Flasicox kaplet adalah obat terapi jangka pendek untuk mengatasi gejala peradangan pada sendi. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Flasicox kaplet mengandung zat aktif meloxicam.
Meloxicam adalah obat golongan antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang bermanfaat untuk meredakan nyeri, pembengkakan, dan kaku yang disebabkan peradangan ringan pada sendi akibat gesekan ujung tulang penyusun sendi atau osteoartritis.
Selain itu, obat ini juga dapat mengatasi peradangan sendi akibat sistem imun menyerang sel-sel yang sehat, atau disebut juga rheumatoid arthritis.
Informasi zat aktif :
Meloxicam adalah obat golongan NSAID yang memiliki aktivitas meredakan peradangan (antiinflamasi), meredakan nyeri (analgesik), dan meredakan demam (antipiretik).
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, meloxicam diketahui memiliki status:
- Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran pencernaan. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak konsentrasi plasma) selama 4-5 jam.
- Distribusi: Volume distribusi: kira-kira 10 liter. Ikatan protein plasma sekitar 99,4%.
- Metabolisme: Dimetabolisme di hati melalui.
- Ekskresi: Melalui urin dan tinja sebagai metabolit tidak aktif. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 15-22 jam.
Kategori kehamilan dan menyusui :
Pada trimester pertama dan kedua:
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Flasicox kaplet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.
Pada trimester ketiga:
Kategori D: Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat ini menimbulkan risiko pada janin manusia.
Penggunaan pada ibu hamil dapat dipertimbangkan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Misalnya, bila obat dibutuhkan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius, di mana obat lain tidak efektif atau tidak bisa diberikan.
Interaksi obat :
- Obat penurun tekanan darah tinggi, seperti golongan ACE inhibitor, antagonis angitensin II, dan beta blocker.
Meloxicam dapat menurunkan efektivitas obat penurun tekanan darah tinggi. - Obat penghambat pembekuan darah, seperti warfarin dan heparin.
Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan risiko luka atau perdarahan pada saluran pencernaan. - Colestiramine.
Meloxicam dapat menurunkan efektivitas kolestiramin, sehingga dapat meningkatkan efek sampingnya. - Ciclosporin dan tacrolimus.
Penggunaan meloxicam dan obat di atas dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal. - Lithium, digoxin, dan methotrexate.
Penggunaan meloxicam dan obat di atas dapat meningkatkan kadar kalium (hiperkalemia).
Apa yang harus dilakukan jika dosis terlewat :
- Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat. - Sudah mendekati jadwal berikutnya.
Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya. - Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter. - Sering lupa mengonsumsi obat.
Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter :
Segera hubungi dokter jika Anda memiliki efek samping serius, seperti:
- Gejala gagal jantung, seperti pergelangan kaki atau kaki bengkak, kelelahan yang tidak biasa, serta kenaikan berat badan yang tidak biasa atau tiba-tiba.
- Sakit kepala terus menerus dan parah.
- Tanda-tanda masalah ginjal, seperti perubahan jumlah urine.
- Leher kaku yang tidak dapat dijelaskan.
- Mudah memar atau perdarahan.
- Perubahan suasana hati.
Merek: Flasicox
Bentuk sediaan: Kaplet
Principal/Distributor obat: Ifars Pharmaceutical Laboratories
Manufacture: Ifars Pharmaceutical Laboratories
Kemasan obat: 1 strip @ 15 kaplet (15 mg)
Indikasi/Manfaat Flasicox Kaplet 15 mg (1 Strip @ 15 Kaplet)
Kegunaan obat Flasicox, antara lain:
- Pengobatan jangka pendek untuk mengatasi osteoartritis.
- Pengobatan jangka panjang untuk mengatasi arthritis rheumatoid.
- Pengobatan untuk mengbati peradangan kronis yang dapat menyebabkan menutupnya celah antar ruas tulang belakang (spondilitis ankilosa).
Flasicox dapat membantu mengurangi pembengkakan dengan menghambat kerja enzim cyclooxygenase-1 dan 2 Enzim ini dapat membantu pembentukan prostaglandin atau zat yang menyebabkan peradangan di tubuh. Menghambat kerja enzim tersebut akan turut menghambat pembentukan prostaglandin, sehingga mampu mengurangi gejala peradangan.
