Obat ResepProduk ini hanya dapat dibeli melalui Chat Dokter berdasarkan gejala Anda.
Deskripsi
Diabit Tablet 500 mg (1 Strip @ 10 Tablet) adalah obat untuk
terapi lini pertama untuk mengatasi diabetes melitus tipe 2, terutama pada pasien yang memiliki berat badan berlebih.
terapi prediabetes untuk pasien yang memiliki kadar gula darah cenderung tinggi dan berisiko terkena diabetes melitus tipe 2.
Diabit Tablet 500 mg (1 Strip @ 10 Tablet)
Golongan Obat
Obat Keras
Informasi Tambahan
obat resep
Kandungan Utama
Metformin hydrochloride.
Kelas Terapi
Antidiabetes
Klasifikasi
Biguanida
Informasi Zat Aktif
Metformin termasuk dalam kelas obat biguanide yang digunakan untuk mengendalikan tingginya kadar gula darah akibat diabetes tipe 2.
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, metformin diketahui memiliki status:
Absorpsi: Diserap secara perlahan dan tidak lengkap dari saluran pencernaan. Makanan mengurangi kadar dan sedikit memperlambat penyerapan. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) sekitar 50-60% pada waktu puasa dan dapat berkurang jika dikonsumsi bersama makanan.
Distribusi: Didistribusikan dan berkonsentrasi di hati, ginjal, dan saluran pencernaan. Melintasi plasenta dan memasuki ASI.
Metabolisme: Tidak dimetabolisme.
Ekskresi: Melalui urine (90% dalam bentuk obat yang tidak berubah). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 6,2 jam di dalam plasma dan sekitar 17,6 jam dalam darah.
Indikasi (manfaat)
Terapi lini pertama untuk mengatasi diabetes melitus tipe 2, terutama pada pasien yang memiliki berat badan berlebih.
Terapi prediabetes untuk pasien yang memiliki kadar gula darah cenderung tinggi dan berisiko terkena diabetes melitus tipe 2.
Komposisi
Metformin HCl 500 mg
Dosis
3 kali/hari sebanyak 1 tablet
Aturan pakai
Obat dikonsumsi saat atau sesudah makan. Tablet harus ditelan utuh. Tidak dihancurkan, dilarutkan dalam air, atau dikunyah.
Perlu Resep
Ya
Efek Samping
Pusing. Berbaringlah hingga pusing hilang, lalu bangun secara perlahan. Bergeraklah dengan hati-hati. Beristirahatlah yang banyak. Minumlah banyak cairan terutama air, serta hindari kopi, rokok, alkohol, dan obat-obatan.
Sakit perut. Istirahatkan tubuh Anda agar lebih rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering dapat membantu mengurangi efek samping ini. Anda juga bisa mengompres perut dengan bantalan panas atau botol berisi air panas.
Muntah. Minumlah banyak air untuk menghindari terjadinya kekurangan cairan atau dehidrasi. Minumlah sedikit demi sedikit. Jangan minum obat lain untuk mengobati muntah tanpa berbicara dengan dokter atau apoteker.
Diare. Untuk mengatasi diare ringan, Anda perlu mengganti cairan dan elektrolit (garam) yang hilang dengan meminum banyak air atau minuman olahraga kaya elektrolit. Hindari kopi, minuman berkafein, minuman manis, soda, dan alkohol karena memiliki efek pencahar. Sebaiknya, hindari juga produk susu.
Nyeri otot yang tidak biasa.
Jantung berdetak lambat atau tidak teratur.
Gula darah rendah.
Lelah.
Merasa dingin.
Kesulitan bernapas.
Cara Penyimpanan
Simpan di tempat kering dan sejuk pada suhu di bawah 30 °C. Jauhkan dari cahaya matahari langsung.
Perhatian Khusus
Pasien yang berisiko mengalami peningkatan produksi asam laktat berlebih dalam tubuh (asidosis laktat).
Pasien penderita gagal jantung.
Pasien dengan riwayat serangan jantung.
Pasien yang mengalami dehidrasi.
Pasien penderita kelainan biokimia, yaitu peningkatan kadar kreatinin dan nitrogen urea darah yang berkaitan dengan penurunan laju filtrasi glomerular (azotemia prerenal).
