Corsaneuron 10 Tablet
Deskripsi
Corsaneuron tablet adalah obat yang berfungsi untuk mengatasi gangguan pada saraf, mencegah peradangan saraf, serta membantu pemulihan pasien anemia dengan melancarkan pembentukan sel darah merah.
Beberapa penyakit saraf yang timbul akibat kekurangan vitamin B yakni kerusakan saraf dan kelumpuhan otot (penyakit beri-beri), kerusakan saraf tepi dan saraf perifer (neuritis perifer), serta nyeri pada otot wajah (neuralgia trigeminal).
Penyakit tersebut akan dipulihkan dengan asupan vitamin B1, vitamin B6, dan vitamin B12 yang terdapat dalam Corsaneuron tablet.
Sebagai vitamin neurotropik, Corsaneuron akan melancarkan metabolisme dalam tubuh untuk menutrisi saraf, otot, dan sendi yang menyebabkan berbagai gangguan di tubuh.
Tidak hanya itu, Corsaneuron juga dapat diandalkan untuk membantu penyembuhan anemia megaloblastik, yaitu kondisi rendahnya jumlah sel darah merah dalam tubuh akibat sel darah merah yang diproduksi berukuran tidak normal.
Obat ini merupakan obat bebas yang tidak memerlukan resep dokter. Perhatikan petunjuk dan aturan pakai pada kemasan.
Obat yang Anda terima memiliki masa kedaluwarsa sekurang-kurangnya 4 bulan dengan kemasan yang masih tersegel.
Nikmati promo GRATIS ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya di sini.
- Mencegah terjadinya peradangan saraf
- Mengurangi gangguan di saraf tepi dan saraf perife
- Mengatasi gangguan sinyal saraf pada saraf pusat (neuralgia)
- Membantu penyembuhan pasien anemia
Vitamin B1, vitamin B6, dan vitamin B12 merupakan golongan vitamin neurotropik yang akan memelihara fungsi saraf. Vitamin tersebut bekerja dengan memberikan asupan energi pada saraf, otak, otot, dan sendi dengan mengolah karbohidrat, gula, protein, serta lemak yang masuk ke dalam tubuh.
Selain untuk saraf dan organ tubuh, vitamin B12 bekerja langsung untuk membantu pembentukan sel darah merah berbentuk normal dan sehat. Adapun, vitamin B6 dapat mengurangi sensitivitas pencernaan ibu hamil agar terhindar dari morning sickness.
- Vitamin B1 100 mg
- Vitamin B6 200 mg
- Vitamin B12 200 mcg
1 tablet sebanyak 1-2 kali/hari
Dikonsumsi setelah makan atau bersama makanan.
- Gatal-gatal (pruritus)
Gatal di kulit sehabis mengonsumsi suplemen ini kemungkinan disebabkan reaksi alergi. Jika gatal-gatal terus berlanjut hingga menyebabkan iritasi, segera hubungi dokter. - Merasa mual
Sebaiknya konsumsi vitamin ini bersama makanan, sehingga proses penyerapan terjadi dengan cepat dan tidak menimbulkan rasa mual. - Kesemutan atau mati rasa
Lakukan peregangan ringan pada area tubuh yang mengalami kesemutan atau berikan pijatan secara perlahan. Setelahnya, istirahatkan tubuh Anda dengan posisi yang nyaman agar kesemutan segera mereda. - Pusing
Jika mulai merasa pusing, hentikan aktivitas Anda dan segera duduk atau berbaring agar tidak pingsan. Sebaiknya, hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin jika Anda mengalami efek samping ini. - Tubuh terasa lemah
Sebaiknya segera beristirahat untuk memulihkan keadaan. Seimbangkan dengan mengonsumsi asupan yang bergizi, minum air putih delapan gelas/hari agar stamina tubuh tetap terjaga. - Muntah
- Sakit perut
- Sakit punggung
- Pembengkakan di lidah
- Sering buang air besar (diare)
- Jantung berdebar dengan kencang
- Gangguan koordinasi tubuh
Simpan pada suhu di bawah 30°C.
- Anak-anak
- Ibu hamil dan menyusui sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter
- Pasien dengan anemia akibat kekurangan zat besi
- Pasien yang mengonsumsi alkohol
- Pasien yang mengalami gangguan di saluran cerna
- Pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal yang ringan
Penggunaan vitamin B6 dalam jangka panjang dapat menyebabkan sindrom neuropati. Hentikan pemakaian jika terjadi reaksi alergi.
- Pasien yang memiliki gangguan sirkulasi darah
- Pasien yang alergi berat terhadap salah satu kandungan obat ini
- Wanita yang mengonsumsi obat kontrasepsi
- Pasien yang mengalami gangguan hati akibat penggunaan alkohol
- Pasien yang mengalami gangguan di sumsum tulang
- Pasien yang mengalami gangguan fungsi hati dan ginjal akut
- Pasien yang mengalami penurunan daya penglihatan akibat kelainan genetika (Leber disease)
