SehatQ
SehatQ Profile
|
|
|
Stok Habis
Dominal Drop adalah obat untuk mengatasi mual muntah, rasa tidak nyaman pada perut dan pada ulu hati

Dominal Drops 10 ml


Stok HabisCari produk lain dikategoriKembungataulihat selengkapnya dari Dominal
logo-prescription
Obat ResepProduk ini hanya dapat dibeli melalui Chat Dokter berdasarkan gejala Anda.

Deskripsi

Dominal adalah obat yang digunakan untuk mengatasi mual dan muntah akut, serta mengatasi sakit perut tanpa adanya luka (ulkus) dan tidak disertai penyebab yang jelas (dispepsia fungsional). Pada anak-anak, obat ini digunakan untuk mengatasi mual dan muntah setelah kemoterapi kanker dan radioterapi.

Dominal mengandung zat aktif domperidone. Domperidone dapat meningkatkan pergerakan usus dan lambung dalam mencerna makanan, sehingga dapat mengurangi rasa mual dan muntah.

Obat ini merupakan obat keras yang memerlukan resep dokter.

Obat yang Anda terima memiliki masa kedaluwarsa sekurang-kurangnya 4 bulan dengan kemasan yang masih tersegel.

Nikmati promo GRATIS ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya di sini.

Dominal Drops 10 ml
Golongan Obat
Obat Keras
Informasi Tambahan
obat resep
Kandungan Utama

Domperidone

Kelas Terapi

Antiemetik

Klasifikasi

Dopamin antagonis

Kategori Kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan obat ini pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Informasi Zat Aktif

Domperidone adalah obat golongan antiemetik yang digunakan untuk mengatasi gejala mual, muntah, nyeri, dan rasa tidak nyaman pada perut karena makan terlalu banyak. Obat ini bekerja dalam mempercepat proses pencernaan makanan.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, domperidone diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan cepat dari saluran pencernaan. Penyerapan sedikit tertunda dengan makanan. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) sekitar 15%. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma kira-kira 30 menit.
  • Distribusi: Tidak langsung melewati sawar darah-otak. Memasuki ASI dalam jumlah kecil.
  • Metabolisme: Dimetabolisme secara cepat dan ekstensif di hati.
  • Ekskresi: Terutama melalui feses 66% (10% sebagai obat tidak berubah) dan urine 31%, terutama sebagai metabolit (kira-kira 1% sebagai obat tidak berubah). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat kira-kira 7,5 jam.
  • Mengatasi mual dan muntah
  • Mengatasi rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia) dan nyeri pada ulu hati (epigastrium)
  • Meringankan gejala gangguan pencernaan seperti rasa kenyang yang berlebihan, perut kembung dan bersendawa yang disertai dengan ketidaknyamanan pada perut dan mulas setelah makan

Domperidone 5 mg

Anak-anak: 0,2-0,4 mg/kgBB tiap 4-8 jam

Sebaiknya dikonsumsi pada saat perut kosong atau 15-30 menit sebelum makan dan menjelang tidur malam

Ya
  • Mual dan muntah
    Mual dan muntah dapat menyebabkan dehidrasi. Minumlah banyak cairan untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urin, serta urin berwarna gelap dan berbau menyengat. Hindari mengonsumsi makanan kaya rasa, seperti makanan pedas, dan tetaplah mengonsumsi makanan sederhana.
  • Diare
    Minumlah sedikit air, tetapi lebih sering. Bicaralah dengan apoteker jika Anda mengalami tanda-tanda dehidrasi. Hindari mengonsumsi obat untuk mengobati diare tanpa berbicara dengan apoteker atau dokter.
  • Sakit kepala
    Ketika sakit kepala, beristirahat dan minumlah banyak cairan. Hindari mengonsumsi alkohol karena akan memperburuk keadaan. Jika sakit kepala terjadi lebih dari seminggu atau bertambah buruk, konsultasikan dengan dokter.
  • Pusing

Simpan pada suhu 15-25°C. Jauhkan dari cahaya matahari langsung. Jangan dibekukan.

