SehatQ
SehatQ Profile
|
|
|
Cripsa tablet adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kadar hormon prolaktin yang tinggi

Cripsa Tablet 2,5 mg (1 Strip @ 10 Tablet)


Harga Produk
Rp 210.906


Apotek Semangat
Rp 210.906
Apotek SemangatKota Medan
1411.88 km
logo-prescription
Obat ResepProduk ini hanya dapat dibeli melalui Chat Dokter berdasarkan gejala Anda.

Deskripsi

Cripsa tablet adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kadar hormon prolaktin yang tinggi di dalam tubuh atau disebut hiperprolaktinemia.

Tingginya kadar hormon prolaktin di luar masa kehamilan dan menyusui dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Misalnya saja, ASI keluar walau tidak dalam masa kehamilan dan menyusui, menstruasi tidak teratur, sulit hamil, serta penurunan produksi sperma dan kemampuan seksual.

Obat ini mengandung zat aktif bromocriptine yang termasuk dalam golongan hormon sintetis. Bromocriptine dapat memengaruhi siklus menstruasi dan produksi air susu ibu atau ASI.

Selain menurunkan kadar hormon prolaktin, bromocriptine juga dapat mengobati jenis tumor yang menyebabkan tingginya kadar prolaktin dan membantu mengurangi ukuran tumor. Selain itu, zat aktif ini pun dapat mengatasi penyakit Parkinson dan akromegali, yaitu gangguan yang menyebabkan tangan, kaki, dan wajah tumbuh berlebihan.

Obat ini merupakan obat keras yang memerlukan resep dokter.

Obat yang Anda terima memiliki masa kedaluwarsa sekurang-kurangnya 4 bulan dengan kemasan yang masih tersegel.

Nikmati promo GRATIS ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya di sini.

Cripsa Tablet 2,5 mg (1 Strip @ 10 Tablet)
Golongan Obat
Obat Keras
  • Mengatasi kadar hormon prolaktin yang tinggi dalam tubuh (hiperprolaktinemia)
  • Mengobati tumor jinak otak, yaitu di kelenjar hipofisis (pituitary), yang menyebabkan produksi hormon prolaktin berlebihan (prolaktinoma)
  • Mengobati gangguan koordinasi di otak yang menyebabkan gangguan gerakan seperti tremor (penyakit parkinson)
  • Mengatasi hipogonadisme, yaitu kondisi ketika hormon seksual yang dihasilkan kelenjar seksual kurang dari jumlah normal, dan infertilitas atau ketidaksuburan
  • Membantu mengobati akromegali 
  • Membantu mengatasi keluarnya ASI walaupun tidak sedang hamil dan menyusui

Bromocriptine dapat mengurangi jumlah hormon prolaktin yang diproduksi tubuh dan menurunkan kadar hormon pertumbuhan dalam tubuh. Obat ini juga dapat menurunkan kadar gula darah dan membantu membuat tubuh lebih efektif dalam mengubah gula darah menjadi energi.

Bromocriptine 2,5 mg

Hiperprolaktinemia (tingginya kadar prolaktin dalam darah): 

  • Dewasa: 2,5 mg sebanyak 2 kali/hari, dikonsumsi selama 2 atau 3 hari, kemudian dilanjutkan hingga 14 hari

Prolaktinoma (tumor jinak pada kelenjar pituitari):

  • Dewasa: Dosis awal 1–1,25 mg/hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 2–2,5 mg setelah 2–3 hari, lalu 2,5 mg tiap 8 jam sekali, 2,5 mg tiap 6 jam sekali, dan 5 mg tiap 6 jam sekali. Dosis maksimal 30 mg/hari.
  • Anak-anak usia 7–17 tahun: Dosis awal adalah 1 mg sebanyak 2 atau 3 kali/hari. Bagi anak usia 7–12 tahun, dosis maksimal 5 mg/hari, sedangkan bagi anak usia di atas 13 tahun, dosis maksimal 20 mg/hari.

Penyakit Parkinson:

  • Pada minggu ke-1: 1-1,25 mg dikonsumsi menjelang tidur
  • Pada minggu ke-2: 2-2,5 mg dikonsumsi sebelum tidur malam
  • Pada minggu ke-3: 2,5 mg sebanyak 2 kali/hari
  • Pada minggu ke-4: 2,5 mg sebanyak 3 kali/hari, setelah itu ditingkatkan sebanyak 2,5 mg setiap 3-14 hari

Hipogonadisme, galaktorea, dan infertilitas

  • Dewasa: 1-1,25 mg pada malam hari, dapat ditingkatkan hingga 2-2,5 mg pada malam hari setelah 2-3 hari. Kemudian, tingkatkan 1-2,5 mg setiap 2-3 hari hingga 2,5 mg atau lebih jika dibutuhkan. Dosis maksimal adalah 30 mg setiap hari.

