. Minumlah banyak cairan untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urin, serta urin berwarna gelap dan berbau menyengat. Hindari mengonsumsi makanan kaya rasa, seperti makanan pedas, dan tetaplah mengonsumsi makanan sederhana.
  • Diare
    Minumlah sedikit air, tetapi lebih sering. Bicaralah dengan apoteker jika Anda mengalami tanda-tanda dehidrasi. Hindari mengonsumsi obat untuk mengobati diare tanpa berbicara dengan apoteker atau dokter.
  • Sakit kepala
    Ketika sakit kepala, beristirahat dan minumlah banyak cairan. Hindari mengonsumsi alkohol karena akan memperburuk keadaan. Jika sakit kepala terjadi lebih dari seminggu atau bertambah buruk, konsultasikan dengan dokter.
  • Pusing

Simpan di tempat kering dan sejuk pada suhu di bawah 30°C. Jauhkan dari cahaya matahari langsung.

  • Pasien penderita skleroderma, yaitu penyakit autoimun yang menyerang jaringan ikat, sehingga membuat jaringan tersebut menebal dan mengeras
  • Pasien penderita artritis reumatoid, yaitu peradangan sendi akibat sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri
  • Pasien penderita sindrom Marfan, yaitu penyakit gangguan pada jaringan ikat yang terjadi akibat kelainan genetik
  • Pasien penderita sindrom Sjogre atau kelainan genetik dengan gejala mulut dan mata kering
  • Pasien penderita penyakit ginjal atau pasien yang sedang menjalani cuci darah
  • Pasien penderita penyakit hati
  • Pasien yang pernah menjalani tranplantasi organ
  • Pasien penderita lupus
  • Ibu menyusui
  • Pasien penderita gangguan ginjal
  • Wanita hamil
  • Pasien penderita kencing manis yang mengonsumsi aliskiren
  • Pasien yang memiliki alergi dengan captopril atau obat ACE inhibitor lainnya

Interaksi (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Aliskiren
    Penggunaan bersama aliskiren dapat meningkatkan risiko gangguan fungsi ginjal
  • Lithium
    Captopril dapat meningkatkan kadar lithium dan risiko efek samping, seperti pandangan kabur
  • Prokainamid dan obat penekan sistem imun (imunosupresan)
    Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan risiko penurunan jumlah sel darah putih dalam tubuh (leukopenia)
  • Agen penghambat adrenergik dan NSAID, seperti indometasin dan ibuprofen
    Penggunaan bersama obat di atas dapat menurunkan tekanan darah hingga di bawah batas normal (hipotensi)
  • Diuretik tiazid atau loop, kecuali furosemid dan hidroklortiazid
    Penggunaan bersama obat di atas dapat mengakibatkan hipotensi atau tekanan darah rendah
  • Amilorid, spironolakton, dan triamteren
    Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan kadar kalium dalam tubuh hingga di atas normal (hiperkalemia)
  • Obat penyakit kencing manis (antidiabetik) oral, seperti sulfonilurea
    Captopril dapat meningkatkan efektivitas obat di atas dalam menurunkan kadar gula darah, sehingga dapat menurunkan kadar gula darah menjadi sangat rendah (hipoglikemia)
  • Probenesid
    Penggunaan bersama probenesid dapat menurunkan pembersihan ginjal
  • Obat untuk gagal jantung (agen simpatomimetik)
    Penggunaan bersama agen simpatomimetik dapat menurunkan tekanan darah, sehingga menyebabkan risiko hipotensi atau tekanan darah terlalu rendah

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda
  • Sering lupa mengonsumsi obat
    Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Jika efek samping tidak kunjung hilang atau bertambah buruk, segera hubungi dokter Anda

DKL0408510410C1

1 strip @ 10 tablet (25 mg)

Hexpharm Jaya

Sesuai kemasan per Mei 2023

SehatQ
Belum Ada UlasanJadilah yang pertama untuk mengulas produk ini.

Produk Terkait

FAQ

Menurunkan tekanan darah tinggiMencegah strok dan serangan jantungMengobati penyakit gagal jantung kongestifMengatasi masalah ginjal yang disebabkan diabetes melitus

Dewasa:Dosis awal: 12,5 mg sebanyak 2 kali/hariDosis pemeliharaan: 25 mg sebanyak 2 kali/hari, dapat ditingkatkan dengan selang 2-4 minggu hingga diperoleh respons yang memuaskanDosis maksimum: 50 mg sebanyak 2 kali/hari

Dikonsumsi sesuai petunjuk penggunaan atau anjuran dokter

Mual dan muntahMual dan muntah dapat menyebabkan dehidrasi. Minumlah banyak cairan untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urin, serta urin berwarna gelap dan berbau menyengat. Hindari mengonsumsi makanan kaya rasa, seperti makanan pedas, dan tetaplah mengonsumsi makanan sederhana.DiareMinumlah sedikit air, tetapi lebih sering. Bicaralah dengan apoteker jika Anda mengalami tanda-tanda dehidrasi. Hindari mengonsumsi obat untuk mengobati diare tanpa berbicara dengan apoteker atau dokter.Sakit kepalaKetika sakit kepala, beristirahat dan minumlah banyak cairan. Hindari mengonsumsi alkohol karena akan memperburuk keadaan. Jika sakit kepala terjadi lebih dari seminggu atau bertambah buruk, konsultasikan dengan dokter.Pusing

Nama Produk

Forten 25 mg 10 Tablet