Daktarin krim adalah obat topikal atau obat luar yang berfungsi untuk mengatasi infeksi kulit akibat jamur dermatofita atau jamur ragi.
Infeksi kulit akibat jamur di antaranya panu, kurap, kutu air (tinea pedis), kemerahan dan gatal di selangkangan paha (tinea cruris), serta ruam melingkar dan gatal di bagian lipatan kulit (tinea korporis).
Infeksi jamur dapat terjadi pada area kulit yang seringkali mengalami kelembapan berlebih, seperti lipatan kulit. Tidak sebatas itu, jamur juga akan menginfeksi kulit tubuh yang tidak dijaga kebersihannya karena pada dasarnya jamur menyukai tempat yang lembap dan kotor.
Oleh karena itu, jaga kebersihan kulit Anda dan apabila gejala infeksi jamur menyerang, segera berikan Daktarin krim yang mengandung bahan aktif miconazole.
Obat ini merupakan obat bebas terbatas yang tidak memerlukan resep dokter. Perhatikan petunjuk dan aturan pakai pada kemasan untuk mencegah penyalahgunaan dan efek samping obat yang tidak diharapkan.
Obat yang Anda terima memiliki masa kedaluwarsa sekurang-kurangnya 4 bulan dengan kemasan yang masih tersegel.
Nikmati promo GRATIS ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya di sini.
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Daktarin krim pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.
Miconazole nitrate merupakan obat antijamur yang tergolong dalam obat imidazole. Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, miconazole nitrate diketahui memiliki status:
Mengobati infeksi kulit akibat jamur dermatofita dan ragi, seperti:
Miconazole bekerja dengan cara merusak komponen inti dan membran sel jamur, sehingga jamur akan kehilangan fungsinya dan menyebabkan kematian.
Miconazole 20 mg
Dioleskan sebanyak 2-3 kali/hari selama 2 hingga 6 minggu.
Simpan pada suhu di bawah 30°C.
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami:
1 box isi 1 tube @ 10 g
MIMS. https://www.mims.com/malaysia/drug/info/daktarin?type=full
Diakses pada 25 Oktober 2021
MedilinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a618061.html
Diakses pada 25 Oktober 2021
Drugs.com. https://www.drugs.com/mtm/miconazole-topical.html
Diakses pada 25 Oktober 2021
WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1449/miconazole-nitrate-vaginal/details
Diakses pada 25 Oktober 2021
Patient.info. https://patient.info/medicine/miconazole-for-fungal-skin-and-nail-infections-daktarin
Diakses pada 25 Oktober 2021
Sesuai kemasan per Oktober 2021
Daktarin Krim berfungsi untuk mengatasi infeksi kulit. Daktarin Krim mengandung miconazole nitrate yang diketahui sejak lama bermanfaat untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh jamur dengan cara mencegah dan menghentikan pertumbuhan jamur. Infeksi jamur seperti kutu air, kurap, panu, dan kandidiasis dapat diatasi dengan mengoleskan Daktarin Krim di daerah yang membutuhkan. Daktarin Krim merupakan obat golongan obat bebas terbatas yang dapat dibeli tanpa resep dokter namun tetap perhatikan frekuensi penggunaan yang sesuai dengan yang tererta pada kemasan atau sesuai dengan anjuran dokter, apoteker, atau tenaga kesehatan lain. Beli online Daktarin Krim di toko online terpercaya hanya di Toko SehatQ, pasti asli!
Merek: Daktarin
Bentuk sediaan: Krim
Principal/Distributor obat: Taisho Pharmaceutical Indonesia
Manufacture: Taisho Pharmaceutical Indonesia
Kemasan obat: 1 Tube @ 10 g
Infeksi kulit yang disebabkan oleh dermatofit atau ragi, dan jamur; panu, tinea capitis, tinea corporis, tinea manuum, tinea barbae, tinea cruris, tinea pedis.
2 kali/hari selama 2-6 minggu.
Oleskan pada bagian kulit atau bagian yang sakit sesuai dengan aturan pakai. Jangan digunakan untuk luka terbuka kecuali obat memang diperuntukkan pada luka terbuka
Simpan di tempat kering dan sejuk, serta terhindar dari panas sinar matahari langsung.
Hipersensitif terhadap miconazole atau bahan pembuat obat lainnya, atau turunan imidazole lainnya.
Bila terjadi reaksi sensitivitas atau iritasi penggunaan obat harus dihentikan, tidak boleh bersentuhan dengan mukosa mata.
Rasa terbakar, inflamasi, kekurangan zat pemberi warna kulit (hipopigmentasi), iritasi, pruritus, hangat.