Dosis Flasicox Kaplet 15 mg (1 Strip @ 15 Kaplet)
- Rheumatoid arthritis: 15 mg/hari, dosis dapat dikurangi hingga 7,5 mg/hari.
- Osteoarthritis: 7,5 mg/hari, dosis dapat ditingkatkan hingga 15 mg/hari.
- Pasien penderita gagal ginjal atau yang melakukan cuci darah:
Cara Penggunaan Flasicox Kaplet 15 mg (1 Strip @ 15 Kaplet)
Harus dikonsumsi dengan makanan.
Cara Menyimpan Flasicox Kaplet 15 mg (1 Strip @ 15 Kaplet)
Simpan pada suhu di bawah 30°C dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari cahaya matahari.
Kontraindikasi/Jangan Menggunakan Flasicox Kaplet 15 mg (1 Strip @ 15 Kaplet) Jika:
- Pasien yang memiliki alergi terhadap meloxicam, aspirin, atau obat antiinflamasi nonsteroid lainnya.
- Pasien dengan riwayat mengalami perdarahan atau luka pada saluran pencernaan.
- Pasien yang mengalami pendarahan pada otak (serebrovaskular).
- Pasien penderita gangguan fungsi hati.
- Pasien penderita gagal jantung.
- Wanita hamil trimester ketiga dan ibu menyusui.
- Anak-anak berusia 15 tahun ke bawah.
Yang Perlu Diperhatikan Saat/Sebelum Menggunakan Flasicox Kaplet 15 mg (1 Strip @ 15 Kaplet)
- Pasien dengan rusaknya organ hati akibat terbentuknya jaringan parut (sirosis hati).
- Pasien yang mengalami luka atau perdarahan pada saluran pencernaan.
- Pasien dengan kadar lipid atau lemak dalam darah meningkat tinggi (hiperlipidemia).
- Pasien dengan kondisi jumlah darah dan cairan di dalam tubuh berkurang secara drastis (hipovalemia).
- Pasien yang mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid lain dan obat penghambat pembekuan darah (antikoagulan).
- Pasien yang mengalami kekurangan cairan (dehidrasi).
- Pasien penderita tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Pasien penderita gangguan jantung dan hati.
- Wanita hamil trimester 1 dan 2.
- Pasien penderita serangan jantung.
- Pasien penderita kencing manis (diabetes melitus).
- Pasien penderita asma.
- Pasien lanjut usia.
- Hentikan penggunaan jika terjadi tukak lambung atau perdarahan saluran cerna.
Efek Samping Obat Flasicox Kaplet 15 mg (1 Strip @ 15 Kaplet)
- Mual.
Konsumsilah makanan ringan dan hindari makanan berat atau pedas. Minumlah obat ini setelah makan. Hubungi dokter Anda jika gejala berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin memburuk. - Muntah.
Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Konsumsi makanan sederhana dan hindari makanan kaya rasa, seperti makanan pedas. - Sakit kepala.
Beristirahatlah dan minum banyak cairan. Hindari mengonsumsi alkohol. Mintalah apoteker merekomendasi obat untuk menghilangkan rasa sakit. Sakit kepala biasanya akan hilang dalam minggu pertama mengonsumsi obat ini. Jika sakit kepala berlangsung lebih lama, segera hubungi dokter. - Pusing.
Berbaringlah hingga pusing hilang, lalu bangun secara perlahan. Bergeraklah dengan hati-hati. Beristirahatlah yang banyak. Minumlah banyak cairan terutama air, serta hindari kopi, rokok, alkohol, dan obat-obatan. - Diare.
Konsumsi banyak cairan untuk mencegah terjadinya dehidrasi atau kekurangan cairan. Dehidrasi ditandai dengan gejala buang air kecil yang lebih sedikit dari biasanya dan urine berbau tajam. Minumlah air sedikit demi sedikit saat sedang merasa sakit. Jangan minum obat lain untuk mengatasi diare atau muntah tanpa konsultasi ke dokter. - Kesulitan buang air besar (konstipasi).
- Gangguan pencernaan dan perut terasa tidak nyaman.
- Kesulitan tidur (insomnia).
- Sakit kepala dan merasa sekelilingnya berputar (vertigo).
- Mengantuk.
- Perubahan suasana hati.
- Telinga berdenging (tinnitus).