Akromegali (penyakit akibat tingginya kadar hormon pertumbuhan):

  • Dewasa: 1-1,25 mg malam hari, ditingkatkan bertahap menjadi 2-2,5 mg/hari dengan interval 2-3 hari, lalu 2,5 mg tiap 8 jam, 2,5 mg tiap 6 jam, dan 5 mg tiap 6 jam. Dosis maksimal 30 mg setiap hari.
  • Anak-anak 7-17 tahun: 1 mg sebanyak 2 kali/hari, dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai respons
  • Dosis maksimal:
    • 7-12 tahun: 5 mg/hari
    • 13 tahun: 20 mg/hari

Mencegah produksi ASI

  • Dewasa: 2,5 mg setiap hari selama 2-3 hari, dapat ditingkatkan hingga 2,5 mg selama 14 hari
Sebaiknya dikonsumsi dengan makanan.
  • Mengantuk atau pusing
    Beristirahatlah hingga merasa lebih baik. Jangan mengemudi kendaraan dan menggunakan alat atau mesin sampai Anda merasa lebih baik.
  • Sakit perut
    Istirahatkan tubuh Anda agar rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi yang lebih sedikit dan lebih sering. Kompres perut menggunakan handuk hangat atau botol berisi air panas.
  • Konstipasi (sembelit)
    Konsumsi makanan seimbang dan minum banyak air setiap hari. Pilihlah makanan yang mengandung serat tinggi, seperti sereal, sayuran, dan buah segar.
  • Sakit kepala
    Jika sakit kepala parah atau berlanjut, segera bicarakan dengan dokter Anda. Mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit yang sesuai. Hindari mengonsumsi alkohol karena akan memperburuk kondisi Anda.
  • Mual, muntah, dan diare
    Minum banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang. Minumlah obat ini sesudah makan.
  • Perasaan dingin atau mati rasa di jari-jari
    Letakkan tangan atau kaki Anda di bawah air hangat yang mengalir, lalu pijat dan goyangkan jari tangan dan kaki Anda. Jangan merokok atau minum minuman berkafein karena dapat membuat pembuluh darah menyempit. Hal tersebut akan semakin membatasi aliran darah ke tangan dan kaki Anda.
    Coba kenakan sarung tangan dan kaus kaki hangat. Jangan memakai jam tangan atau gelang ketat
  • Hidung tersumbat
  • Mulut kering
  • Kehilangan nafsu makan
Simpan pada suhu di bawah 30°C dan terlindung dari cahaya matahari langsung.
  • Pasien yang alergi terhadap alkaloid ergot
  • Pasien dengan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
  • Pasien dengan tekanan darah tinggi pada masa kehamilan
  • Pasien dengan peningkatan tekanan darah tinggi pasca-persalinan dan pada masa nifas
  • Pasien dengan penyakit pembuluh darah arteri koroner
  • Pasien dengan penyakit jantung yang parah
  • Pasien dengan gejala atau riwayat gangguan kejiwaan
  • Ibu menyusui
  • Pasien yang alergi terhadap alkaloid ergot
  • Pasien dengan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
  • Pasien dengan tekanan darah tinggi pada masa kehamilan
  • Pasien dengan peningkatan tekanan darah tinggi pasca-persalinan dan pada masa nifas
  • Pasien dengan penyakit pembuluh darah arteri koroner
  • Pasien dengan penyakit jantung yang parah
  • Pasien dengan gejala atau riwayat gangguan kejiwaan
  • Ibu menyusui
DKL0522240110A1
SehatQ
Belum Ada UlasanJadilah yang pertama untuk mengulas produk ini.

Produk Terkait

Jual dan Beli Cripsa Tablet 2,5 mg (1 Strip @ 10 Tablet) dari Apotek Online Toko SehatQ

Cripsa Tablet 2,5 mg adalah obat yang digunakan untuk menghambat atau mengurangi produksi ASI karena alasan medis tertentu. Obat ini juga berguna untuk mengatasi sejumlah kondisi, seperti kemandulan, gangguan menstruasi, dan galaktorea, yaitu keluarnya ASI dari puting meski sedang tidak menyusui.


