Farmasal tablet adalah obat untuk mengencerkan darah atau mencegah pembekuan darah. Obat ini juga mencegah terjadinya penyumbatan pembuluh darah pada penderita penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung, stroke, dan serangan jantung. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter.
Farmasal tablet mengandung zat aktif asam asetilsalisilat atau aspirin. Penggunaan aspirin dalam dosis rendah dapat membantu mencegah pembekuan darah, sehingga mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskular.
Asam asetilsalisilat atau aspirin juga digunakan sebagai pengencer darah atau mencegah pembekuan darah pada pasien yang baru saja menjalani operasi pada arteri yang tersumbat.
Informasi zat aktif :
Aspirin dapat digunakan sebagai pengencer darah untuk mengurangi risiko stroke dan serangan jantung.
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, asam asetilsalisilat diketahui memiliki status:
- Absorpsi: Diabsorbsi secara cepat dari saluran pencernaan. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah sekitar 50-75% dan waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma adalah 1-2 jam, 3-4 jam pada obat salut enterik, dan 2 jam pada kapsul lepas lambat.
- Distribusi: Terdistribusi secara luas dan cepat ke sebagian besar jaringan dan cairan tubuh, melintasi plasenta dan memasuki ASI.
- Metabolisme: Dimetabolisme di hati menjadi asam salisilat, glukoronida fenolik salisil, asil glukuronida salisilat, asam gentisat, dan asam gentisurat, serta menjalani metabolisme lintas pertama.
- Ekskresi: Diekskresi melalui urine sebanyak 75% dalam bentuk asam salicyluric dan 10% dalam bentuk asam salisilat. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) adalah 15-20 menit.
Kategori kehamilan dan menyusui :
Pada trimester pertama dan kedua: Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Farmasal tablet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.
Pada trimester ketiga: Kategori D: Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat ini menimbulkan risiko pada janin manusia. Penggunaan pada ibu hamil dapat dipertimbangkan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Misalnya, bila obat dibutuhkan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius, di saat obat lain tidak efektif atau tidak bisa diberikan.
Interaksi obat :
- Warfarin, obat penghambat pembekuan darah (antikoagulan), dan obat pengencer darah.
Penggunaan bersama obat di atas dapat menyebabkan risiko terjadinya perdarahan dan memar. - Antidepresan SSRI, seperti sitalopram, fluoksetin, paroksetin, venlafaksin, dan sentralin.
Penggunaan bersama aspirin dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan. - Obat antiinflamasi, seperti natrium diklofenak, ibuprofen, indometasin, dan naproxen.
Dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan pada saluran pencernaan jika dikonsumsi dengan aspirin. - Methotrexate.
Aspirin dapat meningkatkan kadar methotrexate dan efek samping, seperti sakit kepala, mual, atau penurunan nafsu makan.
Apa yang harus dilakukan jika dosis terlewat :
- Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
Jika masih dekat dengan jadwal menggunakan obat sebelumnya, segera gunakan obat sesuai dosis yang terlewat. - Sudah mendekati jadwal berikutnya.
Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan gunakan obat sesuai jadwal berikutnya. - Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
Jangan menggunakan total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda. - Sering lupa mengonsumsi obat.
Jika sering lupa menggunakan obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter :
Hentikan penggunaan dan hubungi dokter jika Anda mengalami:
- Telinga berdenging, kebingungan, halusinasi, pernapasan cepat, dan kejang.
- Mual parah, muntah, atau sakit perut.
- Feses berdarah, batuk darah, atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi.
Merek: {""id""=>2179, ""label""=>""Cialis"", ""data_custom""=>{""id""=>2179, ""label""=>""Cialis""}}
Bentuk sediaan: Tablet
Principal/Distributor obat: Pratapa Nirmala
Manufacture: Pratapa Nirmala
Kemasan obat: 1 box isi 10 strip @ 10 tablet (100 mg)
Indikasi/Manfaat Farmasal Tablet 100 mg (10 Strip @ 10 Tablet)
- Mengurangi risiko penggumpalan darah atau trombosis koroner lebih lanjut selama fase pemulihan dari serangan jantung.
- Menurunkan risiko terjadinya serangan jantung (infark miokard) pada pasien dengan riwayat angina pectoris, atau nyeri dada karena jantung koroner, tidak stabil.