Pasien penderita gangguan ginjal ringan hingga sedang.
Pasien yang mengalami stres (trauma, syok, infeksi, dan pembedahan).
Pasien penderita gangguan hati.
Anak-anak dan orang tua.
Wanita hamil dan ibu menyusui.
Pasien yang memiliki kadar keton tinggi dalam darah atau urine.
Pasien penderita penyakit jantung.
Pasien yang menggunakan insulin atau obat diabetes oral lainnya.
Kategori Kehamilan
Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya. Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.
Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)
Pasien dengan tingkat keasaman darah tinggi akibat ketidakseimbangan kimia asam dan basa (metabolik asidosis) kronis atau akut, tanpa atau disertai koma.
Pasien yang mengonsumsi alkohol.
Pasien penderita diabetes mellitus tipe 1 atau dengan komplikasi diabetes mematikan, yang disebabkan tingginya produksi asam darah tubuh (ketoasidosis diabetikum).
Pasien penderita gangguan ginjal berat.
Pasien penyakit hati kronis.
Pasien dengan gangguan fungsi ginjal.
Pasien yang mengalami kekurangan oksigen akibat penyakit akut atau kronis, seperti gagal jantung atau gagal napas, serangan jantung, dan syok.
Interaksi (jangan digunakan bersamaan dengan)
Insulin dan obat yang bekerja dengan meningkatkan sekresi insulin, seperti sulfonylurea. Penggunaan metformin bersama obat di atas dapat meningkatkan risiko terjadinya penurunan kadar gula dalam darah menjadi sangat rendah (hipoglikemia).
Cimetidin, dolutegravir, ranolazin, trimetoprim, candetanib, dan isavuconazol. Obat di atas dapat meningkatkan kadar metformin dalam plasma, sehingga dapat meningkatkan efektivitas metformin dalam menurunkan kadar gula darah dan menyebabkan terjadinya hipokalemia.
Asetazolamid, diklorfenamid, NSAID, dan obat penurun tekanan darah tinggi (antihipertensi), seperti penghambat ACE. Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan risiko terjadinya asidosis laktat.
Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?
Masih dekat dengan jadwal sebelumnya. Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
Sudah mendekati jadwal berikutnya. Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
Jangan menggandakan dosis yang terlewat. Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
Sering lupa mengonsumsi obat. Jika sering lupa menggunakan obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.
Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?
Belum Ada UlasanJadilah yang pertama untuk mengulas produk ini.
Produk Terkait
FAQ
Terapi lini pertama untuk mengatasi diabetes melitus tipe 2, terutama pada pasien yang memiliki berat badan berlebih.
Terapi prediabetes untuk pasien yang memiliki kadar gula darah cenderung tinggi dan berisiko terkena diabetes melitus tipe 2.
3 kali/hari sebanyak 1 tablet
Obat dikonsumsi saat atau sesudah makan. Tablet harus ditelan utuh. Tidak dihancurkan, dilarutkan dalam air, atau dikunyah.
Pusing.Berbaringlah hingga pusing hilang, lalu bangun secara perlahan. Bergeraklah dengan hati-hati. Beristirahatlah yang banyak. Minumlah banyak cairan terutama air, serta hindari kopi, rokok, alkohol, dan obat-obatan.
Sakit perut.Istirahatkan tubuh Anda agar lebih rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering dapat membantu mengurangi efek samping ini. Anda juga bisa mengompres perut dengan bantalan panas atau botol berisi air panas.
Muntah.Minumlah banyak air untuk menghindari terjadinya kekurangan cairan atau dehidrasi. Minumlah sedikit demi sedikit. Jangan minum obat lain untuk mengobati muntah tanpa berbicara dengan dokter atau apoteker.
Diare.Untuk mengatasi diare ringan, Anda perlu mengganti cairan dan elektrolit (garam) yang hilang dengan meminum banyak air atau minuman olahraga kaya elektrolit. Hindari kopi, minuman berkafein, minuman manis, soda, dan alkohol karena memiliki efek pencahar. Sebaiknya, hindari juga produk susu.
Nyeri otot yang tidak biasa.
Jantung berdetak lambat atau tidak teratur.
Gula darah rendah.
Lelah.
Merasa dingin.
Kesulitan bernapas.