Cripsa merupakan obat dalam bentuk sediaan tablet yang mengadung zat aktif bromokriptin. Bromokriptin bekerja dengan cara menekan produksi hormon prolaktin yang berfungsi untuk meningkatkan produksi ASI. Penggunaan obat ini dalam jangka panjang dapat membantu menangani prolaktinoma, yaitu tumor jinak di kelenjar hipofisis (kelenjar berukuran kecil di otak). Bromokriptin dapat menghambat dan mengurangi produksi ASI, sehingga tidak disarankan untuk wanita yang sedang menyusui.


Sebelum menggunakan obat ini, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter, apoteker, atau tenaga kesehatan lainnya. Beli online Cripsa Tablet 2,5 mg dengan harga terbaik di Toko SehatQ, pasti terjamin keasliannya!


Merek: Cripsa
Bentuk sediaan: Tablet
Principal/Distributor obat: Sanbe
Manufacture: Sanbe
Kemasan obat: 1 box isi 3 strip @ 10 tablet.

Indikasi/Manfaat Cripsa Tablet 2,5 mg (1 Strip @ 10 Tablet)

  • Mencegah atau mengurangi produksi ASI karena alasan medis.
  • Membantu mengatasi gangguan hormon prolaktin.
  • Membantu mengobati gangguan menstruasi.


Dosis Cripsa Tablet 2,5 mg (1 Strip @ 10 Tablet)


Penggunaan obat harus sesuai petunjuk dokter.

  • Untuk menghentikan ASI: 2,5 mg/hari, selama 2-3 hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 2 kali/hari sebanyak 2,5 mg, selama 14 hari.
  • Untuk kondisi hiperprolaktinemia (kadar hormon prolaktin dalam tubuh tinggi):

    Dewasa: Dosis awal 1-1,25 mg/hari. Dosis dapat ditingkatkan hingga maksimal 30 mg/hari.

    Anak-anak berusia 7-18 tahun : Dosis awal 1 mg sebanyak 2-3 kali/hari sebanyak 1 mg.

    Anak-anak berusia 7-12 tahun : Dosis maksimal 5 mg/hari.

    Anak-anak berusia di atas 12 tahun : Dosis maksimal 20 mg/hari.


Cara Penggunaan Cripsa Tablet 2,5 mg (1 Strip @ 10 Tablet)


Dapat dikonsumsi sesudah makan.

Cara Menyimpan Cripsa Tablet 2,5 mg (1 Strip @ 10 Tablet)


Simpan di tempat kering dan sejuk dengan suhu di bawah 30ºC.

Kontraindikasi/Jangan Menggunakan Cripsa Tablet 2,5 mg (1 Strip @ 10 Tablet) Jika:


  • Pasien hipersensitif terhadap zat aktif bromokriptin.
  • Pasien hipersensitif terhadap obat untuk mengatasi sakit kepala yang biasa dikombinasikan dengan kafein.


Yang Perlu Diperhatikan Saat/Sebelum Menggunakan Cripsa Tablet 2,5 mg (1 Strip @ 10 Tablet)


  • Ibu hamil dan menyusui.
  • Pasien dengan riwayat penyakit tekanan darah tinggi.
  • Pasien dengan kondisi penyakit gangguan mental.
  • Pasien dengan kondisi penyakit gangguan fungsi hati.


Efek Samping Obat Cripsa Tablet 2,5 mg (1 Strip @ 10 Tablet)


  • Gangguan pencernaan, antara lain mual dan muntah.
  • Pusing atau sakit kepala.
  • Nyeri pada bagian perut.
  • Kehilangan nafsu makan.

FAQ

Mengatasi kadar hormon prolaktin yang tinggi dalam tubuh (hiperprolaktinemia) Mengobati tumor jinak otak, yaitu di kelenjar hipofisis (pituitary), yang menyebabkan produksi hormon prolaktin berlebihan (prolaktinoma) Mengobati gangguan koordinasi di otak yang menyebabkan gangguan gerakan seperti tremor (penyakit parkinson) Mengatasi hipogonadisme, yaitu kondisi ketika hormon seksual yang dihasilkan kelenjar seksual kurang dari jumlah normal, dan infertilitas atau ketidaksuburan Membantu mengobati akromegali  Membantu mengatasi keluarnya ASI walaupun tidak sedang hamil dan menyusui Bromocriptine dapat mengurangi jumlah hormon prolaktin yang diproduksi tubuh dan menurunkan kadar hormon pertumbuhan dalam tubuh. Obat ini juga dapat menurunkan kadar gula darah dan membantu membuat tubuh lebih efektif dalam mengubah gula darah menjadi energi.

