Dehidralyte Larutan Steril 200 ml
Tersedia 22 Penjual
Deskripsi
Dehidralyte larutan steril merupakan obat untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang, terutama ketika mengalami diare atau muntah-muntah.
Diare adalah kondisi ketika frekuensi buang air besar meningkat dengan konsistensi feses yang cair. Kondisi ini dapat menyebabkan pasien kehilangan cairan secara drastis serta meningkatkan kadar asam dalam tubuhnya (asidosis metabolik).
Asidosis pada penderita diare terjadi karena hilangnya kandungan bikarbonat bersama feses dan menumpuknya asam organik di darah akibat gangguan sirkulasi ke ginjal.
Jika dehidrasi dan asidosis terjadi, tubuh akan mengalami berbagai gangguan kesehatan.
Oleh karena itu, berikan Dehidralyte larutan steril sebagai larutan oralit ketika Anda atau anak mengalami diare. Selain itu, seimbangkan dengan mengonsumsi lebih banyak air agar tubuh tidak kehilangan cairan.
Obat ini merupakan obat bebas yang tidak memerlukan resep dokter. Perhatikan petunjuk dan aturan pakai pada kemasan.
Obat yang Anda terima memiliki masa kedaluwarsa sekurang-kurangnya 4 bulan dengan kemasan yang masih tersegel.
Nikmati promo GRATIS ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya di sini.
- Menggantikan cairan tubuh yang hilang ketika diare atau muntah-muntah
- Membantu penyembuhan pasien diare
- Mencegah kenaikan kadar asam dalam tubuh akibat diare (asidosis metabolik)
Sodium klorida atau natrium merupakan kation yang bekerja dengan mengontrol persebaran air dalam tubuh. Natrium yang dikombinasikan dengan glukosa akan menjadi pompa aktif untuk mengembalikan ion-ion tubuh yang hilang dan melancarkan jalur transportasi molekul glukosa.
Potasium klorida atau kalium berperan sebagai kation dalam proses metabolisme karbohidrat dan memelihara kestabilan asam basa tubuh. Selain itu, kalium dan natrium akan bekerja sama untuk mengembalikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang.
Dextrose anhydrate atau glukosa merupakan kristal putih yang tidak berbau dan memiliki rasa manis. Rasa manis dalam glukosa menjadi sumber energi utama tubuh dan membantu metabolisme lemak untuk menjadi energi tambahan. Glukosa akan membantu natrium dan kalium agar mudah diserap oleh tubuh.
Pada pasien diare, kondisi asidosis rentan terjadi karena bertumpuknya asam organik dan hilangnya bikarbonat dalam tubuh. Kondisi tersebut akan dicegah dengan sodium citrate dengan mengurangi asam organik dalam darah dan urine, sehingga tubuh tidak mengalami peningkatan asam.
- Sodium klorida (natrium) 0,52 g
- Potasium klorida (kalium) 0,30 g
- Sodium citrate 0,58 g
- Dextrose anhydrate (glukosa) 2,70 g
Dosis disesuaikan dengan kondisi individu dan tingkat keparahan dehidrasi yang dialami atau ikuti anjuran dokter.
Dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan.
- Muntah
Perbanyak minum air untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah dehidrasi. Dehidrasi yang dibiarkan berlanjut akan menurunkan frekuensi buang air kecil dan mengganggu keseimbangan tubuh. - Sering haus
Penuhi asupan air mineral di tubuh Anda sebanyak dua liter/hari. Bagi penderita diare, dehidrasi, atau muntah-muntah asupan cairan harus lebih banyak lagi untuk mencegah hilangnya cairan tubuh secara drastis. - Mual
Konsumsilah makanan ringan, tidak berminyak, atau pedas agar perut terasa nyaman kembali. Jika efek samping berlanjut, segera hubungi dokter. - Perut kembung
Berikan kompresan air hangat dan lakukan pijatan ringan pada perut. Hindari rokok atau minuman bersoda agar tidak memperparah kondisi perut dan konsumsi makanan secara perlahan. - Peningkatan kadar gula dalam darah
- Gangguan pembekuan darah
- Warna tinja menghitam
- Kesemutan atau mati rasa
- Berkurangnya air liur dan air mata
- Demam
- Tekanan darah meningkat
- Sakit kepala
- Pusing
- Sering buang air besar (diare)
- Rasa tidak nyaman di perut
Simpan pada suhu di bawah 30°C.
- Bayi yang menderita diare dianjurkan untuk diberikan lebih banyak ASI ketika diare agar tidak mengalami dehidrasi
- Pasien yang mengalami cedera otak
- Ibu hamil dan menyusui
- Pasien yang memiliki jaringan parut di organ hati (sirosis hati)
- Penderita gangguan hati dan ginjal ringan
- Penderita tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Pasien yang mengalami pembengkakan tubuh akibat bertumpuknya cairan (edema)
- Wanita hamil yang mengalami komplikasi berupa peningkatan tekanan darah (preeklampsia)
- Pasien dengan kondisi kekurangan nutrisi kronis (malnutrisi berat)
- Pasien yang mengalami penyakit kardiovaskular, seperti gagal jantung, detak jantung tidak beraturan (aritmia), dan blok atrioventrikular
- Penderita penyakit kencing manis (diabetes) yang mengalami kehilangan kesadaran karena kadar gula yang tidak seimbang (koma diabetes)
- Pasien yang memiliki kadar asam sangat tinggi dalam tubuh (asidosis)
- Penderita alergi berat terhadap salah satu kandungan obat ini
- Pasien yang mengalami dehidrasi berat
- Pasien yang mengalami gangguan penyerapan glukosa-galaktosa
- Pasien penderita stroke
- Pasien yang memiliki gangguan pencernaan kronis
- Pasien yang memiliki kadar kalium dan klorida tinggi dalam darah (hiperkalemia dan hiperkloremia)
- Pasien dengan gangguan ginjal berat atau mengalami gagal ginjal