- Mencegah terjadinya pembekuan darah pada pasien setelah menjalani operasi.
- Mengurangi risiko serangan iskemik transien atau stroke ringan berulang.
Asam asetilsalisilat bekerja dengan menghambat sintesis prostaglandin melalui enzim COX-1 dan COX-2. Penghambatan COX-1 akan turut menghambat agregasi trombosit selama sekitar 7-10 hari (umur trombosit rata-rata). Proses tersebut juga menghentikan konversi asam arakidonat menjadi tromboksan A2 (TXA2) yang menghasilkan agregasi platelet.
Agregasi trombosit dapat menyebabkan gumpalan darah pada pembuluh darah vena dan arteri (tromboemboli). Kondisi ini bisa mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah di paru-paru (emboli paru), serangan jantung, dan stroke.
Aspirin digunakan untuk mencegah serangan jantung pada orang yang pernah mengalami serangan jantung di masa lalu atau nyeri dada yang terjadi saat jantung tidak mendapatkan cukup oksigen. Aspirin juga digunakan untuk mencegah stroke iskemik atau stroke yang terjadi ketika gumpalan darah menghalangi aliran darah ke otak, serta stroke ringan.
Dosis Farmasal Tablet 100 mg (10 Strip @ 10 Tablet)
- Dosis umum: 1 tablet/hari.
- Mengurangi risiko morbiditas dan mortalitas pada pasien dengan riwayat infark miokard: 1-3/hari.
- Mengurangi risiko serangan iskemik trasien dan stroke pada pasien dengan serangan stroke ringan (TIA): 1-3 tablet/hari.
Cara Penggunaan Farmasal Tablet 100 mg (10 Strip @ 10 Tablet)
Dikonsumsi dengan makanan. Tablet harus ditelan utuh.
Cara Menyimpan Farmasal Tablet 100 mg (10 Strip @ 10 Tablet)
Simpan di bawah suhu 30°C.
Kontraindikasi/Jangan Menggunakan Farmasal Tablet 100 mg (10 Strip @ 10 Tablet) Jika:
- Pasien yang memiliki alergi terhadap asam asetilsalisilat.
- Wanita hamil dan ibu menyusui.
- Pasien penderita gangguan ginjal atau hati yang berat.
- Pasien penderita gangguan pembekuan darah yang disebabkan kekurangan faktor pembekuan darah atau faktor VII dan IX (hemofilia).
- Pasien penderita asam urat.
Yang Perlu Diperhatikan Saat/Sebelum Menggunakan Farmasal Tablet 100 mg (10 Strip @ 10 Tablet)
- Pasien yang memiliki luka pada dinding lambung atau usus 12 jari.
- Pasien dengan riwayat asma.
- Pasien penderita kekurangan darah atau anemia.
- Pasien yang mengalami gangguan perdarahan.
- Pasien penderita gangguan hati dan ginjal.
- Pasien yang mengalami dehidrasi.
Efek Samping Obat Farmasal Tablet 100 mg (10 Strip @ 10 Tablet)
- Mual.
Konsumsilah makanan ringan dan hindari makanan berat atau pedas. Minumlah obat ini setelah makan. Hubungi dokter Anda jika gejala berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin memburuk. - Muntah.
Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Konsumsilah makanan sederhana dan hindari makanan kaya rasa, seperti makanan pedas. - Merasa mual dan gangguan pencernaan.
Konsumsi makanan sederhana dan minumlah aspirin setelah makan. Jika efek samping ini terus berlanjut, hubungi dokter Anda. - Peningkatan risiko pendarahan, seperti mimisan.
Jika Anda melihat adanya pendarahan yang tidak dapat dijelaskan, segera konsultasikan dengan dokter. - Asma.
- Peradangan pada mukosa hidung (rhinitis).
- Ruam pada kulit.
- Biduran (urtikaria).
- Telinga berdering (tinnitus).
- Anemia.
- Penurunan kadar trombosit dalam darah (trombositopenia).
- Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia).
- Perdarahan.
- Gangguan saluran pencernaan ringan.
- Sesak napas.
- Iritasi pada lambung.
- Pusing.
- Sensitif terhadap salisilat.