Hiperprolaktinemia (tingginya kadar prolaktin dalam darah):  Dewasa: 2,5 mg sebanyak 2 kali/hari, dikonsumsi selama 2 atau 3 hari, kemudian dilanjutkan hingga 14 hari Prolaktinoma (tumor jinak pada kelenjar pituitari): Dewasa: Dosis awal 1–1,25 mg/hari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 2–2,5 mg setelah 2–3 hari, lalu 2,5 mg tiap 8 jam sekali, 2,5 mg tiap 6 jam sekali, dan 5 mg tiap 6 jam sekali. Dosis maksimal 30 mg/hari. Anak-anak usia 7–17 tahun: Dosis awal adalah 1 mg sebanyak 2 atau 3 kali/hari. Bagi anak usia 7–12 tahun, dosis maksimal 5 mg/hari, sedangkan bagi anak usia di atas 13 tahun, dosis maksimal 20 mg/hari. Penyakit Parkinson: Pada minggu ke-1: 1-1,25 mg dikonsumsi menjelang tidur Pada minggu ke-2: 2-2,5 mg dikonsumsi sebelum tidur malam Pada minggu ke-3: 2,5 mg sebanyak 2 kali/hari Pada minggu ke-4: 2,5 mg sebanyak 3 kali/hari, setelah itu ditingkatkan sebanyak 2,5 mg setiap 3-14 hari Hipogonadisme, galaktorea, dan infertilitas Dewasa: 1-1,25 mg pada malam hari, dapat ditingkatkan hingga 2-2,5 mg pada malam hari setelah 2-3 hari. Kemudian, tingkatkan 1-2,5 mg setiap 2-3 hari hingga 2,5 mg atau lebih jika dibutuhkan. Dosis maksimal adalah 30 mg setiap hari. Akromegali (penyakit akibat tingginya kadar hormon pertumbuhan): Dewasa: 1-1,25 mg malam hari, ditingkatkan bertahap menjadi 2-2,5 mg/hari dengan interval 2-3 hari, lalu 2,5 mg tiap 8 jam, 2,5 mg tiap 6 jam, dan 5 mg tiap 6 jam. Dosis maksimal 30 mg setiap hari. Anak-anak 7-17 tahun: 1 mg sebanyak 2 kali/hari, dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai respons Dosis maksimal: 7-12 tahun: 5 mg/hari 13 tahun: 20 mg/hari Mencegah produksi ASI Dewasa: 2,5 mg setiap hari selama 2-3 hari, dapat ditingkatkan hingga 2,5 mg selama 14 hari

Sebaiknya dikonsumsi dengan makanan.

Mengantuk atau pusingBeristirahatlah hingga merasa lebih baik. Jangan mengemudi kendaraan dan menggunakan alat atau mesin sampai Anda merasa lebih baik. Sakit perutIstirahatkan tubuh Anda agar rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi yang lebih sedikit dan lebih sering. Kompres perut menggunakan handuk hangat atau botol berisi air panas. Konstipasi (sembelit)Konsumsi makanan seimbang dan minum banyak air setiap hari. Pilihlah makanan yang mengandung serat tinggi, seperti sereal, sayuran, dan buah segar. Sakit kepalaJika sakit kepala parah atau berlanjut, segera bicarakan dengan dokter Anda. Mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit yang sesuai. Hindari mengonsumsi alkohol karena akan memperburuk kondisi Anda. Mual, muntah, dan diareMinum banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang. Minumlah obat ini sesudah makan. Perasaan dingin atau mati rasa di jari-jariLetakkan tangan atau kaki Anda di bawah air hangat yang mengalir, lalu pijat dan goyangkan jari tangan dan kaki Anda. Jangan merokok atau minum minuman berkafein karena dapat membuat pembuluh darah menyempit. Hal tersebut akan semakin membatasi aliran darah ke tangan dan kaki Anda. Coba kenakan sarung tangan dan kaus kaki hangat. Jangan memakai jam tangan atau gelang ketat Hidung tersumbat Mulut kering Kehilangan nafsu makan

Nama Produk

Cripsa Tablet 2,5 mg (1 Strip @ 10 Tablet)

Total

Rp 210.906