Fluimucil Pediatric Granul 100 mg Sachet

Acetylcysteine adalah ​​obat yang digunakan untuk menurunkan kekentalan atau viskositas lendir. Dalam kasus keracunan atau toksisitas paracetamol, acetylcysteine bertindak sebagai agen hepatoprotektif dengan memulihkan glutathione hati, berfungsi sebagai pengganti antioksidan kuat (glutathione).

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, acetylcysteine diketahui memiliki status:

• Absorpsi: Cepat diserap dari saluran pencernaan. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) sekitar 4-10%. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu konsentrasi puncak plasma) sekitar 1-3,5 jam
• Distribusi: Melintasi plasenta dan terdeteksi dalam darah. Volume distribusi: 0,47 L/kg. Ikatan protein plasma: 66-87%.
• Metabolisme: Dimetabolisme di hati dan metabolisme di dinding usus
• Ekskresi: Melalui urine (13-38%). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 6,25 jam untuk total acetylcysteine.

Mengencerkan dahak pada kondisi:

• Asma bronkial
• Penyakit keturunan berupa lendir dalam tubuh menjadi lebih kental dan lengket (cystic fibrosis atau fibrosis kistik)
• Peradangan paru-paru akibat infeksi bakteri (pneumonia)
• Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
• Peradangan bronkus (bronkitis)
• Kerusakan kantong udara kecil atau alveolus pada paru-paru (emfisema)

Fluimucil Pediatric granul mengandung zat aktif acetylcysteine, yaitu larutan asam amino alami yang digunakan untuk membantu membersihkan lendir di saluran pernapasan.

N-Acetylcysteine 100 mg

Anak-anak: 1 sachet sebanyak 2-4 kali/hari. Dilakukan selama 5-10 hari.

Larutkan satu sachet obat dengan air putih, sesuaikan dengan takaran yang tertera pada label. Aduk hingga terlarut sempurna sebelum diminum. Konsumsi obat ini setelah makan.

• Mual
  Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda. Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur.
  Anda juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sedikit sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari.
• Muntah
  Cobalah minum banyak cairan seperti air dan buah labu untuk menghindari dehidrasi, minumlah secara perlahan, dan sesering mungkin. Tanda-tanda dehidrasi yaitu urine lebih sedikit dari biasanya, berwarna gelap, dan berbau tajam.
  Jika muntah berlanjut selama lebih dari 24 jam, segera hubungi dokter. Jangan mengonsumsi obat lain untuk mengobati muntah tanpa berkonsultasi kepada apoteker atau dokter.
• Sakit perut
  Ketika Anda merasa sakit perut, cobalah untuk beristirahat. Makanlah dalam porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering. Anda juga bisa mengompres perut menggunakan handuk hangat atau botol berisi air panas. Jika sakit perut memburuk, hubungi dokter atau apoteker.
• Peningkatan batuk
• Seriawan
• Ruam
• Pilek
• Demam
• Sesak dada

Simpan pada suhu di bawah 30°C.

• Pasien penderita tekanan darah tinggi (hipertensi)
• Pasien penderita gagal jantung kongestif
• Pasien penderita penyakit ginjal
• Pasien penderita sakit maag
• Pasien penderita perdarahan pada perut atau kerongkongan (varises esofagus)
• Pasien yang menjalani diet rendah garam
• Wanita hamil dan ibu menyusui.
• Bayi dan anak berusia lebih dari 6 tahun harus dengan petunjuk dokter

Berikan obat setelah makan pada penderita dengan riwayat radang lambung (gastritis). Cukupi kebutuhan cairan selama mengonsumsi obat ini.

Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya.
Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.

• Pasien yang memiliki alergi terhadap acetylcysteine
• Pasien yang memiliki kelainan genetik yang tidak bisa mencerna gula jenis fruktosa, glukosa, dan galakstosa
• Anak-anak berusia di bawah 2 tahun

• Arang aktif
  Arang aktif dapat menurunkan efektivitas acetylcysteine dalam mengencerkan dahak.
• Nitrogliserin
  Penggunaan bersama nitrogliserin dapat meningkatkan efek pelebaran pembuluh darah atau vasodilatasi.
• Antibiotik
  Acetylcysteine dapat menurunkan efektivitas antibiotik dalam mengatasi infeksi bakteri.
• Obat untuk batuk kering atau antitusif, seperti codeine
  Penggunaan bersama obat di atas akan menyebabkan risiko penumpukan dahak.

• Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
  Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
• Sudah mendekati jadwal berikutnya
  Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
• Jangan menggandakan dosis yang terlewat
  Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter.
• Sering lupa mengonsumsi obat
  Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Hubungi dokter jika Anda mengalami:

• Muntah parah atau berkelanjutan
• Batuk darah atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi
• Tanda-tanda bahwa obatnya mungkin tidak bekerja seperti sakit perut bagian atas, kehilangan nafsu makan, urine berwarna gelap, feses berwarna seperti tanah liat, dan penyakit kuning (kulit atau mata menguning)