  • Bayi 1 tahun ke bawah
  • Wanita hamil dan ibu menyusui
  • Pasien dengan riwayat pribadi atau keluarga mengalami kanker payudara
  • Pasien dengan faktor sisiko kematian jantung mendadak, misalnya seperti pasien dengan riwayat keluarga penyakit arteri koroner, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, kencing manis (diabetes melitus), obesitas, merokok, dan pasien yang mengonsumsi alkohol
  • Pasien penderita gangguan hati dan ginjal ringan
  • Anak-anak
  • Pasien lanjut usia
  • Pasien yang memiliki tuumor jinak pada kelenjar hipofisis (pituitary) yang terletak pada bagian dasar otak (prolaktinomia)
  • Kondisi dimana motilitas lambung dapat membahayakan, misalnya seperti pasien yang mengalami perdaahan, penyumbatan (obstruksi) pada saluran pencernaan
  • Pasien penderita gangguan irama jantung
  • Pasien yang memiliki gangguan elektrolit seperti pasien dengan kadar kalium yang rendah dalam darah (hipokalemia) dan penurunan kadar magnesium dalam darah (hipomagnesemia)
  • Pasien penderita penyakit jantung
  • Pasien penderita gangguan hati sedang hingga berat
  • Pasien yang mengonsumsi obat ketokonazol, eritromisin, protease inhibitor, atau nefazodon

Interaksi (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Azithromycin, roksitromisin, serta obat yang memicu perlambatan denyut jantung (bradikardia) dan penurunan kadar kalium dalam darah (hipokalemia)
    Penggunaan domperidone dengan obat di atas dapat menyebabkan gangguan irama jantung.
  • Protease inhibitor, antijamur azol sistemik, klaritromisin, telitromisin, nefazodon, diltiazem, verapamil, dofetilid, amiodaron
    Penggunaan domperidone dengan obat di atas dapat meningkatkan risiko gangguan irama jantung
  • Bromikriptin
    Domperidone dapat melawan efek bromokriptin, sehingga menyebabkan gangguan siklus menstruasi dan produksi ASI
  • Antasida atau agen antisekretori
    Domperidone dapat menurunkan efektivitas antasida dalam menurunkan asam lambung
  • Levodopa
    Domperidone dapat meningkatkan konsentrasi levodopa dalam plasma, sehingga meningkatkan risiko efek samping, seperti pusing, mual, dan muntah

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat
    Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Masalah pada ginjal, seperti penurunan jumlah dan frekuensi buang air kecil, nyeri saat buang air kecil, bengkak di kaki atau pergelangan kaki, lelah, dan sesak napas.
  • Sakit perut parah.
  • Reaksi kulit yang parah disertai demam, sakit tenggorokan, bengkak di wajah atau lidah, rasa terbakar di mata, nyeri kulit diikuti ruam kulit yang menyebar (terutama di wajah atau tubuh bagian atas) dan pengelupasan kulit.
  • Diare berair atau berdarah.
  • Perubahan warna kulit dan bagian putih mata menjadi kekuningan.
  • Kulit pucat atau menguning, urine berwarna gelap, kebingungan, atau kondisi tubuh melemah.
  • Kejang.
  • Penurunan jumlah sel darah yang ditandai dengan kelemahan mendadak atau perasaan sakit, demam, menggigil, gejala seperti flu, gusi bengkak, seriawan, luka pada kulit, detak jantung cepat, kulit pucat, mudah memar, pendarahan yang tidak biasa, dan timbul perasaan pusing.
DKL0605513936A1

1 box isi 1 botol @ 10 ml

Actavis Indonesia

Sesuai kemasan per Mei 2023

SehatQ
Belum Ada UlasanJadilah yang pertama untuk mengulas produk ini.

Produk Terkait

FAQ

Mengatasi mual dan muntahMengatasi rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia) dan nyeri pada ulu hati (epigastrium)Meringankan gejala gangguan pencernaan seperti rasa kenyang yang berlebihan, perut kembung dan bersendawa yang disertai dengan ketidaknyamanan pada perut dan mulas setelah makan

Anak-anak: 0,2-0,4 mg/kgBB tiap 4-8 jam

Sebaiknya dikonsumsi pada saat perut kosong atau 15-30 menit sebelum makan dan menjelang tidur malam

Mual dan muntahMual dan muntah dapat menyebabkan dehidrasi. Minumlah banyak cairan untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urin, serta urin berwarna gelap dan berbau menyengat. Hindari mengonsumsi makanan kaya rasa, seperti makanan pedas, dan tetaplah mengonsumsi makanan sederhana.DiareMinumlah sedikit air, tetapi lebih sering. Bicaralah dengan apoteker jika Anda mengalami tanda-tanda dehidrasi. Hindari mengonsumsi obat untuk mengobati diare tanpa berbicara dengan apoteker atau dokter.Sakit kepalaKetika sakit kepala, beristirahat dan minumlah banyak cairan. Hindari mengonsumsi alkohol karena akan memperburuk keadaan. Jika sakit kepala terjadi lebih dari seminggu atau bertambah buruk, konsultasikan dengan dokter.Pusing

Nama Produk

Dominal Drops 10 ml